Leta dan Brady merasakan lelah pada badannya. Saat ini mereka memilih untuk saling berpelukan di kasur dan di bawah selimut yang sama.
"Aku lapar..." ucap Leta manja. Sayangnya, mereka tidak bisa keluar karena hujan. Nampaknya hujannya akan awet. Mau tak mau, akhirnya mereka memesan makanan dan minuman hotel. Setelah menunggu pesanan datang sambil ngobrol bersama, akhirnya makanan dan minumannya datang. Brady dengan sigap membukakan pintu saat bel pintu berbunyi. Mengucapkan terima kasih kemudian meletakkan nampan dengan dua piring berisi makanan di atasnya dan dua gelas berisi minuman es jus Alpukat di atas nampannya. Tentu ada sedotan dan juga sendok-garpu di atas nampan. Dengan tak sabar, mereka mulai melahap makanan dan minuman pesanan masing-masing. Nasi goreng biasa dan es jus Alpukat milik Brady dan Nasi goreng seafood dan es jus Alpukat milik Leta.
Selesai makan, dua puluh menit kemudian mereka kembali tiduran di kasur dan berpelukan lagi.
"Aku pgn peluk kamu dari atas," pinta Leta dan Brady mengiyakan. "Kamu ngga keberatan?" tanya Leta memastikan.
"Ngga, sayang,"
Leta pun mulai berbaringan di atas Brady dengan kepala miring ke arah kanan. Memeluk Brady sambil memejamkan mata. Ide jailnya muncul. Ia pun kini duduk di atas Brady dan mulai menggoyang pantatnya maju mundur di atas kemaluan Brady. Meski sama-sama tidak telanjang, namun Brady dapat merasakan alat vitalnya mulai menegang.
Leta menyibakkan rambutnya dan menatap nakal Brady yang ada di bawahnya.
"Sayang nakal yaaaaa.." ledek Brady dan berusaha menurunkan Leta, tapi tidak bisa.
Leta terus menggoyang pantatnya dan sesekali mengecup mesra bibir Brady. "Gesek aja dari luar," ucap Leta.
"Tapi kalo aku mau muncrat gmn?"
"Aku isep,"
"Masukin, sayang... aku ngga tahan.. ngga kuat sama goyanganmu,"
Leta tersenyum nakal.
"Sayaaaaang...."
Leta turun dan mereka melepas pakaian dan celana masing-masing. Tanpa fore play, Leta langsung naik ke atas Brady. Memasukkan batang kemaluan Brady ke Vaginanya.
BLASH!
Keduanya mendesah dengan mata terpejam. Leta menatap Brady dan sebaliknya. Jari jemari Leta mencengkram kedua bahu Brady dan mulai menggerak pelan maju-mundur vaginanya.
Mmmhhh...
Kemudian, dijatuhkan badannya di atas badan Brady hingga dada mereka saling bersentuhan. Leta melumat bibir Brady dengan nafsu sambil menggerakkan bokongnya naik turun sambil menggerakkan otot vaginanya untuk menjepit kemaluan Brady.
"Aaah, sayang... jepit..." ucap Brady dengan wajah keenakan. Tangannya memeluk tubuh Leta dan mulai menjalar ke bagian dada Leta.
Leta tersenyum dan kini memaju-mundurkan vaginanya. Menegapkan tubuhnya dan membiarkan Brady memainkan dadanya. Memelintir putingnya, meremasnya, hingga menarik tubuh Leta dan menjilati puting dada Leta hingga Leta menaikkan ritme goyangannya. Tau bagaimana cara membalas Brady, Leta memutar pantatnya masih dengan otot vagina menjepit batang kemaluan Brady.
"Eemmhh sayang yaaaa... nakaaalll..!" ucap Brady makin bersemangat memainkan dada Leta. Menjilati sambil mengulum dada Leta dengan menyatukan kedua puting dada Leta ke tengah. Lalu melepaskannya lagi setelah beberapa menit melakukan itu. Tangan kanannya bergelirya ke dada kanan Leta dengan meremasnya dan mulutnya menghisap ke dada kiri Leta, sementara tangannya berusaha mencari klitoris Leta meski Leta di atas.
Leta mengerang keenakan merem-melek sambil menggigit bibir bawahnya. Aaahh..! Dia sudah tidak kuat dan takut akan keluar cepat. Ditahannya kedua tangan Brady pada masing-masing sisi dan Leta makin liar sesuai ritme menggerakan tubuhnya memuaskan alat vital Brady. Suara desahan bergantian keluar dari mulut mereka.
Mereka saling berpandangan. Brady dengan wajah nakalnya memandang Leta tak percaya bahwa Leta bisa dominan dalam permainan. Gairahnya semakin naik memandang Leta dari bawah. Sebuah kepuasan ada di dalam dadanya. Pertemuan pertama mereka sangat memuaskan dan menyenangkan baginya.
"Sayaaang... kamu belum mau 'keluar'?" tanya Leta dengan wajah sayu dan terus menggoyangkan tubuhnya.
"Kenapa? Sayang udah mau 'keluar'?" tanya balik Brady. "Aku nahan daritadi biar ngga keluar cepet. Goyanganmu enak," lanjut Brady.
"Aku mau 'keluar'. Ayo bareeeng..." rengek Leta dan melepaskan pegangan tangannya dari Brady dan meletakkan kedua tangannya di atas dada Brady. Menjadikan dada Brady sebagai penahan.
"Sesek ngga, sayang? Sakit? Bilang kalo sakit sama sesek ya," ucap Leta dan Brady merasa goyangan Leta semakin enak.
"Ngga, sayang,"
Leta mengganti posisinya menjadi jongkok dan memegang pinggul Brady.
"Aaahhh enak, yaaang... Mmmhhhh..." Brady mengerang keenakan. Ia merasa alat vitalnya semakin terasa tergesek atas bawah, maju-mundur, dan diputar-putar. Beberapa menit kemudian, Leta meletakkan tangannya dibelakang dan bergoyang lagi. Aaahhh mereka sudah berkeringat banyak, tapi ini sangat enak. Brady bangun hingga kini posisinya duduk dan mulai menciumi Leta. Menciumi leher Leta dengan perlahan hingga ke dadanya dan meninggalkan cupangan lagi disana.
"Kamu jago banget goyangnya," puji Brady dan Leta tersenyum. "Aku mau keluar, sayang..." ucap Brady sambil memainkan puting Leta lalu mengulumnya.
"Bareng, sayang..." Leta menambah ritme dan mereka sama-sama bisa merasakan cairan kepuasan mereka keluar. Milik Brady berdenyut dan memuncratkan semua di dalam rahim Leta, pun milik Leta. Leta segera mengeden untuk mengeluarkan cairan Brady. Keduanya berciuman dengan lembut. Leta menyeka keringat yang ada di wajah Brady dan sebaliknya. Saling memandang kemudian tertawa dan berpelukan.
Aaahh nyaman...
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR BABY's STORY: 5 DAYS
Teen FictionSetelah menjalin hubungan selama setahun secara LDR tanpa pernah bertemu, akhirnya Leta memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Brady. Bukan, tanpa alasan. Sebab Brady adalah suami orang dan Leta tau itu adalah hal yang salah. Namun, keputusa...