"jim, nebeng balik dong."
Langit mulai mendung, gadis berambut hitam sebahu itu merengek tak tahu malu pada sang kawan demi untuk mendapat tumpangan agar sampai rumah sebelum jutaan kubik air langit membasahi bumi.
"ayo, tunggu di parkiran bentar tapi ya.? mau nganterin formulir keruang osis dulu." terang sang kawan.
Seraya bergegas menggendong tas di bahu kanan. Dan berlalu membawa bertumpuk kertas di tangan kirinya, mendongakan kepala hanya demi mendapat anggukan tanda persetujuan dari si gadis.
Seharusnya jam pulang mereka sudah lewat 3 jam lalu, namun tugas-tugas dari beberapa guru memaksa mereka untuk tinggal di sekolah lebih lama dan menguasai kelas hingga matahari beranjak pergi berganti tugas dengan sang bulan.
Min Yoonji, gadis berperawakan mungil, dengan potongan rambut sebahu yg memiliki warna selayak arang, hidung kecil, bibir tipis itu bergegas melangkah sambil bersenandung riang menuju tempat yg sudah dijanjikan.
.
.
.
.
..
.
.
.
.Kaki kecil yg tak henti ia goyangkan sejak duduk diatas kendaraan beroda milik kawannya -cara ia mengusir dingin walau percuma- mata kecil itu menyipit demi melihat jimin yg berlari kecil hanya untuk sampai lebih cepat kearahnya.
Yoonji bisa dengar lelaki itu sedikit terengah "sori lama."
"masih ada orang bukan di ruang osis.?"
"justru itu, kaga ada siapa-siapa. mana belom dikunci-kunciin."
Yoonji magut-magut, faham.
"nih, pake helmnya."
Sementara jimin -sang kawan- sibuk mengeluarkan jaket dari dalam bagasi dan mengenakan kelengkapan untuk berkendara menggunakan motor besarnya, yoonji sibuk berkutat dengan helmet yg baru saja diberikan.
"bawa jaket ji.?" tanyanya, dengan kepala tertoleh ke arah yoonji.
Sedikit kerutan didahinya bisa yoonji lihat, namun tidak lama dahi park jimin kembali halus seperti sedia kala seolah lega setelah mendapati tubuh yoonji sudah rapi dibalut sweater hangat.
Cuaca memang sedang tidak baik, angin kencang dan mendung selalu menjadi pemandangan disetiap sore akhir-akhir ini. Jimin yg memang setiap hari menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi dihimbau sang ibu untuk tidak pernah lupa membawa jas hujan juga jaket berbahan kedap air.
.
.
.
.
..
.
.
.
.Deru motor memasuki komplek perumahan, melewati pos satpam untuk sekedar menyapa penjaga dengan cara menunduk sedikit dan berlalu. Tak berapa lama mereka sampai ditempat tujuan.
Saat yoonji turun dari jok penumpang, detik yg sama juga pintu rumah terbuka menampilkan seseorang dengan visual serupa milik yoonji dengan plastik hitam besar ditangan. Perbedaan yg mencolok terlihat dari ia yg menggunakan celana training sedangkan yoonji menggunakan seragam sekolah dengan rok, juga yoonji yg memiliki rambut sebahu sedangkan orang yg baru saja keluar dari pintu itu memiliki potongan rambut khas lelaki.
Jimin yg memang sudah melihat dari awal orang itu membuka pintu kaget bukan main, irish kelamnya membola sempurna. Namun beruntung tidak dapat dilihat yoonji maupun orang 'itu' karena tertutupi helmet fullfacenya.
"nih jim, thanks ya." Selesai memberi helmet, yoonji menepuk bahu jimin dan berlalu memasuki pagar rumah.
"oh, iya."
Bersama dengan jimin yg memutar kemudi kuda besinya untuk berbalik arah jimin sayup mendengar yoonji berbicara dengan orang 'itu'
"baru buang sampah.?"
"baru balik.?"
-tin tin-
Bunyi klakson yg menandakan jimin sudah pergi dari situ.
"apasih, kan onji bilang mau pulang sore karena ada kerja kelompok."
"santai kali, gua basa-basi doang."
Yoonji mengerutkan kening melihat tingkah kakanya yg sebegitu tak jelas.
.
.
.
.
..
.
.
.
.Makan malam dikediaman Min memang tidak pernah ramai, meja makan yg lumayan besar hanya diisi oleh yoonji dan kakak lelakinya yoongi. Itu terjadi karena ibu dan ayah Min jarang berada dirumah, dan lebih sering bepergian keluar kota ataupun negeri dengan dalih bisnis. Ya begitulah, tipikal orang tua yg memanjakan anak dengan harta.
"cowo yg tadi nganterin, siapa.?"
"temen."
"yakin cuma temen.?"
"yakin lah, lagi juga jimin mana mau sama onji."
"insecure amat lo jadi manusia."
"jimin tuh mau digodain pake payudara segede apaan tau juga ga bakal mau ka."
"heh mulutnya.!"
"iya pokoknya gitulah.."
Yoongi tidak bertanya lagi, memutuskan untuk diam dan melanjutkan makan dengan khidmat.
.
.
.
.
..
.
.
.
.Sementara itu, jimin pulang dengan fikiran yg luar biasa kacau.
Bisa-bisanya wajah lelaki mirip yoonji itu terus berkelibat di otaknya, mana mungkin.! ini bahkan pertemuan pertama mereka dan hanya jimin yg melihat jelas rupanya, camkan ya.. HANYA JIMIN.!
Hari itu jimin memutuskan untuk mandi dibawah guyuran shower lebih lama dari biasanya, bermaksud menetralkan otak supaya kembali jernih dan mengusir bayang-banyang kembaran temannya itu sesegera mungkin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Simply Love [End]
FanfictionHanya jimin yg jatuh cinta pada kakak temannya di petemuan pertama mereka hingga menjadi sebuah kisah BxB Yaoi BTS Minyoon Dom ! Jimin Bott ! Yoongi Start : 12 Maret 2020 End : 13 Oktober 2020 270420 #12 in Minyoon