XIII

1.6K 58 0
                                    

#Ima plot

Aku sedang berada di kamar mandi dengan zaura saat kemudian kak zeni yang tadi menatapku dengan tatapan jahat yang tak dapat ku artikan masuk dan mengunci pintu dari dalam. Aku tetap bersikap santai karena meskipun curiga dia adalah pacar kakakku. Tak mungkin dia akan berbuat jahat padaku.

"Kamu yang namanya imanda ya?" Tanyanya kasar padaku.

"Iya kan tadi kita udah kenalan kak" balasku sambil tersenyum supaya terkesan santai.

"Denger saya! Jangan sekali kali kamu berani merebut fandy dari saya. Dia itu calon suami saya!" Tina tiba dia bicara keras

"Maksud kak zeni apa ya?" Tanyaku tak mengerti

"Jangan pura pura oon kayak kakak kamu ya. Saya tau kok kamu ganjen kan sama dia sampe foto kalian bisa masuk akun gosip kampus!" Dia berani menunjuk kearahku

"Maaf kak itu nggak seperti yang kakak lihat." Aku masih menahan emosi.

"Sebenernya pak fandy sendiri yang ngakuin ima pacar dia" zaura menambahkan

"Nggak usah ikut campur anak ingusan. Urusan saya sama dia. Kalo kamu masih macem macem sama fandy saya nggak akan segan segan membuat kamu dan sadi berpisah! Ingat itu" dia berani mengancam.

"Oh jadi selama ini anda hanya memanfaatkan kak sadi untuk mendapatkan pak fandy?!" Aku berani meninggi karena dia sudah berani mengancamku.

Aku ingin menunjukkan siapa aku dan kak sadi. Tak akan ku biarkan dia berkama lama memanfaatkan kak sadi. Ternyata selama ini dia jahat sekali sampai berani memanfaatkan ketulusan cinta kak sadi padanya.

"Kalau iya kenapa?!" Jawabnya nyolot.

"Jahat banget sih!" Kata zaura

"Lihat saja aku nggak akan tinggal diam kak!" Kataku berjanji

Tiba tiba terdengr suara kak sadi memanggil dengan begitu romantis dari luar. Entah mau apa lagi si dokter anak ini, dia pura pura cuci tangan kemudian keluar. Bergaya manja di hadapan kak sadi yang hanya di permainkan. Perempuan jahat seperti dia tidak berhak menyakiti hati kak sadi.

Aku kemudian teringat dokter made yang selalu batal ku temui karena kesibukanku. Aku harus segera mengorek informasi soal fandy dan zeni supaya bisa menggagalkan rencananya.

"Anterim gue ke rumah sakit yuk" ajakku pada zaura.

Kebetulan hari ini baik pak fandy, kak sadi maupun dokter zeni sedang berkumpul untuk acara reoni. Aku bisa memanfaatkan waktu mengorek informasi sebanyak banyaknya tentang pak fandy terutama.

Aku langsung masuk ke ruangan dokter made yang sedang kosong. Orangnya masih di kantin membeli kue lapis, tak apalah aku menunggu sejenak. Toh acara reoni masih sampai sore bahkan malam nanti. Yang jelas mereka tidak akan masuk kerja hari ini.

"Nunggu lama ya. Gimana gimana?" sapa dokter made

"Mau cari informasi soal dokter fandy" kataku to the point

"Informasi apa?" Tanya dokter made lembut seperti biasa

"Semuanya tentang dia siapa dan apa ada hubungan dengan dokter ardana. Pokoknya semuanya" kataku cepat cepat

"Ok ok sabar neng, nih makan kue lapis. Saya minum dulu soalnya ceritanya panjang banget"

Sungguh aku sudah tak sabar mendengar cerita dokter made, dia pake acara minum lah suruh aku makan kue lapis lah. Hah. Untung saja dokterku kalau bukan aku pasti sudah ngegas nih. Setelah minum dia kembali duduk memperbaiki jas nya menata suaranya dan kemudian mulai bercerita.

"Namanya fandy ardana, putra tunggal keluarga ardana. Dokter paru ternama yang pernah ada disini bernama dokter ardana, dia adalah sahabat masa kecil ayah kamu. Dia juga yang menjadi dokter pribadinya sampai dia menghembuskan nafas yang terakhir. Saat dokter asman meninggal dunia, dokter ardana merasa gagal dan menyalahkan dirinya karena tak bisa menolong sahabatnya. Jantung lemahnya kambuu dan dia harus masuk ruang ICU, anak tunggalnya fandy ardana diutus untuk datang mewakili dia ke acara pemakaman dokter asman. Fandy sendiri adalah sahabat baik kakakmu dokter sadi. Dia hadir ke acara pemakaman itu dan setelah melayat dia kembali ke rumah sakit. Aku juga sedang berada di ruangan itu ketika dokter ardana menitipkan sebuah amanah pada putra semata wayangnya."

"Amanah bagaimana dokter?" Tanyaku tak sabar

"Dia meminta fandy kelak menikahimu. Dia ingin fandy menjagamu karena dia tidak bisa menjaga dokter asman agar sembuh kembali. Sudah banyak yang dokter asman berikan untuk membantu dokter ardana sampai keluarganya bisa sukses seperti sekarang ini. Dia menitip amanah agar fandy bisa menjagamu karena dia tau kamu adalah putri kesayangan dokter asman. Dia ingin putra jagoannya menjadi malaikat pengganti ayahmu bagimu. Sebenarnya ini semua sudah menjadi rahasia umum. Tapi aku tidak tau kenapa kedua ibu kalian tidak menjodohkan kalian saja? Kenapa fandy harus berjuang sendiri untuk mendapatkanmu?" Jelas dokter made panjang lebar.

Aku hanya termangu. Zaura juga termangu.

"Aku merasa sangat bersalah pada pak fandy" kata zaura tanpa mengalihkan tatapan.

"Aku juga" balasku tak jauh beda

"Tunggu tunggu. Memangnya apa yang terjadi dengan dokter fandy?" Tanya dokter made

"Berarti dia menjadi dosen pengganti juga karena ingin mendekatimu ma!" Seru zaura lagi

"Pak fandy menjadi dosen pengganti mengajar kelas kami dokter, dia memberiku tugas KTI hanya aku. Dan dia juga memberiku perhatian dia mendekatiku tapi aku marah dan membencinya" jelasku pada dokter made

"Wajar saja karena kamu tidak tau soal perjodohan ini kan. Saran dokter terima saja fandy dengan tulus. Tak mungkin dokter ardana ingin menghancurkan hidupmu. Kau tau kan bagaimana seorang fandy? Dia orang yang sempurna" dokter made bicara lembut seperti ayahku sendiri

Aku hanya terus mengingat banyak salahku pada pak fandy. Semua kebaikannya bukan karena dia ingin mempermainkan apalagi mempermalukan aku. Semu dia lakukan karena ingin memenuhi amanah ayahnya. Menjadi dosen pengganti, memberi tugas KTI, mengantar jemputku setiap hari, mengajakku jalan, bicara soal perempuan yang di jodohkan dengannya bernama manda, merawatku saat sakit, apa kurangnya dokter fandy yang baik, lembut, ramah, tampan, soleh, penyayang, sukses?! Dia memiliki semua itu dan aku dengan jahatnya memaki dia.

Aku malu sekali dengan sikapku yang sampai membuatnya bungkam di dekat pohon akasia kemarin. Semua sungguh salahku. Seharusnya sejak lama aku menemui dokter made agar mengetahui segalanya dan tidak akan terjadi pertengkaran yang pasti membuat dokter fandy jadi malu sekali. Sekarang aku harus meminta maaf padanya dan itu adalah hal paling sulit yang harus aku lakukan.

"Dokter tau bagaimana dokter zeni?" Tiba tiba zaura nyeletuk.

"Yang aku tau sejak mereka menjadi dokter baru di rumah sakit ini memang terlibat cinta segitiga. Sadi menyukai zeni, zeni menyukai fandy. Dan itu terjadi sampai sekarang. Bahkan sempat ada kabar fandy di peluk zeni dari belakang sampai membuat fandyd dan sadi bermusuhan. Aku hanya takut kalau zeni tidak serius mencintai sadi dan hanya memanfaatkannya" semua yang di katakan dokter made tidak ada yang salah. Baik soal fandy maupun zeni. Aku pun khawatir tentang itu.

"Bagaimana menghentikan dokter zeni berbuat hal buruk dok?" Tanya zaura lagi. Aku sudah tak dapat berkata kata.

"Hanya dengan berhubungan baik dengan fandy dan menjauhkan sadi. Mereka akan terlindungi dari si lampir itu" kata dokter made yang membuat kami tertawa bersama.

dokter tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang