Tentang hati yang rusak, dan batin yang terkoyak. Ia bersyukur, masih bisa menjalani hidupnya sampai detik ini. Kendati rasa sakit yang diterima tak pernah memberinya kesempatan untuk merasa bahagia, tekanan yang sesekali membuat hatinya mati rasa, tak pernah sekalipun membuatnya putus asa.
"Berikan hatimu pada Taehyung"
Seulas senyum itu kembali tercipta di bibirnya yang tak berwarna.
"Appa, kau gila?!" suara Jimin terdengar menggelegar.
"Taehyung butuh bantuan segera, bodoh!" balas Namjoon tak kalah emosinya.
"Kenapa harus Seokjin? Wae Appa Wae? Dia belum cukup umur, kau gila Appa! Kau mengancam nyawanya!" teriak Jimin frustasi
"Lebih baik anak sialan itu yang mati! Aku tak peduli" sentak Namjoon lalu pergi dari tempat itu.
Jimin mematung di tempatnya air matanya tak berhenti untuk turun. Ia menjambak rambutnya dan meninju tembok beberapa kali membuat jari-jarinya terluka.
Seokjin yang mengintip semuanya hanya bisa berlari meninggalkan tempat itu.
Sekalipun ia memiliki kuasa untuk menolak, kuasa untuk menyelamatkan hatinya dari rasa sakit yang terus mencekiknya kuat, ia tak akan pernah menggunakan kekuasaan itu, karena baginya Namjoon tidak benar-benar membenci, ia masih peduli.
Sepasang kaki itu memaksakan tubuhnya agar berdiri, meski bergetar, meski rasanya sulit untuk sekedar menopang berat tubuhnya, tak mengurangi niatnya untuk menemui Jimin.
"Hyung"
Jimin menoleh, menatap adiknya dengan tatapan sendu.
Grepp
Tubuh kurus Seokjin memeluk Jimin, menyalurkan kehangatan untuk Jimin, memberikan kekuatan yang ia miliki untuk Jimin, memberikan pertanda bahwa ia baik-baik saja.
"Chim Hyung" bisik Seokjin serak.
Tangisan Jimin meledak, saat suara panggilan itu berhasil tertangkap oleh indra pendengarannya, tubuhnya bergetar isakannya terdengar memekikan, sungguh Jimin rindu akan panggilan ini.
"Jangan khawatir nde, Taehyung akan baik-baik saja" bisik Seokjin.
"Aku akan memberikan hatiku untuk Taehyungie" lanjutnya.
Jimin semakin mengeratkan pelukan itu, ia menggeleng keras.
"Chim hyung"
"Setidaknya, organ yang ada di tubuhku, selalu berguna untuk menopang tubuh Taehyung"
Jimin mendorong Seokjin menjauh, matanya memerah dan bengkak, nafasnya tersenggal-senggal, ia menatap Seokjin tak suka.
"APALAGI YANG AKAN MEREKA AMBIL DARI TUBUHMU, KIM SEOKJIN?"
"TAK TERSIKSAKAH KAU KETIKA HANYA MEMILIKI SATU GINJAL?"
"SEKARANG APA LAGI HUH? HATI? IYA, HATI? HAHAHA" Jimin tertawa seperti orang gila.
"Hyung sudah, aku berjanji. Aku akan baik-baik saja"
•••
"Jin"
"Ne, Chanyeol Hyung?"
Dokter muda itu menghela nafas panjang, ia membernarkan letak kacamatanya yang merosot, dan menatap Seokjin penuh arti.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Okay - Kim Seokjin (END)✅
Fanfiction[END] Follow sebelum membaca Seokjin mencoba berteman dengan takdir yang selalu mempermainkannya. Walaupun harus merasakan sakit berkali-kali, ia selalu meyakini, bahwa suatu saat nanti ia akan mendapatkan kebahagiaan yang dulu ia cari. "Aku baik-ba...