SALTING

10.2K 239 2
                                    

Suara riuh orang-orang terdengar. Beberapa orang tertawa dan Leta dapat mendengarnya meski sayup. Karena ia baru saja bangun dari tidur lelapnya.

TOK TOK TOK!

"Let.. Letaaa...!" panggil sebuah suara dari luar.

GOD DAMN IT!!! DIA DATAAAANG!!! Leta seperti merasa mendapat serangan kejutan mendadak. Membuat jantungnya deg-degan lagi lebih cepat membuat Leta melek seutuhnya. Leta segera turun dari kasur lalu membukakan kunci pintu dan membukakan pintu lalu dengan lari cepat ke kasur kembali. Kini bersembunyi di balik selimut.

Seseorang menggerakan engsel pintu lalu masuk ke dalam lalu menutupnya. Menguncinya dengan benar.

DEG DEG DEG DEG DEG!!!

Leta dapat mendengar dan merasakan detakan jantungnya kian cepat meski di bawah selimut. Nafasnya hangat memburu. Argh! Dia nervous!!! Sengaja ia memposisikan tubuhnya tengkurap dengan wajah menghadap kiri, tertutup rambut panjangnya.

Terdengar seseorang sedang merapihkan barang-barang yang tadi dibawanya. Lalu berjalan ke arah kamar mandi dan masuk ke kamar mandi. Beberapa menit melakukan bersih-bersih, termasuk mandi. Lalu segera mengeringkan badan, keluar kamar mandi, dan memakai baju. Tak lupa ia memakai deodorant. Dengan segera menghampiri Leta yang berada di ujung kanan kasur. Mencoba mencium pipi Leta dengan gemas, namun Leta menghindar dan sempat memekik karena kaget. Om Brady pun sama terkejutnya dan menyambutnya dengan tawa.

Pertemuan macam apa ini! fikir Leta.

Om Brady menjauh, berjalan ke arah meja tempat TV Led nangkring lalu melihat cangkir yang sudah berisi kopi. Sudah mendingin rupanya. Nampaknya, Leta langsung membuatkan kopi ini begitu Om Brady memintanya.

Sluurrrp...

Bunyi Om Brady menyeruput kopi buatan Leta.

"Enak. Siapa ini yang buat? Kamu, sayang?" tanya Om Brady menatap Leta yang masih meringkuk di bawah selimut. Leta menjawab, namun Om Brady tidak jelas mendengarnya. "Kamu ngomong apa? Aku lho ngga denger, sayang. Coba buka dulu itu selimutnya kalo di ajak ngomong," pinta Om Brady. Duduk di kursi yang ada di dekat meja besar. Menyeruput kopi lagi.

Leta terdiam. Ia benar-benar dalam keadaan terjebak dan kikuk. Argh! Perlahan ia memunculkan kepalanya dari balik selimut. Pengap juga rasanya! Rambutnya acak-acakan. Dia pun membenarkan posisi tidurnya menjadi duduk. Memunggungi Om Brady yang duduk di kursi.

"Ngga sopan lho ya belakangi orang," ledek Om Brady.

"Ngga papa. Biarin! Sssttt..!!" ucap Leta salting sambil membenarkan rambutnya.

"Kenapa sih, Sayang? Kenapa? Aku lho santai aja," ucap Om Brady menggoda Leta.

"Ya aku yang ngga santai. Ngga tau apa kalo orang gugup? Salting ini aku!" sungut Leta disambut tawa Om Brady. Duh, suara ketawanya laki banget! Gemeeeessshhh!!

"Hadep sini lho coba. Aku kan mau liat, sayaaaang," rengek Om Brady.

Leta tak menjawab. Ia sibuk merapihkan penampilannya. Masih dengan posisi duduk di atas kasur membelakangi Om Brady. Terdengar Om Brady berdiri dan berjalan ke arah lemari baju.

"Mumpung baru jam sembilan. Kita pergi jalan ke luar yuk, sayang," ajak Om Brady sambil mengambil celana panjangnya yang tergantung di hanger.

Leta masih tidak menjawab. Entah mengapa ia merasa excited kali ini mengganggu Om Brady. Ia pun turun dari kasur lalu segera menghampiri Om Brady yang hendak ganti celana. Tiba-tiba Leta menarik celana boxer Om Brady yang tentu saja membuat Om Brady terkejut dan reflek semu melotot dan memegangi celana boxernya.

"Heeehh..! Nakal kamu yaaaa...!" ucap Om Brady dengan senyuman.

Leta terkekeh lalu merapihkan penampilannya di depan kaca. Membetulkan rambut dan bajunya. Selesai mengganti celana panjang, Om Brady menghampiri Leta dan memegang kedua pundak Leta. Memutar badan gadis itu menjadi menghadapnya lalu melihat wajah Leta dengan seksama.

"Ih kok kamu cantik sih? Imut banget lagi. Kecil betul," pujinya lalu terkekeh.

"Gombal!" saut Leta.

"Betulan tau," ucap Om Brady. Mereka berdua lalu tertawa dan berpelukan.

Ah... dadanya bidang. Cukup membenamkan kepala Leta dalam pelukannya. Hangat... dan wangi...

SUGAR BABY's STORY: 5 DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang