Bab 5

1K 67 8
                                    

Sorry, for typo....

Enjoy..... 💜💜💜💜💜
















Disinilah Soona, satu mobil dengan Jimin. Ia dipaksa semobil dengan pria itu dan membiarkan sang kakak berangkat sendiri.

Disepanjang perjalanan, Soona sama sekali tidak mengajak Jimin berbicara. Malah memilih diam. Sebab ia dongkol dengan pria itu.

"Jangan mendiamiku." Entan setan darimana, Jimin berani menggenggam tangannya. Soona menatap pria itu. "Tanganmu sudah baikkan?" Tanya Soona.

Jimin menganggukkan kepala.

"Berkatmu." Jimin tersenyum manis.

Soona memutar bola mata jengah. Pasalnya Jimin itu menyebalkan bahkan sangat. Jimin mengusap pelan punggung tangan Soona hingga mobil itu berhenti didepan gedung Universitas Seoul. Banyak orang yang menatap kedatangan mobil itu.

"Lain kali jangan mengantarku sampai disini, aku tidak mau kau mengundang perhatian banyak orang." Ujar Soona melepaskan sabuk pengaman. Jimin menganggukkan kepala dan tersenyum.

"Kau cemburu ya?" Sahut Jimin tiba-tiba. Soona bergidik ngeri.

Saat Soona hendak keluar, Jimin memegang pergelangan tangan kirinya. Sontak Soona kembali duduk. Jimin menatapnya seksama. Mendekatkan bibir tebal itu tepat di dahinya.

"Semangat, aku akan menjemputmu sore ini. Ibu mengajak makan malam." Ujar Jimin membuat Soona belum sepenuhnya mecerna perkataan pria itu dan sudah keluar dari mobil. Bahkan matanya seolah terhipnotis guna melihat kepergian mobil mewah berwarna hitam itu.

Jimin baru saja sampai di kantor, dan melihat keributan.

Beberapa karyawan memilih minggir, dan membiarkan Jimin berjalan kedepan. Jimin menatap seseorang yang tengah berbicara dengan Sooyoung, sekretarisnya.

"Eoh, Jimin-a." Suara bariton seorang pria itu membuat Jimin mengangkat sebelah alisnya.

"Maafkan saya tuan, Pria ini memaksa untuk masuk keruangan anda." Sooyoung menjelaskan. Jimin menghela nafas.

Jimin kini berada di ruangan bersama pria tadi dan di temani Sooyoung.

"Ada apa kau kemari?" Tanya Jimin tanpa basa basi.

"Wow! Hei, ada apa Jimin? Kau banyak berubah ternyata?" Jedanya. "Aku hanya berkunjung saja, lagipula aku baru kembali dari Amerika." Lanjutnya.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Jimin sekali lagi. Pria itu menyeringai.

"Gadis yang baru saja kau antar ke kampusnya." Baik Sooyoung ataupun Jimin membulatkan mata. Itu artinya, Soona menjadi incaran pria itu.

"Jangan pernah menyentuh kekasihku, Hyung." Jimin menggeretak. Mendengar kata 'kekasih' dari mulut Jimin membuat darahnya berdesir. Apa yang di rencanakan Jimin sebenarnya?

"Eoh? Dia kekasihmu Jimin?" Ucapnya. "Luar biasa. Kau menyukai gadis itu rupanya." Jedanya. "Benarkah? Bukankah seorang Han Jimin tidak memiliki prinsip menyukai seseorang dalam kamus hidupnya? Apa aku salah Han Jimin-ssi?" Jimin mengepalkan kedua tangannya.

"Ryu Namjoon! Hentikan omong kosongmu!" Jimin sudah emosi sekarang. "Aku salah ya? Maafkan aku." Pria bernama Namjoon itu lantas menoleh kearah Sooyoung.

"Bukankah kakaknya yang kau sukai, Jimin?" Kini Namjoon kembali menatap Jimin. "Apa kau sudah melupakan gadis yang ada disebelahmu itu?" Tanya Namjoon mengeluarkan smirk setelahnya.

The Circle || Slow Update[On GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang