"LAUNDRY SERVICE!"

11.4K 154 0
                                    

HARI INI POKOKNYA HARUS BERENANG!
HARUS BERENANG!
HAAARRUUUSSSS!!!

Leta menegaskan dirinya dan bergegas merapihkan barang yang akan dibawanya ke kolam renang. Hari ini ia bangun pagi, pukul 06:00 Leta sudah terbangun. Beberapa kali membangunkan Brady untuk mengingatkan agenda mereka hari ini. Agenda yang sudah lama ingin mereka laksanakan, namun terus tertunda. Berenang bareng. Memang bukan kolam berenang private. Tapi, tidak mengapa bagi Leta. Yang penting ada kolam renang!

Leta coba membangunkan Brady sekali lagi. Menggoyang-goyangkan tubuh Brady dengan kuat. Entah sudah berapa kali. Leta menghembus nafas. Kesal!

"Tau ah! Aku berenang sendirian aja!" sungut Leta kesal lalu hendak meninggalkan Brady yang masih tertidur di kasur. Tau Leta akan beneran pergi, Brady menarik tangan Leta hingga Leta terbaring lagi di kasur dan kini berada dalam dekapan Brady.

"Kamu mau kemana..? Disini aja, sayang..." tanyanya manja dengan mata masih tertutup dan mendekap erat Leta yang ada di atasnya.

"Aku mau berenang, sayaaaang..!" rengek Leta sambil memandang Brady agak kesal.

"Hemmm..." saut Brady lemas masih belum bisa membuka matanya. Berat rasanya untuk membuka kedua matanya. Tapi, ia tau ia harus membuka mata saat ini atau pacarnya akan marah nanti. Tak ada suara lagi dari Leta. Hening. Brady pun mencoba kembali ke alam tidurnya. Sampai akhirnya ia menyadari suara Leta tak terdengar di telinganya. Segera ia membuka mata untuk mencari Leta, takut jika pacarnya itu nganbek.

BLUP!

"Aaahhh..." Brady mendesah enak. Ternyata Leta berada di balik selimutnya dan melucuti celananya. Lalu mengkulum penghasil cairan kental putih milik Brady. "Sayaaang... kamu nakal yaaaa... Mmmhhh..." ucap Brady sambil menjambak pelan rambut Leta lalu tersenyum menatap kepala Leta yang naik turun di hadapannya. Beberapa menit selesai dengan kemaluan Brady, Leta duduk dengan pose menggoda sembari menyibak rambutnya.

"Kamu sih dibangunin susah," rengek Leta.

Brady pun langsung duduk dan gantian menerjang Leta, kini Leta yang ada di bawahnya dan gantian Brady yang melucuti celana legging Leta yang akan dipakai berenang dan juga tanktop.

"Waktunya dituntaskan, sayang," ucap Brady lalu mencium Leta dengan nafsu dan memainkan klitoris Leta hingga Leta mengerang keenakan. Merem-melek dengan ritme beberapa menit sambil mendesah.

"Sayaaang, udah basaahh... ah..."

"Kamu udah 'nyampe'?" tanya Brady dengan suara pelan dan nakal.

"Belum. Aku mau bareng kamu,"

Bukannya langsung mulai menggenjot, kini Brady menjelajah dada Leta. Tangan kanan tetap memainkan klitoris dan beberapa kali jarinya masuk ke dalam vagina Leta, sementara tangan kirinya memainkan puting susu sebelah kiri milik Leta dan bibir Brady mengenyot dan beberapa kali menjilat puting susu kanan milik Leta.

"Aaahh, sayang... Ngghh... ahhh enakk... Mmmhh... Ah klitorisku... Jangan disitu... Aaahh geli... tapi... nnggghh enaaakk..." erang Leta tak karuan dengan kepala agak mendongak keenakan dan mata terpejam.

TOK TOK TOK!

"Laundry Service!"

Leta dan Brady terkejut.

"Yang, laundry service," ucap Leta.

"Ssstt..! Biarin aja, sayang. Kita lanjut aja," ucap Brady lalu memasukkan batang kemaluannya ke vagina Leta dan mulai menggenjot.

"Aaahh, sayaaang..." ucap Leta memandang Brady dengan sayu dan mulai melingkarkan tangannya ke leher Brady. Menatap wajah sayu Leta yang seperti itu, Brady makin bringas menggenjot.

TOK TOK TOK!

"Laundry Service!" petugas Laundry sekali lagi coba mengetuk pintu untuk memastikan ada orang atau tidak.

"Sayang... itu coba kamu temui dulu bilang nanti aja," ucap Leta masih bisa memberikan saran.

"Selesaikan dulu tentang kita ini, sayang.. Aaahh..." Brady tak memperdulikan dan terus menggenjot dengan nafsu.

CEKLEK!

Pintu kamar terbuka dan mereka kelimpungan. Buru-buru turun dari kasur dan Leta berlindung dengan selimut. Namun, sebelum petugas masuk ke dalam kamar, dia sudah menutup pintunya kembali. Brady dan Leta saling berpandangan, bingung. Leta menuju ke arah pintu tempat berdirinya petugas. Dari pintu ke arah kasur tidak terlihat mereka sedang apa. Sampai akhirnya Leta menoleh kenarah cermin di dinding dan memantulkan pergerakan di atas kasur. Ya Tuhan!

Leta ke arah Brady, "Keliatan dari pantulan cermin, sayang," ucap Leta masih kaget.

"Masa???" kaget Brady juga.

Leta mengangguk. Bukannya menghentikan, Brady menggendong Leta ke atas kasur dan melanjutkan 'permainan' mereka yang menggantung tadi. Dengan Leta tetap di bawah dan Brady di atas, mereka pagi ini benar-benar bergairah untuk 'bermain'. Hingga keluar cairan pertama, Brady lanjut menggenjot lagi untuk mengeluarkan cairan kedua miliknya.

"Ah, sayaaang... kuat banget staminamu. Aaahh, baby.."

Brady meniban badan Leta dan membisik di telinga Leta, "Kamu menggairahkan, sayang," dan memberikan cupangan di dada Leta. Leta mengerang keenakan.

Seakan lupa niat untuk berenang, keduanya nampak asyik bergulat mesra di atas kasur. Brady tak memberikan kesempatan untuk Leta agar dia di atas dan menggoyang kemaluannya, kali ini Brady benar-benar ingin bermain lama dengan kekasihnya karena besok mereka sudah berpisah.

Brady mementokkan kemaluannya ke vagina Leta hingga Leta mencengkram bahu Brady.

"Sayaaang, mentoook.. aaaahhh...."

Mendengar itu, Brady tetap membiarkan kemaluannya mentok di vagina Leta, namun kali ini memutar ke kanan dan kekiri lalu menggerakkan maju mundur perlahan.

"Aaahh enaaak.. Mmhh... Aaahh..." Leta mencium beringas bibir Brady dan Brady membalasnya, sama beringasnya.

"Keluar dimana, sayang?" tanya Brady menatap Leta mesra.

"Daleeemmm..." jawab Leta dengan tatapan sayu.

"Dimana, sayang?" Brady bertanya lagi untuk meyakinkan.

"Daleeemm, sayaaang..." ulang Leta menggigit bibir bawahnya.

Brady memeluk Leta yang ada di bawahnya. Nafsunya yang sudah naik bertambah naik karena sentuhan dadanya yang mengenai dada Leta.

"Sayang, aku 'keluar'..." ucap Brady lalu mementokkan dengan agak kencang miliknya ke dalan vagina Leta sambil memejamkan mata.

Leta mendesah, namun juga tak lupa untuk mengeden mengeluarkan peju milik Brady yang ada di rahimnya supaya tidak hamil.

"Sayang.. anget banget punya kamu.." puji Brady memandang Leta dan Leta tersenyum. "Makasih ya, sayang," ucap Brady lalu mengecup dahi Leta.

"Iya, sayang..." ucap Leta lalu membalas ciuman di kening Brady.

SUGAR BABY's STORY: 5 DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang