6. Hello, you!

676 127 17
                                    

Pemuda virgo itu keluar dari pintu kedatangan. Di dalam saku jaket yang dikenakannya, setangkai mawar berwarna putih digenggam dan akan ia berikan untuk seseorang yang kehadirannya belum muncul di depan mata. Sambil menikmati hilir mudik para penumpang di bandara ia masih menunggu. Sesekali memeriksa jarum jam yang tiap detik berputar di tangan kirinya. Lantunan lagu dari Kahitna menemaninya sampai sepuluh menit kemudian sebelum sosok berambut sebahu dan berwarna cokelat itu menghampiri dengan napas tersengal-sengal. Peluh keringat menempel di keningnya, persis seperti orang yang baru saja berlari kencang setelah mencuri.

Kalau mencuri hati pemuda virgo itu, sih, tidak apa-apa.

"Hah, akhirnya! Nunggu lama nggak?"

Fajar menggeleng. Senyum kecilnya, "Nunggu kamu sampai ke ujung dunia, bahkan sampai seribu tahun pun, bagi saya tidak jadi masalah."

Mungkin, bagi cewek lain akan lumer mendengar gombalan dari Fajar. Tetapi bagi Senja, justru merasa aneh—disamping ia juga tersipu malu—karena belum terbiasa dengan sisi Fajar yang menduplikat kebiasaan Jaya selalu menggombal pada Regi. Lagi pula, kalau Senja pikir-pikir tidak cocok di tampang Fajar juga, sih.

"Seribu tahun kemudian saya udah keburu mati. Kamu juga."

Oke, gagal.

Sepertinya Fajar memang tidak cocok jadi penggombal. Sudahlah. Kamu memang seharusnya pujangga.

Oh, hampir saja Fajar melupakan hadiah kecil di dalam saku jaketnya.

"Untuk kamu," pemuda Langit itu menyerahkan setangkai bunga mawar putih yang dibelinya di kota kembang. Dibela-belakan sampai si supir taksi yang mengantarnya ke bandara geleng-geleng kepala.

"Putih, yang artinya ketulusan. Representasi dari diri kamu. Sama halnya dengan segumpal rasa."

Senja hanya diam, karena ia tidak tahu harus bereaksi apa. Sementara wajahnya mulai memanas. Bersemu merah di hadapan pemuda yang tidak dapat diterkanya.

"Terima kasih."

Hanya kata singkat itu yang bisa Senja ucapkan. Entah dengan hatinya yang sudah meletup-letup membawa sejuta rasa.

"Sebelum ada yang marah, lebih baik kita pergi dari sini," alih Senja.

Fajar lantas tak langsung mengiyakan. Ia mengernyit, menatap Senja dengan tanda tanya besar di kepalanya.

"Maksud kamu?"

Senja menepuk pelan keningnya. "Saya lupa ngabarin, kalau saya ke sini sama Regi dan teman dekatnya."

"Jadi?"

"Jadi... kita nebeng di mobil Aldo, teman dekat Regi. Nggak apa-apa kan?"

"Kenapa kita nggak naik taksi saja?"

"Kamu tau apa arti hemat?"

"Iya, saya tau. Tapi saya ke sini mau bertemu sama kamu."

"Bukannya sekarang udah?"

"Bukan itu maksud saya, Matahari."

Pada akhirnya Fajar hanya bisa menghela napas panjang. Tidak, Fajar tidak kesal. Hanya saja gregetan. Senja tidak paham maksud dari kalimatnya.

Karena Fajar tahu, ia tidak bisa berkunjung lama. Setidaknya melihat wajah manis yang membuat rindunya terobati, sekaligus ada kenangan yang bisa ia bawa pulang, baginya sudah cukup.

"Nanti."

Fajar lagi-lagi mengernyit. Tidak paham makna singkat yang gadis Matahari itu utarakan. Sambil menunduk untuk menyimpan baik-baik setangkai bunga pemberian Fajar ke dalam tas, lalu pada saat ia mendongak dan bertemu netra Fajar yang sedang menelisik wajahnya, "Saya dan kamu, nanti kita tulis sepenggal cerita yang akan membawa ragamu kembali ke sini. Entah untuk bertemu atau mengingat nama seseorang."

Kemudian tangan kecil itu merenggut pergelangannya dan menariknya pergi. Fajar tersentak seakan ia dibawa terbang tinggi menuju rasi. Seluruh tubuh dan hatinya bergetar hebat dengan sensasi yang tak dikenalnya.

Fajar berkedip. Tekanan di tangan yang ia rasakan cukup untuk menyadarkannya.

Ia memang jatuh cinta pada gadis Matahari, si pemilik hatinya kini.










a/n : intinya kenapa aku update, karena aku kangen mas fajar dan mba senja😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a/n : intinya kenapa aku update, karena aku kangen mas fajar dan mba senja😭

a/n : intinya kenapa aku update, karena aku kangen mas fajar dan mba senja😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

😭😭😭😭😭❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Fajar & SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang