Bab 16

744 54 0
                                    

Update terakhir sebelum hiatus......

Have fun 😁



















Decapan decapan itu menggema diruangan sempit itu. Bahkan Jimin tak berhenti bergerak. Soona tidak pernah menyangka Jimin memiliki kamar kecil di balik almari besar belakang meja kerjanya.

Soona meringis nikmat, kala Jimin menghentakkan miliknya di bawah sana. Jimin benar-benar gila. Melakukan hal seperti ini saat dikantor. Tapi ia bersyukur juga, karena pria itu melakukan dengannya.

Dibenahinya surainya dan berjalan keluat ruangan. Soona mematung kala melihat seorang pria yang tengah duduk di kursi sofa milik Jimin. Pria itu tersenyum menyeringai.

"Na-ya, kita harus ke-" Ucapnya terpotong.

"Luar biasa, sudah puas Han Jimin-ssi?" Pria itu beranjak dan menghampiri Soona yang berdiri mematung.

"Apa yang kau lakukan disini?" Jimin menarik kasar Soona kebelakang tubuhnya. Pria itu menatap Jimin.

"Tenanglah, aku tidak akan mengambil milik mu lagi Jimin." Jimin melirik kearah Soona, guna melihat reaksi gadis itu.

Jimin enggan menjawab, memilih diam dan menggenggam tangan gadis itu. Diliriknya sejenak Soona yang mencengkram kuat genggaman tangannya.

"Kau sudah bertemu Yoona?" Jimin masih menatap pria itu tajam. Dan masih enggan menjawab pertanyaan pria itu.

"Diammu adalah jawabanmu, Jimin. Tidak apa-apa, kurasa kau telah bertemu dengannya." Ujar pria itu.

"Katakan saja apa tujuanmu yang sebenarnya datang kemari, Hyung?" Jimin menatap pria yang ia sebut Hyung itu.

Pria itu menyeringai. Menatap Soona seksama dan beralih menatap Jimin.

"Aku ingin gadis yang dibelakangmu." Jimin menatap tajam pria itu, bahkan tangannya yang tidak menggenggam apapun sudah mengepal. Jimin lantas berjalan kearah pria itu dan memukul pria itu. "Hentikan omong kosongmu, Hyung." Jimin masih saja memukul pria itu. Bahkan Soona sudah menutup mata dan telinganya. Hingga Jimin di pisah oleh dua orang karyawannya.

"Dengar Namjoon Hyung, aku tidak akan pernah membiarkanmu menyentuh Soona barang sedikitpun." Jedanya. "Bawa dia pergi." Lanjutnya dan membawa pria bernama Namjoon itu keluar dari ruangannya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jimin yang langsung memeluk Soona dan mengecup berkali-kali puncak kepala Soona.

Hari sudah semakin gelap, bahkan sekarang sudah pukul 8 malam. Sooyoung belum juga keluar kamar sejak keluar membeli beberapa Soju untuknya minum. Ibunya bahkan sudah berkali-kali mengetuk pintu namun gadis itu tidak menyahut cepat. Akhirnya sang ibu menelfon Taehyung dan Soona.

"Coba kau yang memanggilanya, Jim." Pinta Taehyung menatap Jimin dengan pandangan memohon.

Dan benar saja, saat Jimin yang memanggilnya Sooyoung keluar kamar dan langsung memeluknya. Bahkan Soona tidak bisa berbuat apa-apa. Ia tahu jika kakaknya mulai menyukai Jimin. Namun dapat dilihatnya, Jimin berusaha melepaskan pelukan sang kakak. Membiarkan Taehyung memegangi tubuh wanita yang kini sudah mulai mabuk itu.

"Aku mengantar Soona dulu ke kamar, bu." Jimin beralih menatap calon ibu mertuanya dan merangkul bahu Soona guna diajaknya kekamar.

Sooyoung menatap kosong dua punggung yang kini mulai berjalan menjauh itu.

"Tidurlah, ini sudah malam." Jimin membaringkan tubuh Soona.

"oppa disini saja." Pinta Soona menatap mohon kearah Jimin. Dan pria itu tidak bisa menolak, memilih duduk disisi ranjang sedang milik Soona.

The Circle || Slow Update[On GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang