Ayat 13. Ratu Ilmu Hitam

6.8K 547 127
                                    

Adalah Calonarang, seorang Ratu Ilmu Hitam dari Dirah yang murka ketika tak ada satupun yang Pangeran Kerajaan Daha yang sudi memperistri puterinya yang jelita, Ratna Menggali namanya. Maka janda sakti penganut Tantra Bhairava itu melakukan Puja Pancamakara di Pekuburan, memuja Durga, Sang Dewi Kematian yang hadir dari balik bayangan pohon kepuh Randu.

Sang Dewi memperkenankan doa Calonarang, mengizinkan pengikut setianya itu untuk membalaskan sakit hati. Sebagai ganti Dewi Durga menurunkan ilmu hitamnya dalam sebuah Kitab bernama Cakrabhairava. Almanak sihir yang membuatnya bisa menjelma menjadi Rangda ─Raksasi Bertaring─ dan menebarkan wabah dan penyakit di kerajaan Daha.

Rusmini tidak pernah tahu bagaimana gulungan daun kering itu bisa selamat dari udara lembab dan pelapukan selama berabad-abad. Seolah ada tangan-tangan gaib yang melindungi isi di dalamnya dari hukum fisika. Alkimia, sisi logis Rusmini mencoba mengkompensasi, sebagaimana yang pernah ia dengar dari cerita sebuah sekte rahasia di Persia yang mempelajari rumus-rumus kuno untuk melawan hukum alam.

Kakeknya, Mbah Joyopranoto, adalah keturunan Juru Kunci pertama yang ditugasi oleh Sultan Amangkurat II untuk menjaga sebuah sendang mata air di lereng gunung L, di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan tidak ada yang mengira ketika di dekatnya ditemukan reruntuhan sebuah candi kuno beberapa abad kemudian. Kalender menunjukkan angka tahun 1920 ketika Jawatan Purbakala Hindia Belanda melakukan eksvakasi. Candi Hindu dari Aliran Tantra-Bhairava. Kalian akan langsung mengetahui dari arca tengkorak dan pahatan-pahatan erotis di sekujur tubuhnya yang berbentuk punden berundak Megalitik yang mengingatkanmu pada piramida bangsa Inca.

Perabuan Ratu Calonarang, Sang Ratu Ilmu Hitam, desas-desus itu mulai terdengar ketika satu persatu warga desa yang membantu penggalian mengalami kesurupan diikuti kejadian-kejadian ganjil hadir di dusun terpencil di lereng gunung itu. Lalu ketika Lontar Keramat itu ditemukan di bawah arca Durga di ruang perabuan, semuanya semakin jelas tergambar.

Desa itu menyimpan rahasia, sekaligus kutukan gelap. Wahyu Betari Durga yang diturunkan kepada Sang Rangda untuk membalaskan rasa sakit hati kepada seluruh penduduk kerajaan Daha. Sepeninggal Sang Ratu Ilmu Hitam, dendam itu masih bersemayam di dalam Lontar Kegelapan, memanggil sang pewaris berikutnya untuk menuntaskan kutukan hitam.

Selama berabad-abad Kitab itu menghilang ditelan zaman. Bukan tanpa alasan Mpu Baradah dan para pendahulu menyegel barang itu di bawah Candi. Dan Rusmini hanya meneruskan apa yang dilakukan oleh eyang kakung dan para nenek moyang. Merawat Wahyu terakhir dari Hyang Betari. Kitab ini menyimpan kegelapan, kamu harus tahu itu. Dan tugas keluarga ini adalah melindunginya.

Melindungi dari Kegelapan lain. Kegelapan Absolut yang mengincar rahasia Sang Bhairava. Kegelapan yang mengintai dan bermain petak umpet dalam lorong-lorong inkarnasi.

= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

Kirana, bagaimana bisa? Anak yang rajin mengaji itu?! Sulastri mencoba untuk tidak percaya, tapi memergoki Kirana mengendap-endap ke dalam ruang penyimpanan pusaka... Mendapati perkamen kegelapan itu telah terbuka dan dibaca, membuat ia tidak bisa menyangkal fakta apapun lagi.

Almarhumah Rusmini benar, ada inkarnasi kegelapan yang bersembunyi dalam lorong-lorong waktu. Mencoba memȧnïpulasi inangnya untuk membaca Lontar Terlarang, dan kini ia menampakkan diri di depan hidungnya.

Sulastri gemetar. Kegelapan itu telah menumpang menitis melalui rahimnya.

"Maafkan Ibuk, nak.... Seharusnya Ibuk tahu sejak awal.... kamu memang ditakdirkan membawa kutukan bagi keluarga kita...," suara Sulastri terdengar bergetar.

"Lastri, kamu ndak harus melakukanya ini," Kusno berujar.

"Biar, Mas. Kesalahanku, adalah tanggunganku," desis Sulastri tegar.

Semayam ™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang