Target

258 29 51
                                    

.

.

.

"ANGKAT TANGAN ANDA DITANGKAP!" 

.

.

Seketika pupil mata itu membesar, kelibatan merah tampak menyala dengan keringat yang mengembun didahinya.
Tak ada perlawanan lebih, ia menarik nafas dalam segera
ia mengangkat kedua tangannya keatas, ia juga mengerutkan pangkal hidungnya bersamaan dengan ekor mata kiri yang setengah melirik kebelakang.
Dapat ia rasakan bahwa moncong pistol itu tepat dibelakang kepalanya.

Dengan gerakan cepat seorang polisi lainnya segera memborgol kedua tangannya, dan segera menarik tubuhnya paksa kedalam sebuah mobil.

.

.

Seoul Police Station

Sudah 2 jam berlalu dan sudah beberapa pertanyaan yang dilontarkan Polisi itu namun tak ada satu pun jawaban yang ia inginkan keluar dari lelaki yang kini sedang duduk dengan pandangan dingin itu.
Polisi itu berdecis dengan tatapan nyalangnya dia berjalan mendekati lelaki itu.

"Sampai kapan kau bertahan dengan jawabanmu he?"

Lelaki itu pun mengalihkan atensi pandangannya kini ia juga menatap mata Polisi itu dengan menyunggingkan senyumnya lalu memainkan lidahnya kedalam mulut dan menggerakan pada dinding pipinya.

"Apa kalian puas telah menangkapku?"

"Apa butuh waktu selama ini untuk bisa menangkapku?"

"Apa aku begitu sulit untuk ditangkap?"

"Atau.... Atau kalian yang begitu bodoh untuk.."

BRAKK!!

"YAAKK!!"

Polisi muda itu mengebrak meja bersamaan dengan tatapan tajamnya pada lelaki yang telah berbicara tanpa jeda dan sangat membuatnya kesal.
Dari balik kaca dibagian luar ruangan itu sedari tadi seorang Polisi Senior telah memperhatikan mereka dan saat melihat suasana yang sudah tak tenang didalam segera ia memerintahkan untuk Polisi yang didalam sana untuk segera meninggalkan ruangan itu.

"Sudah cukup Hoseok-ssi biar aku yang melanjutkan"  Ucap Polisi itu sambil menepuk bahu juniornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sudah cukup Hoseok-ssi biar aku yang melanjutkan" 
Ucap Polisi itu sambil menepuk bahu juniornya.

Hoseok hanya menghela nafasnya pelan, lelaki didalam sana benar benar membuat moodnya turun, baru kali ini ia mengintrograsi seseorang dengan emosi.
"Ah iya Namjoon-ssi, hanya kau yang bisa membuat mulutnya mengaku"

Namjoon hanya mengangguk dan segera ia masuk kedalam ruangan itu.
Saat Namjoon sudah berada didalam ruangan itu
Segera ia bejalan kesisi kiri meja itu, ia hanya menempelkan pangkal pinggangnya pada ujung meja itu dan menghadap pada lelaki itu dengan kedua tangan yang melipat didadanya.
"Aku akan membuatnya lebih cepat,
Kau hanya perlu menjawab iya atau tidak,
Kau mengerti?"

02.00 : 𝐂𝐨𝐮𝐧𝐭𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐋𝐨𝐯𝐞 ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang