Secret

366 43 56
                                    



Pemuda mungil itu sudah tak kuasa menahan buliran bening didalam matanya, seluruh tubuhnya menegang, keringat dingin sudah membasahi pelipisnya..

Dengan gerakan mulut yg bergetar dan mata yg sudah memerah, ia mencoba untuk membuka mulutnya, deru nafasnya sudah tak beraturan lagi, bagai seorang pelari estafet yg sedang berlari menuju garis finish..

H-hyung...

tess..

buliran bening itu pun terjatuh, sudah tak kuat lagi pemuda itu menahannya..

Dengan gerakan cepat, namjoon menarik tubuh pemuda itu dan menariknya keluar, bukan hanya sekedar menarik bahkan ia setengah menyeretnya, karena sungguh tenaga pemuda itu seakan habis..

MASUK!!

"Bodoh! apa yg kau lakukan he?!"

"A-akuu.."

"Katakan!!"
Namjoon menatap pemuda yg kini sedang duduk disamping kemudinya, namjoon menatapnya lekat, tampak sekali ketakutan dari mata pemuda itu.

"Jinan cepat katakan!"

Air mata pemuda itu mengalir dengan sendirinya, wajahnya yg putih berubah memerah, dengan tubuh yg masih gemetar.
Namjoon yg melihatnya pun serasa bersalah karena mambuat adik satu satunya itu menangis, bahkan dirinya terlihat seperti monster dihadapan adiknya sendiri.
Seketika namjoon memeluk adiknya itu, berusaha menenangkannya, pikiran namjoon sekarang pun bercabang, apa yg dilakukan jinhwan sebenarnya.

"Maafkan hyung membuatmu takut, hyung tidak bermaksud jinan, maaf"

"Iya hyung"

Namjoon pun melepaskan peluknya dari adiknya itu,

"Sekarang katakan, apa yg kau lakukan disana? hyung mohon jujurlah jinan, jangan membuatnya semakin sulit, ku mohon berterus teranglah"

"A-aku hanya akan memberi ran hadiah"

"Hadiah??"

Jinhwan pun membuka tasnya, ia pun menunjukan sebuah kotak berwarna merah maroon berpita emas itu adalah kotak arloji, dan sebuah bingkisan ukuran sedang berwarna hijau tertera merk diluarnya belgian chocolate.

"Ini hadiah untuknya hyung, aku membelinya ketika aku di jepang kemarin"

"Hmm? kau kenal ran?"

"Dia teman sekelasku dulu, tapi sekarang dia sudah tidak datang kesekolah, katanya dia mengambil homeschooling, jadi aku kemari"

 
Namjoon terdiam sesaat ketika mendengarkan penuturan adiknya tersebut, seketika dia mengingat sesuatu..

"Bagaimana kau tau alamat apartmennya?? ran tidak pernah memberi tau temannya kalau dia pindah, dari mana kau tau??"

"A-aa i-ituu"

"Jinan!!"

"E itu, a-aku hmm sudah bertanya ke semua orang disekolah, ran pindah kemana, tapi karena tak ada satu pun orang disekolah aku pun mengikuti jungkook hyung, karena pasti jungkook tau"

"Shit. kau!!"

"Hyung, aku hanya ingin memberinya hadiah saja"

"Tapi caramu salah!!"

"A-aku tau hyung, tapi aku sama sekali tidak punya kontaknya, dia bahkan menganti seluruh kontaknya tak ada yg tau, mau meminta jungkook jg tak mungkin dia berikan"

"Jinan perbuatanmu itu bisa dilaporkan ke polisi tau tidak!!"

"Hyung.."

"Dan satu lagi, untuk apa pula kau mengiriminya mawar setiap hari jinan?! kau benar benar gila"

02.00 : 𝐂𝐨𝐮𝐧𝐭𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐋𝐨𝐯𝐞 ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang