Keluarga Park

2.1K 231 4
                                    

Yoongi tak habis fikir bagaimana bisa ia terdampar dirumah keluarga park, bahkan tangannya telaten mengiris rempah untuk bumbu memasak. Ya, yoongi berada di dapur kediaman Park.

Dengan telaten dan cekatan yoongie menumis bumbu, memasukan bahan dan menabur garam diatas masakan. Bunda park tersenyum saja mendapati yoongi yg bahkan sudah menguasai dapur begitu baik "kamu pinter masak ya.?" celetuknya.

"eh, engga bund. Ini masih harus banyak belajar kok."

Bunda park memang menyuruh yoongi untuk memanggilnya begitu, agar tidak canggung katanya. Yoongi menurut saja.

"bund, ayah pulang tuh." jimin masuk kedapur dan bergabung bersama yoongi menggantikan sang bunda yg menyambut kepulangan ayah park, yoongi tidak terganggu. Malah meneruskan apa-apa saja yg tersisa yg harus ia selesaikan sembari menaruh barang yg tak diperlukannya lagi ketempat semula, tidak sadar akan kehadiran jimin sepertinya.

Lama terdiam memandangi punggung yoongi, jimin melihat yoongi sedikit kesusahan mengambil sesuatu yg berada dalam kitchen set bagian atas.

"mau ngambil apa.?"

Refleks yoongi menurunkan tangan dan menoleh, mendapati jimin yg berjarak satu meter dibelakangnya

"ngagetin aja." sungutnya kesal, kepalan tangannya memukul pelan bahu jimin.

"mau ngambil sesuatu.?"

"iya, mau ngambil kaldu."

Jimin melihat ada beberapa toples kecil berwarna. Ada hijau, merah, oranye, kuning, coklat dan hitam. Membuatnya mendengus karena tidak faham.

"banyak gini warnanya, yg mana.?" tanya jimin seraya menunduk melihat wajah yoongi yg berjarak satu jengkal dengan wajahnya.

"yg merah."

Tangan jimin sudah menggengam toples merah, namun matanya masih tak mau berpaling dari kedua mata kucing si terkasih. Hingga seruan bunda park membuat jimin sadar serta yoongi yg menunduk malu "pacaran terooos."

Keduanya menjauhkan diri tanpa sadar, membuat bunda park terkekeh geli "bunda ngagetin ya.?"

"bukan lagi, ganggu banget malah. Aaww... sugar kenapa nyubit sih." jimin meringis merasakan cubitan kecil dari jari lentik kekasihnya.

"rasain noh, makanya jangan ngelawan bunda." bunda park makin terkekeh merasa menang.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Jam makan siang tiba, bunda park dan jimin juga yoongi sudah terduduk rapi di kursi. Yoongi mengambilkan nasi untuk jimin yg berada disampingnya, sadar atau tidak tindakan yoongi itu tak luput dari penglihatan bunda park.

"jihyun pulang." adik park jimin yg berbeda dua tahun dari sang kakak itu langsung duduk manis disebelah sang bunda, dan baru menyadari ada wajah lain di meja makan saat akan mengambil lauk.

"siapa bang.?"

"pacar."

"heh beneran.?!"

Park jihyun menyodorkan telapak tangan dengan semangat "park jihyun kak, salam kenal."

"eh, iya. Min yoongi."

"maaf nih kak nanya. Kok mau sama modelan bang jimin.?"

"beloman aja mulutnya gue sumpelin cabe." yoongi tersenyum mendengar perkataan jengkel jimin, membuat jihyun yg berada didepannya melongo terpesona.

"yatuhan cantik banget kak yoongi.!" ucap jihyun dramatis, membuat jimin mendengus dan melempar butiran nasi kearah adiknya itu.

Langkah kaki terdengar mendekat ketika tawa jihyun terhenti karena perutnya kesakitan, ayah park muncul dan langsung mengambil tempat duduk disebelah sang istri.

Simply Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang