Sugar

3K 306 31
                                    

Pukul 4.10 jimin baru sampai rumah sang pujaan, sedikit terlambat karena jimin tidak bisa menahan kantuknya tadi siang. Sesal menggerayangi seketika, tak enak hati. Kata maaf terlontar dari ketikan pesan chat bahkan saat hidungnya sudah ia tampakan didepan rumah temannya tersebut.

"ka maaf." lagi, entah sudah berapa ratus kata maaf terucap dari bibir jimin bahkan saat berjalan dari pintu masuk rumah hingga duduk didalam mobil. Yoongi merasa sudah cukup kenyang dengan itu.

"iya gapapa."

Kunci kontak diputar, menstarter mobil dan melaju perlahan "ka maaf ngaret, sumpah aku ga sadar kalo ketiduran." mulut jimin belum mau berhenti memohon ternyata.

"gapapa astaga, cuma sepuluh menit doang mah santai."

"tetep ga enak, ka yoongi pasti udah rapih dari siang."

Pipi pucat itu menghangat, berubah warna menjadi sedikit kemerahan -blushing- dan jimin menyadarinya.

'warnanya cantik' -Park jimin

Entah warna dipipi atau memang siempunya yg cantik jimin tidak bisa memilih, intinya ia suka rona merah di pipi porselen itu.

"kita nonton ya ka, aku udah pesen tiketnya."

"boleh."

Dalam perjalanan, yoongi sibuk melihat-lihat keluar jendela. Menemukan keramaian di tengah kota, yoongi beralih menatap jimin yg sibuk dibelakang kemudi "jimin, pulang nanti mampir kesini boleh.?"

Beruntung jimin tidak melaju kencang, jadi ia bisa menoleh untuk melihat tempat yg ditunjuk yoongi untuk dikunjungi "boleh banget."

Anggukan persetujuan jimin membuat kurva bibir yoongi tertarik ke atas, gigi kecil nan rapi juga gusi yg mengintip malu-malu membuat jimin sedikit pening dibuatnya. Eye smile min yoongi memang mematikan.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Tawa yoongi itu manis dan menular -tunggu, kenapa perumpamaannya seperti penyakit sih.?- Jimin tidak peduli, satu jam -kurang lebih-  bersama didalam bioskop menonton film action yg dibumbui komedi membuat yoongi tak beralih barang seinchipun, begitu juga jimin yg tak mengalihkan pandangan barang sesentipun dari objek disebelahnya. Jimin memandang yoongi, yoongi memandang layar.

"jimin.?" yoongi menepuk bahu jimin dengan sedikit kuat, kesal juga diperhatikan sebegitu intens.

"eh, udahan filmnya.?"

"hn, ayo keluar."

"gak berasa ya ka."

"emang kamu nonton.?"

"ga berasa mandangin ka yoonginya kurang lama maksudku."

Rona merah sewarna bunga mawar itu kembali menghiasi pipi pucatnya, cantik sekali hingga jimin ingin mengantongi dan membawa pulang saking gemasnya.

Sedikit berkeliling mall untuk menawari yoongi beberapa barang meskipun hanya dijawab dengan gelengan tidak dan kata terimakasih jimin akhirnya menyerah, berakhir dengan ajakan makan mungkin tidak akan ditolak ya'kan.? "kita makan dulu ka."

"hn."

"mau makan apa.?"

"jimin mau apa.?"

"mcd atau cfc.?"

"hokben aja, gimana.?"

Jimin tertawa, bahagia bukan main. Sedangkan yoongi malu setengah mati. Jika memang dari awal kaka kesayangannya ini punya opsi kenapa pula harus bertanya.? menggemaskan sekali - inner jimin-

Simply Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang