Pagi kembali menyapa, jimin dengan segenap rasa penasaran juga kekhawatiran meringankan langkah untuk cepat sampai ruang kelas. Meskipun jam yg bertengger di depan kelas masih menunjukan pukul 06.40 jimin datang secara tergesa bukan main.
-brak-
Pintu terbuka dengan paksa, jimin pelakunya. Berseru lantang seraya bergegas menuju tempat duduk seseorang yg dituju.
"min yoonji.!"
"masih pagi, gasnya rem dulu woi." bukan yoonji, itu taehyung yg menyahuti jimin dari pojok kelas.
"kenapa lo gapernah bilang kalo punya kembaran.?"
Yoonji mengerutkan keningnya, dengan jimin yg mendudukan diri tepat didepannya sedang taehyung tergugah untuk menguping dari kejauhan.
"lo nya ga nanya."
Tawa geli mengundang semua pasang mata yg kebetulan berada diruangan tersebut untuk melihatnya, taehyung tidak pernah keberatan jadi pusat perhatian.
"gue serius ya yoonji."
"emang gue becanda.?"
Jari-jari jimin terulur kebelakang kepala secara otomatis, posenya ketika gugup. Kerongkong yg tiba-tiba kering, deheman kecil ia timbulkan dengan maksud agar bicaranya kembali lancar.
"boleh gue ajak kenalan ga.?"
"silahkan, asalkan dianya mau."
"yg bener ji.?"
"iya lah."
"minta kontaknya kalo gitu."
"ka yoongi gasuka dipaksa, gue juga ogah ngasih. Kalo mau lo harus bener-bener berjuang dari titik nol, meski cuma nomer hp lo harus tau sendiri tanpa bantuan orang lain."
"oh, jadi namanya yoongi."
"perasaan kita sekolah 3 taun bareng-bareng terus, sekelas terus lo beneran baru tau yoonji punya kakak, jim.?"
Taehyung kini berjalan mendekat dari arah kursi belakang.
"eung, iya kayaknya."
Sungguh, jimin menyumpahi taehyung dalam hati supaya tersedak karena terlalu banyak menertawakan dirinya.
.
.
.
.
..
.
.
.
."jadi dia bukan kembaran lo.?"
Jam istirahat dimanfaatkan jimin untuk mengorek informasi tentang yoongi sebanyak mungkin dari adiknya, sampai kedasar-dasar bila perlu.
"ngaco lo, gue sama ka yoongi beda 2 tahun."
"SERIUS.?!"
"jimin bangsat.! gausah teriak.."
"sori.. Gue kaget, lebih tua dari lo berarti lebih tua dari gue. Tapi ko mukanya kaya bocah umur 5 tahun."
"sekate-kate lo."
"mukanya gemesin asli."
"ya lo liat aja adeknya gimana."
"adeknya mah najisin yg ada."
"brengsek."
.
.
.
.
..
.
.
.
.Bunyi bel tanda pulang bergema, murid-murid berhamburan keluar dari ruang kelas dengan saling dorong. Tak terkecuali jimin, sedari tadi lelaki itu merapikan alat tulisnya dengan perlahan. Seolah mereka adalah benda berharga yg perlu dijaga baik-baik.
"jim, gue duluan."
"loh, ji.. Ga nebeng lagi.?"
"engga, makasih."
"eh ji, tunggu woi."
Akhirnya, alat tulis itu masuk ke tas sang empunya secara serampangan. Jimin bergegas menyandang tas dipunggung lalu menyamakan langkah dengan calon adik ipar -kata jimin dalam hati-
"biasa berangkat jamber dari rumah.?"
"enam lebih lima, kenapa.?"
"gapapa, cuma nanya."
"ok, gue cabut ya.."
Yoonji seperti sedang terburu-buru, biarkan saja. Jimin tidak peduli.
.
.
.
.
..
.
.
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Simply Love [End]
FanfictionHanya jimin yg jatuh cinta pada kakak temannya di petemuan pertama mereka hingga menjadi sebuah kisah BxB Yaoi BTS Minyoon Dom ! Jimin Bott ! Yoongi Start : 12 Maret 2020 End : 13 Oktober 2020 270420 #12 in Minyoon