08. Ini Fajar

3.4K 242 8
                                    

。◕‿◕。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。◕‿◕。

Terik matahari membuat siapa saja ingin melindungi diri ke tempat yang lebih sejuk. Cuaca hari ini sangat panas, sampai membuat siapa saja pusing berada di luar ruangan. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk dua orang bersahabat dari kecil itu, Fajar dan Antares.

Keduanya duduk di meja yang sudah tidak terpakai di rooftop sekolahnya. Mereka menunduk untuk menahan rasa sengatan panas dari matahari. Fajar yang sedang tersenyum miris itu mengangkat kepalanya dengan ekspresi yang membuat siapa saja merasa iba padanya.

"Ta, gue harus apa?" tanya Fajar dengan menatap kosong kedepan

Antares menghela nafasnya, "Lo belum cerita" ucapnya

"Senja kanker otak, gue harus apa?" tanya Fajar lagi-lagi dengan tatapan kosong kedepan

Antares membulatkan kedua matanya, beberapa kali ia mengedipkan matanya dengan cepat, "Serius lo" ucapnya kaget

Fajar mengangguk pelan, ia merasa hatinya sangat hancur menerima kenyataan pahit kedua setelah Papanya pergi karena penyakit yang sama. Fajar tidak sekuat itu, anak itu juga sering menangis pada Mamanya, Senja tidak tahu jika Kakaknya itu juga lemah.

Fajar menggigit bibir bawahnya, "Gue gatau kenapa, tapi ini bener-bener gak adil" ucap Fajar yang sudah tidak bisa membendung air matanya, ia menangis lalu tidak membiarkan air matanya itu terus turun, ia dengan cepat menyeka air matanya sendiri

"Kenapa harus dia yang sakit, disini ada gue yang jarang banget sakit. Senja itu udah sering sakit, dan sekarang dia tambah sakit" ucap Fajar mengingat adiknya itu memang terlalu sering sakit, adiknya itu lemah, ia tidak bisa terkena air hujan sedikitpun, atau ia akan demam selama beberapa hari

Fajar menatap Antares, "Lo tau 'kan gue itu sayang banget sama adek gue?"

Antares hanya mengangguk, ia tidak bisa berkata apa-apa jika sahabatnya itu sudah sehancur itu, sahabatnya itu tidak pernah menangisi perempuan ia hanya menangisi adiknya sendiri.

"Jar, lo tuh gak boleh ngomong kayak gitu. Tuhan itu adil, Tuhan itu jadiin lo Kakak yang baik buat Senja" ucap Antares dengan suaranya yang sangat dewasa

"Gue gak tega" ucap Fajar

Antares tersenyum, "Gue kenal lo udah lama, begitupun Senja. Gue tau lo itu Kakak yang baik buat Senja, lo gatau aja kalo Senja sering bilang ke gue, katanya dia sayang banget sama Fajar. Dari dulu Senja bilang kayak gitu ke gue, dia gak mau bilang langsung karena dia malu"

Antares kembali pada dialognya, "Tau 'kan Senja itu iri banget sama semua koleksi buku-buku lo"

Fajar mengangguk sembari tersenyum mengingat adiknya itu selalu cemburu pada buku-buku miliknya.

"Senja pernah nangis ke gue, katanya dia dicuekin sama lo seharian karena lo lagi fokus belajar. Nah dari sini, gue tau, betapa Senja itu sayang banget sama lo, dia merasa lo itu pelindungnya dia, dia merasa lo itu satu-satunya tempat dia merasa aman. Jadi, lo jangan kayak gini, Jar. Kalo lo kayak gini, Senja sama siapa? " ucap Antares meyakinkan Fajar yang patah semangat

Fajar Senja [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang