Betrayal

297 39 53
                                    


"Siapa yang bangsat Jaemin ah?"


Sekujur tubuh Jaemin meremang ketika mendengar suara berat itu, jantungnya seakan berhenti persekian detik, nafasnya bagai terpompa..

Apa dia mendengar semuanya?
Sial..

Tangannya bergetar, ia memberanikan diri meraba saku jaketnya, mencari sajam kecil yang sengaja ia simpan untuk jaga jaga...

Sial aku tak membawanya, bagaimana ini..

"Eh J-jaehyun ??"

Jaehyun melihat perilaku temannya hanya mengerutkan dahinya, dilihatnya mengapa sikap temannya sangat aneh, seperti tertangkap basah saja,
Jaehyun masih menatap Jaemin keheranan,
"Kau kenapa he??"

Jaemin memberanikan diri untuk menatap Jaehyun, rasa takut dan bersalah menyelimuti perasaannya, apa yang harus ia katakan sekarang. Ia blank entah apa yang sekarang harus ia lakukan, Jaehyun pasti sangat murka.
"A-aku..."

"Kau kalah lotre lagi??"
Cibir Jaehyun, seraya mengambil rokok dari sakunya dan memantikan koreknya sambil menatap Jaemin

"Ha?"

Jaehyun pun memutar bola matanya malas, saat melihat Jaemin dengan wajah bodohnya itu, Jaehyun berdecis pelan sambil menghembuskan kepulan asap rokoknya dan bersandar dimobilnya.
"Bukankah sudah ku katakan untuk tak bermain lagi dengan Hanbin, dia hanya menipumu bodoh"

"A-ah itu i-iya Jae"
Jaemin menggaruk kepalanya, dan mencoba tersenyum saat tau Jaehyun tidak mendengar percakapannya bersama Jungkook.

Jaehyun mengeluarkan dompetnya dan memberikan sebuah black cardnya pada Jaemin,
"Ini untukmu, ambilah"

Jaemin terkejut bukan main, ini bukanlah kartu yang biasa ia punya, sebuah black card, ia mengerjabkan matanya apakah ia salah lihat atau tidak..
"Apa ini??"

Jaemin menonyor kepala sahabatnya ia karena sedari tadi ia sudah jengah melihat tampang bodoh Jaemin
"Yak kau ini kenapa? Kau tidak sebodoh itu kan untuk tidak mengetahui ini apa!?"
Ujarnya sambil menarik telapak tangan Jaemin, dan meletakan black card itu supaya Jaemin menggenggamnya.
Lalu ia membuka pintu mobil belakangnya dengan lemas,
"Antarkan aku pulang, aku duduk dibelakang saja"

Seketika Jaemin tersadar dan melihat kartu itu dan segera membuka pintu mobil Jaehyun untuk segera mengantarnya.
Jaemin menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, ia melihat Jaehyun dari kaca depan ia membaringkan tubuhnya menyamping, dan memejamkan matanya sepertinya Jaehyun sangat lelah sekali, Jaemin yang melihatnya mencoba untuk bertanya
"Jaehyun ah?"

"Hm?"
Jaehyun masih memejamkan matanya.

"Kenapa kau memberi ku ini?"

"Agar kau tak berjudi lagi, sudah ku katakan itu tidak baik Jaemin. Sekarang kau bisa menggunakan itu sepuasmu, lagi pula kau sudah banyak membantuku"

Jaemin seakan tertampar dengan kata kata Jaehyun, dia bagaimanakan manusia tak tau diri, Jaehyun sangat baik padanya selama ini, Jaemin merasa bodoh dan menyesal karena telah menghianati Jaehyun, bagaimana bisa ia bisa bergiur dengan tawaran Jungkook yang akan memberi bayaran yang tinggi kalau ia memberi informasi tentang Jaehyun, Jaemin menatap Jaehyun yang masih memejamkan matanya lewat kaca itu dengan tatapan sendunya.

"Maafkan aku Jaehyun ah"

"Jaemin bangunkan aku ketika sudah sampai rumah"
Jaehyun tetap menutup matanya dan memirinngkan tubuhnya membelakangi Jaemin.

02.00 : 𝐂𝐨𝐮𝐧𝐭𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐋𝐨𝐯𝐞 ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang