Seokjin, remaja itu kini tengah menelungkupkan kepalanya diatas meja. Semenjak kanker itu bersarang ditubuhnya yang kuat, ia menjadi mudah merasakan lemas, padahal ia hanya berdiam diri dikelas. Perutnya juga sedikit tidak nyaman.
Kelas sudah bubar lima menit yang lalu, namun tubuh lemah itu tetap enggan menggerakan tubuhnya, untuk sekedar mengangkat kepalanya keatas saja pun malas.
"Jin, aku harus segera pulang. Eomma sakit, kau baik-baik saja?" ucap Yoongi terburu-buru.
Seokjin mengangkat kepalanya yang berat untuk sekedar mengangguk dan tersenyum meyakinkan.
"Titip salam pada Min Eomma, semoga lekas pulih. Aku baik-baik saja, pergilah"
Yoongi mengangguk mengiyakan meski ragu, namun hatinya terus tertuju pada rumah. Semoga Seokjin baik-baik saja.
Seokjin menatap kepergian Yoongi dengan mata sayunya. Kenapa tubuhnya semakin melemas saja? Dengan malas, Seokjin berdiri dari kursinya, meski perutnya seperti diaduk-aduk kesegala arah, tapi ia harus pulang sebelum hujan, langitnya sudah menghitam.
Tepat saat keluar gerbang, ia melihat sosok yang dikenalnya sedang berjalan tergesa-gesa dengan jas yang bertengger di tubuh tegapnya mencuri-curi pandangan ke arah langit yang mungkin sebentar lagi akan menurunkan jutaan tetes air ke muka bumi.
jrshhh
Seokjin berlari, membawa tubuh letihnya mendekati sosok itu, ia membuka jas almamaternya untuk memayungi tubuh gemetar itu. Menyisakan dirinya yang menggunakan seragam pendek yang sudah basah kuyup karena derasnya hujan.
Sosok yang ia lindungi ini, tak pernah menyukai hujan, bahkan bersentuhan dengan air hujan pun sepertinya enggan.
'Biarkan aku melindungimu, untuk yang terakhir kalinya'
°°°
"Sial, kenapa parkirannya harus penuh seperti ini, sih!" gerutu Namjoon saat melirik langit yang mulai menggelap pertanda akan datangnya hujan.
Namjoon benci hujan.
Ia berniat untuk membeli makan siang di restoran ttebboki dekat sekolah Seokjin, karena makanannya terkenal enak dan harganya yang terjangkau. Namun tak disangka, parkirannya penuh, Namjoon memarkirkan mobilnya jauh dari restoran itu.
Baru saja dibicarakan, hujan tiba-tiba turun dengan deras. Namjoon refleks menutup matanya erat, namun ada yang aneh.
Ia sama sekali tak merasakan air hujan yang turun dengan begitu derasnya di sekujur tubuhnya, matanya terbuka perlahan menatap aspal yang sudah basah karena air hujan dan sepatu hitamnya yang terkena percikan air itu. Matanya memicing,
Ada sepatu lain disana.
Namjoon menggerakan kepalanya yang tiba-tiba saja kaku, menatap seseorang yang melindunginya dari germercik air hujan yang berjatuhan.
Kim Seokjin.
Manik mata hazel milik Seokjin menatap Namjoon sendu, Namjoon yang ditatap seperti itu hanya mampu terdiam kaku.
"Cari tempat yang teduh. Almamaterku tidak anti air, kau bisa kehujanan Appa" Seokjin tersenyum tulus.
Namjoon mengerutkan dahinya, Seokjin mengatakan bahwa ia akan kehujanan, tapi Seokjin tak memikirkan dirinya sendiri yang sudah basah kuyup.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Okay - Kim Seokjin (END)✅
Fanfic[END] Follow sebelum membaca Seokjin mencoba berteman dengan takdir yang selalu mempermainkannya. Walaupun harus merasakan sakit berkali-kali, ia selalu meyakini, bahwa suatu saat nanti ia akan mendapatkan kebahagiaan yang dulu ia cari. "Aku baik-ba...