IV

2.5K 85 0
                                    

#Fandy plot

Namaku fandy ardana, aku adalah putra tunggal surya ardana seorang dokter paru ternama yang meninggal akibat jantung lemah. Namaku fandy ardana dan seorang fandy ardana bukanlah pendusta. Dia akan melakukan berbagai cara untuk mewujudkan amanah ayahnya. Baginya ayahnya adalah segalanya dan jika ayahnya meminta imanda maka imanda sama saja dengan ayahnya. Apapun yang terjadi dia akan menghadapi.

Aku sudah bertekad. Akan ku perbuat apapun untuk mengambil hati imanda.
Aku akan berusaha mencintai imanda dan membuatnya bahagia seperti yang diharapkan papa.

Sejak peristiwa hari lalu yang sempat membuat ima sampai pingsan, aku dan ima menjadi semakin dekat. Kami sering saling kontak lewat hp atau bertemu. Dan satu langkah lebih majuku adalah mengantar jemput dia ke kampus. Aku sengaja melakukan itu meski jam kerjaku yang tersita menjadi resikonya. Semua tidak ada apa apa dibanding amanah terakhir papa. Awal bulan datang satu minggu lagi. Dari awal aku masuk menjadi dosen pengganti di kampus ini hingga kini sudah ada sedikit langkah kecil yang membuat perubahan pada hatiku. Siapa lagi kalau bukan ketua kelas kedokteran 1. Imanda selama angkasa, yang aku sudah berjanji untuk mencintainya dengan ketulusan dan keseriusan.

Aku tengah bersiap untuk rapat forum dokter hari ini. Mama menyiapkan segala keperluanku dan aku tidak telat bangun pagi lagi. Rapat dimulai pukul 8 pagi, jadi aku masih bisa mengantar ima ke kampus. Kami bertemu di tempat biasa aku menjemputnya.

"Oh ya mas, aku nanti pulangnya sore an aja soalnya mau ada rapat ketua kelas jam 2 siang"

"Oh gitu? iya deh, nanti telfon aja biar aku jemput"

"Nggak ngerepotin mas?"

"Ya nggak lah, aku malah seneng"

Setelah dari kampus aku langsung ke rumah sakit.

Ketika turun dari mobil tiba tiba seorang perempuan memelukku dari belakang. Dia adalah zeni. Aku berjingkat dan mendorongnya ketika sadar siapa yang yang memelukku. Dia terjatuh dan mengaduh. Mau tak mau aku jadi merasa iba dan menolongnya. Ku ulurkan tangan dan dia meraih tanganku. Tapi bukannya berterima kasih dan malu atas sikapnya baru saja. Zeni malah berpura pura jatuh dan menabrak dadaku. Mau tak mau aku jadi memegangi badannya.

"Oh jadi gini sikap kamu di belakang aku! Dasar tukang tikung!"

Tiba tiba sadi sudah ada di samping mobilku. Dia pasti sangat marah. Semua ini gara gara zeni. Zeni pasti sengaja membuat rekayasa semua ini agar sadi tak lagi mendekatinya dan agar dia jadi bebas mendekatiku. Ah brengsek sekali hatinya.

Aku buru buru melepas zeni dan mengejar sadi yang sudah masuk kedalam rumah sakit.

"Di, di tunggu dulu di aku bisa jelasin semuanya"

Sadi tidak merespon dan tetap berjalan. Aku berjalan lebih cepat untuk menghentikan dia dari depan. Mau tak mau dia berhenti.

"Tadi itu nggak seperti yang kamu lihat di. Zeni tadi jatuh aku cuma bantu dia buat bangun lagi"

"Jadi lo pikir gue buta! Jelas jelas zeni peluk elo dari belakang, lo mau bilang kalo kalian nggak ada hubungan apa apa gitu!"

" Sumpah di beneran gue nggak suka sama zeni. Kalo gue suka udah dari kuliah dia jadi pacar gue"

"Halah emang dasar lo-nya aja yang nyembunyiin dari gue"

"Ya ampun sadi. Lo tau sendiri gue di suruh papa buat nikahin cewek pilihan dia kan. Lo juga tahu kalau gue sekarang lagi berusaha dapetin dia. Mana mungkin gue bohong sih sama lo"

"Aah masa bodo"

Sungguh aku gelisah sekali karena membuat sadi kecewa. Dia sahabat baikku yang selalu membantuku saat aku jatuh sejak dulu. Dia juga kakak ima mau bagaimana pun aku pasti akan memiliki hubungan lagi dengannya. Soal hubungan antara aku dan ima saja belum tentu dia restui apalagi ditambah kesalahpahaman tadi. Sadi juga tidak ikut rapat forum dokter sekarang. Aku semakin takut kalau dia akan marah besar padaku. Sadi adalah orang pendendam dia tidak akan mudah memaafkan orang yang membuatnya kecewa seperti ini. Apa yang harus aku lakukan. Haruskah aku menemui sadi? Tapi dia sekarang sedang emosi. Kalau aku menemuinya bisa jadi malah masalah makin keruh. Tapi aku juga tidak bisa berdiam diri saja.

dokter tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang