Kejutan

2.4K 252 14
                                    

Bukan main kagetnya jimin ketika menemukan yoongi berada didepan kelas pada senin diminggu ketiga mereka resmi sebagai sepasang kekasih, yoongi akan menjadi bantuan tenaga pengajar sebagai guru bahasa inggris selama 2 bulan kedepan. Jimin menengok taehyung dibelakang yg juga sama kagetnya, lain halnya dengan yoonji yg tersenyum sambil mengacungkan jempol menyemangati.

"anak-anak, kita kedatangan kaka ppl dari univ xxx ya. Beliau akan membagikan ilmunya untuk kita selama dua bulan kedepan, silahkan perkenalkan diri anda."

"hallo.. Perkenalkan saya Min yoongi,  teman-teman bisa panggil saya kak yoon. Semester 4 jurusan pendidikan bahasa inggris, mohon bantuan teman-teman untuk dua bulan kedepan."

Riuh kelas tidak terbendung, apalagi barisan belakang yg rata-rata dihuni dominan berandal. Melihat kakak-kakak manis begitu, ya mereka senang bukan main.Yoongi tersenyum melihat respon seisi kelas, tak sengaja menengok ekspresi park jimin yg sepertinya jauh dari kata gembira. Dominannya itu memasang wajah flat yg membuat yoongi bergidik ngeri sendiri melihatnya.

"ka yoon udah punya pacar.?"

Satu siswa dari pojok kanan mengangkat tangan, melontarkan pertanyaan yg membuat yoongi kaku ditempat. Anak-anak SMA bukan main jika sedang kepo.

Guru song menengahi dan dengan cepat meredam situasi "udah udah, kalian malah kepo hidup orang. Nah kak yoon untuk hari ini bahasa inggris ada di jam pertama, selamat mengajar. Kalian barisan belakang, jangan berisik.!"

Bertepatan dengan tertutupnya pintu dari luar dan yoongi resmi memulai jam mengajarnya pagi itu.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Bel pergantian jam berdering begitu merdu, yoongi berhenti menjelaskan dan berucap "ok cukup untuk hari ini, sebelum ditutup ada yg mau ditanyakan.?"

"saya kak.."

Park jimin berdiri dari kursinya.

"gausah diri kali, orang tau lu pendek." dikelas itu tidak ada yg berani menyela park jimin, kecuali taehyung dan yoonji. Taehyung selalu suka main-main dengan jimin, bagaimanapun situasinya.

"iya park jimin, soal apa.?"

"bahasa inggrisnya aku milikmu apa ka.?"

Sebenarnya yoongi bingung, tapi jawab saja agar cepat "I'm yours.?"

"yes, you're mine."

Sialan juga park jimin itu, berani-beraninya merayu kakak ppl manis bahkan dihari pertama ia mengajar hingga pipinya memerah sampai ketelinga. Sorakan tak terima dari para dominan mendominasi, walaupun rayuan itu menggelikan tapi efektif juga untuk meluluhkan.

Seorang siswa dari barisan belakang, yg bernametag Choi Seungchol berjalan santai menghampiri meja yoonji begitu yakin setelah yoongi benar-benar menjauh dari pintu kelas "kakak lo cakep juga, sabi kali kenalin"

"gimana sih lo, ya adeknya aja badai begini."

"gue gebet boleh lah." Ujarnya lagi, tak memperdulikan ocehan yoonji yg melantur tak tahu arah.

Seungchol tak tahu saja dibalik punggungnya jimin dengan kepalan tangan yg siap untuk dilayangkan.

"gabisa, kakak gue dah soldout."

Hampir seluruh siswa-siswi penghuni kelas menyadari kemiripan Min bersaudara saat ditengah jam pelajaran tadi, banyak yg memberanikan diri bertanya ada hubungan apa antara mereka berdua dan yoonji menjawab sejujurnya. Sebenarnya jam mengajar yoongi tidak buruk tapi juga tak terlalu baik, banyaknya siswa dominan yg berisik harus membuat kerongkongannya sedikit bekerja lebih keras. Hingga jimin menggebrak meja dan memperingati seluruh penghuni kelas untuk diam atau tak segan menyeret siapa saja yg berani mengganggu jam pelajaran kala itu keluar ruangan, yoongi benar-benar menanyai dirinya sendiri 'sudahkah ia benar-benar mengenali jimin?' terlalu banyak yg ia tak tahu tentang kekasihnya.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Keesokan hari yoongi tidak menapaki lantai 3 -dimana kelas tingkat akhir berada- sama sekali, membuat jimin benar-benar rindu dengan kakak ppl yg selalu mengenakan jas almamater milik kampus kebanggaannya tersebut. Mungkin jam istirahat nanti akan jimin temui.

Kehadiran yoongi dan seokjin sebagai kakak PPL disekolah itu menjelma menjadi idola baru, banyak siswa dominan juga tak sedikit siswi yg menunjukan ketertarikannya. Keduanya kini duduk berhadapan dikantin dengan bekal makan siang masing-masing diatas meja, juga banyak bingkisan seperti coklat dan makanan kecil lain bertumpuk disisi lain meja yg keduanya tempati.

"kalo pemberian orang itu dijaga, diwadahin biar rapi." jimin entah datang dari mana, meletakan sebuah keranjang kecil dan mengisinya dengan snack berceceran milik yoongi hadiah dari siswa-siswi yg lain.

"makasih."

Mengangguk mengiyakan, jimin menyerahkan satu keranjang lagi pada seokjin "hm, ini buat ka seokjin."

"thanks jim."

"sama-sama, makan yg banyak sugar"

Baru akan membuka bibir, yoongi mengatupkannya lagi karena jimin sudah pergi bersama kedua temannya yg lain. Jimin tak terlihat lagi diujung pandangan, diganti yoonji yg baru saja masuk kekantin dan langsung menuju meja yg ditempatinya.

"jimin abis dari sini.?"

"hn."

"berani juga dia, snack siapa nih.?"

"kakak mu banyak penggemarnya tau ji."

"oh iya.?"

"ini buktinya," seokjin tersenyum puas seraya menunjuk keranjang bertumpuk snack milik yoongi.

"jimin ga marah ka yoon.?"

"ini keranjang malah dia yg kasih." bukan, bukan yoongi yg menimpali.

"lah."

Sejak yoonji menempati kursi disampingnya yoongi memang sudah tak menanggapi, fikiran yoongi terlanjur berspekulasi kemana-kemana membuatnya tak berminat hanya untuk sekedar meladeni ocehan sang adik. Untung saja seokjin tipe manusia yg talk active, tak sulit baginya untuk mengimbangi adik dari min yoongi tersebut.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Guru PPL akan selalu pulang lebih awal dibanding murid sekalipun, mendukung yoongi untuk sulit bertemu dengan jimin. Tidak masalah sebenarnya, toh yoongi juga berfikir tak mungkin rasanya jika ia dan jimin harus pulang atau berangkat bersama. Sejak kemarin yoongi selalu menumpang pergi dan pulang pada kendaraan seokjin, seojin juga yg dengan senang hati menawarkan.

"kemaren yoonji balik jamber yoon.?"

"jam empat."

Seokjin menganggukan kepala faham, sebelum berkomentar "sore juga ya, hari ini lebih sore pasti. Soalnya kata guru piket hari ini kelas 3 ada bimbingan."

Yoongi ingat, ini hari selasa. Jadwal bimbingan belajar rutin murid tingkat akhir, senyum sedikit mengulas diatas bibirnya.

"yoon, balik ke supermarket dulu deh."

"namjoon mau nginep.?"

Senyum seokjin terbentuk sempurna, menampilkan deretan gigi putih nan rapihnya.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Tbc

Simply Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang