Bab 28 - Our Second Merried

774 39 0
                                    

Happy reading 😁

Typo? Harap mengerti. Author tidak sempat edit 🙏🏻





















Suasana di sebuah Gereja di Busan itu nampak ramai. Banyak hiasan bunga dan kain yang menjuntai panjang.

Hari ini, hari pernikahan Jimin dan Soona. Pernikahan yang kedua untuk mereka.

Dan hari ini pula tepat satu tahun usia Hajoon. Pernikahan keduanya di gelar secara tertutup. Hanya beberapa teman, dan keluarga saja yang menghadiri acara pemberkatan keduanya.

Sekitar pukul 2 siang, acara pemberkatan dan sesi foto itu baru selesai. Jimin yang tengah menggendong Hajoon terlihat tengah duduk di kursi yang ada di kamar hotel mereka. Sedangkan Soona baru saja selesai membersihkan diri.

"Kau sudah selesai, sepertinya Hajoon lapar. Kau susui saja dulu. Aku akan mandi." Jimin menyerahkan Hajoon kepada Soona.

Tepat saat Jimin keluar dari dalam kamar mandi. Soona baru saja meletakkan Hajoon ke atas ranjang. Ia melihat Jimin yang tengah mengeringkan surainya.

"Apa tidak sebaiknya Oppa mengganti warna rambut lagi? Aku tidak suka warna ini" Ujar Soona seraya mengambil alih handuk Jimin.

"Apa? Na-ya, aku baru saja mengganti warna rambutku dua hari lalu. Dan kau memintaku untuk mengganti warna rambut lagi. Ya Tuhan." Jimin mengomel tidak jelas kali ini.

"Sepertinya kita harus ke dokter, ada yang tidak beres denganmu." Soona membulatkan mata. "Oppa pikir aku sudah gila?" Soona memukul Jimin.

"Bukan itu yang ku maksud, Na-ya. Maksudku, kita temui dokter kandungan. Kurasa kau isi lagi." Soona membulatkan mata lagi. Astaga Jimin. Apakah dia sepeka itu?

Dan benar saja, sekitar pukul 7 malam. Soona dan Jimin datang kerumah sakit. Dan mereka tidak melupakan Hajoon yang diletakkan di trolinya.

"Selamat Jim, usia kandungan istrimu sudah memasuki 4 bulan. Kau akan kembali menjadi ayah." Dia Hana, teman lama Jimin. Kali ini ia tidak memeriksakan pada Seokjin. Karena sejak hari itu, sejak Soona melahirkan hubungannya dengan Seokjin sedikit terganggu. Entah apa masalahnya, ia juga tidak paham.

"Aku hamil?" Soona terkejut. Sebab ia merasa tidak ada gejala apapun. Bahkan tidak mual sama sekali.

"Iya, kau hamil Nyonya. Tidak apa-apa jika kau tidak mengalami mual. Dan dari hasil pemeriksaanku, tumbuh kembang bayi kalian cukup baik. Sepertinya bayi kalian kembar, karena ada dua Janin disana. Tapi nanti kita lakukan USG saat sudah memasuki 5-7 bulan. Supaya hasilnya lebih akurat. Sekalian melihat jenis kelamin keduanya." Soona menutup mulutnya tidak percaya. Kembar?

Sekarang Jimin dan Soona sudah keluar dari dalam ruangan.

"Aku tidak percaya, sekali buat langsung dua. Wah, ayah hebat yah Joon-a?" Soona memutarkan bola mata. Jimin sinting. Sedangkan Hajoon aja menepuk nepuk kedua tangannya gembira dan tertawa.

Balita yang menggemaskan.

"Kalau anak kita laki-laki lagi, aku tidak ingin mereka seperti mu. Mesum." Lontar Soona membuat Jimin menghentikan langkah.

"Bisa tidak kau kecilkan suaramu, sayang? Aku malu, tau." Soona melengos. Jimin lantas menghela nafas.

Keduanya kembali terhenti kala melihat Sooyoung dan Taehyung keluar dari ruangan Seokjin.

"Eoh, Eonni?" Sooyoung menolehkan kepala. "Na-ya? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Sooyoung yang cukup terkejut. Soona melirik tangan Sooyoung yang berada di atas perut buncit itu. "Aku baru saja memeriksakan kandunganku." Ujar Soona membuat Taehyung langsung menatap Jimin.

"Ya! Kalian ini, baru saja menikah sudah kerumah sakit saja." Taehyung mengomel, Jimin menatap bingung Taehyung. "Biarkan saja, bahkan anak kedua kami kembar."

Sooyoung membulatkan mata. "Ya! Jimin! Bisa bisanya kau! Astaga kau ini! Dua kali, kalian melakukan itu sebelum menikah. Astaga, Ya Tuhan." Sooyoung berjalan meninggalkan Taehyung, Soona dan Jimin. Sedangkan ketiga orang itu malah hanya saling menatap.

*****

Kini Jimin dan Soona sudah berada di kediaman Taehyung dan Sooyoung. Oh ya, Sooyoung dan Taehyung akan menggelar pernikahan setelah Sooyoung melahirkan. Mereka sudah melakukan pemberkatan tepat 7 bulan Hajoon kemarin. Karena kandungan Sooyoung yang belum terlalu besar. Dan lagi-lagi hanya keluarga yang datang, Taehyung sengaja tidak mengundang teman temannya.

"Apa tidak terlalu cepat? Bahkan Soona tengah hamil sekarang Jim." Sooyoung datang dengan membawa menuman dan beberapa camilan.

"Tidak, lebih cepat lebih baik. Lagipula aku harus segera kesana. Beberapa proyek tertunda karena aku belum datang." Lagi, lagi Jimin mengeluarkan alibinya.

"Oh ya kapan Eonni akan melahirkan?" Tanya Soona yang tengah memberikan asi kepada Hajoon. Soona memang sengaja belum memberikan susu alternatif lain selain susu ASInya.

"Perkiraan dokter bulan depan." Jawab Sooyoung.

"Apa tidak sebaiknya menunggu Sooyoung eonni melahirkan saja, Oppa?" Kata Soona menatap Jimin. Yang ditatap malah balik menatap.

"Nanti akan aku pikirkan." Taehyung tahu apa yang akan di rencanakan Jimin. Sebab ia yang menyuruh agar Jimin segera meninggalkan Korea.

.

.

.

.

.

.

"Sial! Bagaimana bisa mereka menikah?!" Namjoon benar-benar meluapkan semua amarahnya.

"Apa tidak sebaiknya kau lakukan rencana keduamu?" Seseorang diseberang angkat bicara.

"Terlalu cepat Hyung. Lagipula aku tidak ingin terburu buru. Keluarganya sudah membuat Ayah di penjara dan.." Namjoon menghentikan ucapannya.

"Sudahlah, soal itu urusan ku. Kau kerjakan saja apa yang menjadikanmu membencinya."

Namjoon menyeringai. "Aku tahu caranya, biarkan saja mereka bersama. Dan setelah itu, akan aku buat mereka berpisah." Seringaian tajam itu benar-benar memenuhi amarah Namjoon.

Dendam kesumat yang ia tanamkan sejak lama, perlahan mulai nampak. Namjoon tidak akan memaafkan siapa saja yang berani menghancurkan keluarganya.

*****

Hoseok masuk dengan tergesa gesa. Jimin yang tengah mengerjakan beberapa laporan dari salah satu sekretarisnya menolehkan kepala.

"Jim, kau harus lihat ini. Ini berkas dari devisi Pemasaran." Hoseok menyodorkan berkas itu.

Jimin membaca dengan seksama dan menemukan sesuatu yang aneh disana.

"Yoongi? Untuk apa? Maksudku dia menginvestasikan saham?" Hoseok menganggukkan kepala.

"Iya Ryu Yoongi. Kakak kandung Ryu Namjoon. Dan aku tidak tahu, bagian devisi pemasaran baru menyetorkan berkas kepadaku tadi pagi." Tambah Hoseok membuat Jimin menatap.

"Kita harus siapkan rapat. Tolong segera siapkan. Pukul 3 sore kita rapat. Aku akan berbicara dengan Manager eksekutif perusahaan." Hoseok mengangguk dan segera keluar ruangan. Dan setelah itu Jimin tidak dapat fokus lagi. Ryu Yoongi benar-benar mengganggunya. Untuk apa?





























Otak kalau udah isinya bulgos gitu dah. Jimin jimin, dua kali bikin anak tapi sebelum nikah 😪

Maafkan Jimin yah readers sayang. Jimin emang gitu 😓

Maafkan author yah, entah apa yang author tulis kali ini. The Circle bakal panjang banget. Ada yang penasaran ada apa antara Namjoon dan Jimin? Simak di part selanjutnya 😁

The Circle || Slow Update[On GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang