SUGAR BABY's STORY: 5 DAYS

HAL YANG TIDAK BISA DIUNGKAPKAN

"Kita putus," ucap cewek ini dengan nada tegas di ponselnya kepada lawan bicaranya di telefon.

"Putus??? Tapi, kenapa, Let??? Aku ada salah??? Apalagi salahku??? Aku udah ngga genit sama cewek lain, Let," ungkapnya tak terima, meminta penjelasan.

Leta terdiam. Bahkan sebenarnya jika bisa jujur, salahmu tidak seberapa dibanding tindakan kotorku, Yas... Tapi, karena kebiasaan genitmu itu setidaknya aku bisa mencari alasan untuk putus. batinnya.

"Leta," panggil Yastha.

"Ya pokoknya putus. Udah. Aku ngga kuat pokoknya sama kelakuan kamu! Kamu selalu genit sama cewek-cewek dan sengaja chat mereka buat cari perhatian!" ucap Leta setengah berteriak kepada Yastha saat memberi penjelasan. Ia tidak perduli jika suaranya saat ini bisa terdengar sampai keluar kamarnya dan para asisten rumah tangganya mendengar. Setidaknya, Mama dan Papa tidak mendengar. Sebab, mereka sedang sibuk bekerja dan mungkin jika mereka mendengarkan mereka tidak perduli dan hanya memanggap angin lalu dan biasa saja. Walau sebenarnya kamar ini kedap suara.

Cih. Kurang brengsek apalagi aku ini? Padahal kesalahanku yang paling parah, tapi aku malah menyalahkan orang lain! Bagus, Leta! Bagus! rutuknya pada diri sendiri di dalam hati.

Terserah.

Pokoknya hari ini dia harus sudah putus dengan Yastha. Laki-laki baik, tapi suka genit dengan cewek-cewek lain, saat mereka bersama maupun tidak. Lantas Leta tau darimana Yastha genit kepada cewek lain saat tanpa dirinya? Saat mereka bertemu dan Leta memeriksa ponsel milik Yastha. Hal menyebalkan yang bisa Leta jadikan sebagai alasan putus.

Sungguh. Maafkan aku, Yas... maaf. Kamu berhak bahagia dengan cewek lain. Tapi, bukan aku.

"Tapi, aku udah berubah, Let,"

"Aku ngg percaya, Yastha! Aku tuh tau tiap kita ketemu, kamu hapus semua bukti-bukti yang bisa bikin berantem! Udahlah!"

"Ya Tuhan, beneran, Let.. Aku tuh.."

"Terserah! Aku ngg perduli apapun penjelasanmu. Kita putus!"

KLIK.

Leta mematikan sambungan telefon di ponselnya. Menghembuskan nafas berat. Jahat, luar biasa ia jahat. Bahkan untuk mengakui kesalahanpun ia enggan, justru menyalahkan. Dia yang sesungguhnya berselingkuh dan sedang mendua, justru melemparkan kesalahan tersebut ke orang lain.

Ya. Dia menjalin hubungan dengan suami orang. Hal ini yang tidak bisa dia ungkapkan kepada Yastha.

Maaf... Maafin aku, Yas...
Kamu berhak bahagia dengan yang lain.
Tapi, bukan dengan aku...