Kkrriingg.... kkrriiingg... kkriiingg....
Euungg..
Hooaamm...
Geliat seorang gadis manis itu, dibalik selimut putihnya yang membungkus tubuh mungilnya.
Ran masih mengumpulkan kesadarannya, dia hanya terdiam sesaat sambil mengucek matanya pelan.
Matanya masih terasa berat, namun ia teringat sesuatu pandangannya beralih pada tanggal yang tertera kalendernya duduk yang ada dinakas samping meja belajar yang ada dideoannya.
Hari ini tanggal 3 maret, hari berpulangnya kedua orangtuanya, dan tepat dua tahun sudah Ran hidup sendiri.**
Setelah ia mendoakan kedua orang tuanya,
Ran pun segera beranjak untuk mandi dan menyiapkan sarapan, roti selai dan susu sudah cukup untuknya."Sangat terik diluar, padahal ini baru 06.30, aku akan bawa topi saja"
Batinnya ketika melihat kejendela langit sangat cerah namun lebih terasa terik, berbeda dwngan tadi malam yang turun hujan lebat sekali.Ddrrrrtttt..... Dddrrtttt....
"hallo??"
Jawab Ran sambil mengunyah rotinya,Terdengar suara mengeluh dibalik telepon itu.
"Ran ah turunlah ayo kita pergi bersama, aku sudah kesemutan menunggumu sedari tadi""Hm jungkook, sebentar lagi aku turun"
Bipp
Ran mematikan telepon itu sepihak,
Setelah menghabiskan rotinya
Ran bergegas mengambil tas dan memakai sepatunya. Tak mau lama karena sahabatnya bisa bisa mengomel sepanjang jalan nanti.Jungkook adalah sahabatnya sejak mereka kecil sekaligus tetangga sebelum ran pindah kesini, mereka selalu ada disatu sekolah yg sama. Perlu diketahui kalau dari sekolah menengah pertama dia selalu berusaha memberinya kode bahwa dia menyukai Ran, tapi ran pura pura tidak tau dan mengabaikanya.
Ran hanya mengangapnya sebagai sahabat baik tak lebih, tapi Ran harus akui dia sangat baik, dan setia selalu ada untuknya kapan pun itu.
Namun Ran tak pernah merasakan perasaan yang lebih pada Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
02.00 : 𝐂𝐨𝐮𝐧𝐭𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐋𝐨𝐯𝐞 ✔︎
Misterio / Suspenso[COMPLETED] 𝑩𝒆𝒓𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒕𝒂𝒍𝒌𝒆𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒍𝒊𝒏𝒂𝒑 𝒅𝒊𝒌𝒂𝒎𝒂𝒓 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒂𝒅𝒊𝒔 𝒕𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒑𝒖𝒌𝒖𝒍 02.00. 𝑻𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒅𝒊𝒔𝒆𝒏𝒈𝒂𝒋𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒘𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒌𝒆𝒅𝒂𝒍�...