Sorry for typo!
Enjoyyyy
"H-hyung?"
Seseorang dibawah payung itu tersenyum manis, mengulurkan tangannya kearah Seokjin dengan tulus. Seokjin menerima uluran tangan itu dengan matanya yang berbinar, menyalurkan segala kerinduan.
Grepp
Lengan kekar milik pria itu merengkuh tubuh adik kecilnya yang pernah ia buat kecewa, adik kecilnya yang kini harus menanggung beban hidup yang berat hanya karena kesalahannya dimasa lalu.
"Maaf, hyung baru datang sekarang. Maaf, hyung terlalu egois. Maaf hy——
"Ssstt. Tidak apa-apa Hobi hyung" potong Seokjin membuat air mata yang menggenang di matanya berhasil turun.
Adik kecilnya yang harus menanggung semuanya sendirian, ia tega, mengorbankan adik kecilnya hanya untuk melindungi dirinya sendiri, dan sekarang dengan tidak tahu malunya, ia kembali dengan kata maaf yang seharusnya tak bisa Seokjin maafkan begitu saja.
Seokjin, adik kecilnya itu terlalu baik.
"Hyung, aku merindukanmu" Heseok semakin terisak, berulang kali ia ucapkan kata maaf, dan berulang kali juga Seokjin memaafkannya.
Tangan yang melingkar di pinggang Hoseok lama-lama mengendur, Hoseok yang menyadari keanehan itu terkejut saat melihat bibir Seokjin yang memucat, serta matanya yang sayup-sayup akan tertutup.
"Jin-ah, kau bisa mendengarku? J-jin!" panggil Hoseok panik.
Hingga akhirnya, kesadaran Seokjin menghilang, raut kepanikan Hoseok semakin kentara.
Ia melempar payung yang ia bawa tadi ke sembarang arah, lalu menggendong tubuh Seokjin dan berlari mebawanya ke dalam mobil. Tujuannya saat ini adalah, Rumah sakit.
Rumah sakit.
"Chanyeol, bagaimana keadaan Seokjin? Apakah ia baik-baik saja? Tidak ada yang serius kan? Kapan aku bisa melihatnya? Bicaralah Chanyeol!" tanya Hoseok tak sabar.
"Bagaimana aku bisa berbicara jika kau melayangkan pertanyaan berbondong-bodong seperti itu?" Chanyeol menatap Hoseok sinis.
Hoseok hanya menyengir kuda.
"Baiklah, apakah adiku baik-baik saja?"
"A-ahh itu, adikmu baik-baik saja. tidak ada yang perlu dikhawatirkan" ucapnya setenang mungkin.
"Tapi, mengapa adikku pingsan?" tanya Hoseok tanpa menaruh curiga.
"Dia hanya kelelahan. Ya! Kelelahan" Chanyeol ingin sekali menepuk bibirnya sendiri, kenapa ia jadi gugup sih.
Sungguh, bibirnyaa sulit diajak kompromi disaat-saat seperti ini.
"Bisakah aku melihatnya?" tanya Hoseok lagi.
"Kau bisa membawanya pulang, Hobi" jawab Chanyeol dengan senyumannya.
Hoseok berterimakasih dan langsung menghampiri Seokjin didalam ruangan. Mata indahnya masih tertutup rapat, dengan nafas yang teratur, Hoseok yakini bahwa adiknya itu tengah tertidur.
"Saeng, kau tau?"
Hoseok mengusap-ngusap rambut Seokjin penuh sayang, dan menyingkirkan anak rambut Seokjin yang menutupi keningnya dengan perlahan.
"Saat itu, aku begitu ketakutan. Aku bahkan sama sekali tak memikirkan dirimu, bahkan ketika Appa mulai menuduhmu pembunuh, aku bungkam, dan tak memberi kesaksianku atas apa yang terjadi sebenarnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Okay - Kim Seokjin (END)✅
Fiksi Penggemar[END] Follow sebelum membaca Seokjin mencoba berteman dengan takdir yang selalu mempermainkannya. Walaupun harus merasakan sakit berkali-kali, ia selalu meyakini, bahwa suatu saat nanti ia akan mendapatkan kebahagiaan yang dulu ia cari. "Aku baik-ba...