Dipertemukan sejak masih di dalam kandungan, tak mudah untuk menerima kenyataan bahwa mereka harus berpisah.
ⓒ kalejengga
Mars, 23 Februari 2020
020420 #1 in Perasa
020420 #1 in Antares
020420 #1 in Otak
020420 #5 in Fajar
190420 #3 in Kembar
2004...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
。◕‿◕。
Senja berbaring sembari ditemani musik favoritnya dari penyanyi yang sampai saat ini masih terkenal nama dan karyanya, Nike Ardilla. Beberapa hari lalu ia kembali ke rumah setelah seminggu di rawat. Ia bosan karena kehidupannya akhir-akhir ini berada di kamar rawat rumah sakit.
Senja memejamkan matanya ketika alunan lagu itu mengisi kamar tidurnya. Sang kembaran masih di sekolah, ini belum waktunya ia untuk pulang. Senja di rumah bersama dengan Mbak Heni, ART yang bekerja di keluarganya sejak ia masih kecil itu.
Pintu kamar anak itu terbuka, menampakkan sosok Mbak Heni yang membawa nampan yang diatasnya ada makanan dan minuman.
Senja tersenyum saat Mbak Heni masuk ke kamarnya, lalu ia langsung duduk di atas kasur dan menyiapkan meja lipat untuk menaruh nampan yang Mbak Heni bawa.
"Dimakan ya, jangan sampe nggak, nanti Mama sama Kakak kamu marah" ucap Mbak Heni seraya menaruh nampan itu ke atas meja lipat
"Obatnya jangan lupa diminum" ucap Mbak Heni yang mengambil plastik obat Senja, lalu ia menaruhnya disamping nampan
"Mbak, temenin dong" ucap Senja pada Mbak Heni yang baru saja akan pergi dari kamarnya
Lalu Mbak Heni mengambil kursi yang berada di dekat pintu kamar Senja, ia membawa kursi itu dan duduk di dekat anak majikannya itu.
"Gak kerasa ya, kamu udah gede aja" ucap Mbak Heni membuka pembicaraan
Senja yang sedang mengunyah makanan itu mengangguk, lalu ia menelannya, "Iyalah, Mbak. Kan tumbuh" ucap Senja terkekeh
"Mbak sedih banget liat kamu sakit gini" ucap Mbak Heni sembari menatapi anak majikannya itu melahap makanannya dengan semangat
Senja tersenyum tipis, "Gausah sedih, Mbak. Senja aja gak sedih"
Lalu Senja menyudahi acara makannya. Ia beralih pada plastik obatnya, ia membuka satu-satu bungkusan obat itu. Lalu meminumnya.
"Mbak, maaf ya sekarang Senja gak bisa beresin piring kotornya, kaki Senja lemes banget" ucap Senja. Memang ia akan selalu merapihkan piring kotor bekas makanannya, namun kali ini ia benar-benar tidak bisa beranjak dari kasur, ia tidak kuat untuk sekedar berjalan.
"Gapapa, kamu tidur aja istirahat ya" ucap Mbak Heni seraya mengacak rambut anak majikannya
Senja mengangguk, "Makasih ya, Mbak"
Lalu Mbak Heni mengangguk, "Iya sama-sama, cepet sembuh ya" lalu ia mengambil nampan dan melangkah keluar dari kamar Senja.
Selepas kepergian Mbak Heni, Senja membaringkan dirinya kembali, lalu ia mematikan alunan lagu akhir '80-an itu. Ia memeluk gulingnya lalu berusaha untuk bergelut dengan dunia mimpi. Ia benar-benar tak berdaya, ia sudah 2 hari keluar dari rumah sakit dan ia hanya bisa berbaring di kasur. Ia akan ke kamar mandi jika ada Fajar yang menemaninya ke kamar mandi.