Bab 20

645 47 4
                                    

Maafkan untuk typo yang bertebaran.

Dan kalau merasa alurnya kecepatan, komen aja.

Nanti aku jelasin..

Enjoy..

Happy reading....

Jgn lupa siapin tisu jika perlu...

💜💜💜💜💜


























Hari demi hari, hubungan Taehyung dan Soona berjalan lancar. Malah semakin romantis dan lengket. Selama Soona hamil, ia harus tinggal bersama istri dan ibu mertuanya. Sebab Soona mengatakan ingin tinggal dengan sang ibu untuk sementara.

Pagi ini Taehyung mengantarkan Soona memeriksakan kandungan ke dokter. Kandungan Soona menginjak bulan ke 7. Wah, cepat sekali yah.

*berkat mbak author

Tepat saat menginjakkan kaki masuk kedalam rumah sakit. Keduanya bertemu dengan Jimin dan Sooyoung.

"Eoh, Hyung?" Sapa Taehyung ramah. Jimin hanya tersenyum manis. Sedangkan Soona hanya mengusap perutnya yang sudah terlihat membuncit.

"Sooyoung hamil yah?" Tanya Taehyung setelah Jimin dan Sooyoung berpamitan. Soona mengendikkan bahu.

"Oppa, dia menendang." Sebegitunya Soona senangnya. Taehyung tersenyum lebar. Soona benar-benar sudah mengalihkan semua atensinya 4 bulan ini.

Kini Soona baru saja selesai melakukan pemeriksaan. Dokter dengan nama Kim Seok Jin itu tersenyum saat melihat hasil pemeriksaan Soona.

"Kau luar biasa, Soona-ssi. Bayimu sehat. Berat badannya stabil." Soona tersenyum sumringah. Taehyung mengusap kepala Soona.

"Oh ya, Hyung? Apa tidak apa jika aku melakukan itu dengan Soona yang hamil?" Sontak Soona memukul lengan Taehyung.

Seokjin terkekeh pelan. "Tidak apa-apa, tapi kau harus berhati hati. Jangan sampai membuat Soona tidak nyaman." Soona menundukkan kepala malu.

Taehyung tersenyum lebar.

"Baiklah, aku akan memberikan resep vitamin dan susunya. Kalian bisa menembusnya di Apotek." Ujar Seokjin menulis di atas kertas dan memberikannya pada Taehyung.

Setelah dari rumah sakit dan apotek. Soona dan Taehyung kembali kerumah, sesampainya dirumah mereka kembali bertemu dengan Jimin dan Sooyoung.

"Bagaimana?" Tanya sang ibu.

"Dia baik, putra kami laki-laki." Jawab Taehyung.

Terlihat Jimin menahan amarahnya. Soona hanya menundukkan kepala dan sesekali menatap Taehyung.

"Ya sudah, bu, aku kekantor dulu." Soona menatap Taehyung. Yakin, Soona tidak ingin di tinggal.

"Aku akan segera pulang." Ujarnya sebelum mengecup dahi istrinya.

"Hati hati" Balasnya.

Soona tengah menyiapkan makan siang untuk ibu, kakak dan kakak iparnya. Tepat saat ia akan memanggil Sooyoung dan ibunya. Jimin berdiri di ambang pintu dapur. Soona terkejut, sudah pasti.

"Na-ya." Soona tidak mengerti dengan dirinya sendiri. Setiap melihat Jimin ada rasa yang tidak bisa di jelaskan. Bahkan hatinya kini bergemuruh.

"Aku boleh memegangnya kan?" Izinnya. Entah kenapa ia menganggukkan kepala pelan.

Jimin lantas mendekatinya, dan memegang tangan kirinya. Berlutut di depan perutnya yang sudah membuncit itu. Jimin mendekatkan telingannya ke arah perut Soona. Terdengar detakan jantung yang seirama dengan miliknya. Ia lantas menatap perut mantan kekasihnya itu.

The Circle || Slow Update[On GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang