Date.?

2.3K 243 4
                                    

Jam olahraga kelas jimin dimulai pukul 11.15 dan akan berakhir tepat pada pukul 12 siang, sudah tak terhitung keluhan apa saja yg keluar dari mulut teman-temannya. Jimin menulikan telinga, guru Kang sebagai guru olahraga mengamanatkan kelas padanya. Kelasnya harus tetap mematuhi jam olahraga meski dibawah terik sekalipun "cewe main voly, cowo basket. Oke.?"

"jimin panas..."

Banyak siswi mengeluh, tapi jimin abai. Nilai kelas tergantung dirinya. Omong-omong jimin ketua kelas disini.

Para lelaki berlarian mengelilingi lapangan sebagai pemanasan, sedang para perempuan melakuakan peregangan senam ringan.

"gue yakin, guru kang ga ngajar bukan karna lagi ngoreksi nilai. Tapi karna dia juga gamau panas-panasan.! brengsek emang." mulut yoonji di tepuk sadis dari belakang, mengetahui pelakunya membuat gadis dengan rambut sebahu itu naik pitam.

"kim taehyung.!! bau keringet sialan.!!" taehyung berlari menghindar dengan tawa yg memekang gendang telinga, sedangkan yoonji mengejar dibelakangnya dengan sebal.

"jimin tolongin gue.!!!" suara serak taehyung mengalun dilapangan saat itu, jimin menoleh melihat taehyung yg sudah ada dalam cekikan yoonji. Melengos tak perduli, melanjutkan bimbingan peregangan pada teman-temannya.

Tidak tahu saja mereka bahwa yoongi dan seokjin tengah memandangi aktifitas itu dari lantai 2 "jimin tanggungjawab banget jadi ketua kelas, kalo gue mah lebih milih nyuruh pada duduk aja. Kasian." yoongi tersenyum, kedua irishnya fokus melihat jimin seorang.

"kak yoon, kak seokjin.!!" itu taehyung, memanggilnya sembari melambai kedua tangan tinggi-tinggi. Membuat seokjin dan yoongi mau tak mau membalas. Tak urung, semua pasang mata murid yg tengah fokus peregangan beralih mengikuti arah pandang taehyung.

"ka yoongi cakep banget buset."

"iya anjir, putih gila mana glowing"

"manis dia tuh, duh gue jatuh cinta."

"bagi tips skincare kalo dia ngajar dikelas."

Jimin mendengarnya dengan jelas, gosip-gosip yg mengiringi nama yoongi didalamnya. Membuat senyum tak bisa ditahan, busur melengkung kebawah itu muncul dengan nyata "kenapa lo senyum-senyum.?" membuat nayeon yg ada dihadapannya ngeri sendiri "lo kenapa liat-liat, gue tau gue ganteng."

"najis park jimin.!"

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Keesokan harinya sebelum jam istirahat adalah jam mata pelajaran bahasa inggris, kelas 12-1 yg diketuai oleh jimin sudah ribut bukan main. Apalagi bagian para gadis, benar-benar menyiapkan catatan kecil untuk menanyai skincare routine yg guru bahasa inggrisnya itu gunakan, jimin berfikir mungkin teman-temannya sudah gila betulan.

"selamat siang semua."

"siang ka yoon."

"wah semangat belajar untuk hari ini ya, ayo dibuka catatan dan buku paketnya."

"ka, sebelum itu mau nanya dulu." nayeon mengangkat tangan.

"iya.?"

"mau tips skincare routinenya boleh.?"

Yoonji terbahak, sedangkan kening yoongi mengkerut bingung.

"kenapa ga nanya yoonji aja sih, buset." entah siapa yg bersuara yoongi tak tahu, fokusnya tetap pada nayeon yg bertanya diluar jalur.

Nayeon memutar kepalanya kebelakang "gak meyakinkan dia mah, jadi kak yoon apa tipsnya.?" sahutan nayeon sembari memutar kepala kembali kearah depan

"dia gak pake skincare kali nay, cantik dari lahir."

"ka yoon jangan mau kemakan gombalan basi jimin."

Seringai jimin muncul, dalam hati bicara. Untuk apa juga gombal, toh makhluk didepan itu sudah miliknya sekarang.

"tapi saya gak ngerti begituan."

Semua pasang mata gadis seisi kelas membola -kecuali yoonji tentu saja- sedang para lelaki tertawa, bukan main gelinya. Yoongi hanya bisa menggaruk tengkuk canggung, dan lanjut memasuki materi pelajaran.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Jadwal pulang guru PPL kali ini berbarengan dengan seluruh murid, membuat yoongi dan seokjin mau tidak mau sedikit memundurkan waktu hanya untuk menunggu hingga jalan menuju parkiran tak terlalu ramai.

"lumayan sepi yoon, sambil jalan deh yuk." Yoongi mengiyakan dan keduanya berjalan diiringi obrolan santai.

Kaki keduanya baru memasuki lahan parkir kerita suara taehyung terdengar memanggil keduanya "ka seokjin.! ka yoongi.!" secara otomatis keduanya menoleh bersama.

Tidak hanya taehyung, yoongi dan seokjin mendapati jimin juga yoonji ikut serta berjalan menuju arah mereka.

"betah amat kalian disini." ujar seokjin yg hanya mendapat cengiran dari taehyung, lain hal dengan yoonji yg langsung melilitkan kedua tangan pada lengan sang kakak.

"kak seokjin nebeng pulang ya.?" yoonji mengarahkan pandangan pada seokjin yg hanya mengangguk menyetujui.

Baru akan beranjak, seokjin dan yoongi mengalihkan pandangan saat ada seorang murid yg berhenti dan menyapa keduanya"halo ka seokjin, ka yoongi." seraya mengulurkan telapak tangan minta dijabat.

"halo juga.."

"jungkook kak, jeon jungkook. Kelas 11-2." keduanya mengangguk dan menyambut tangan sang murid.

Jimin berdehem, kakinya menendang kecil ujung kaki yoonji sebelum berkata "kenalin yg lengkap dong, jeon jungkook 11-2 calon adik iparnya kak yoongi." yoonji melotot "gausah ngadi-ngadi lo jimin.!"

Taehyung juga jimin tertawa nyaring, sedang jungkook menggaruk tengkuknya canggung.

"asik banget ga sih pulang cepet gini, nongki lah skuy." tawanya segera terheti, diganti dengan ajakan yg tak tahu taehyung arahkan pada siapa, yg jelas kini ia sudah menjadi fokus kelima manusia lainnya.

"setuju banget kak taehyung, nonton aja gimana.?" yg baru saja memperkenalkan diri menyahuti, mendapat jentikan jari dari taehyung tanda menyetujui idenya.

"seokjin.?" yoongi meminta persetujuan kawannya.

"boleh, ayo."

"jimin yg traktir." ini sih yoonji, sengaja menguras habis dompet jimin.

Seokjin melihat yoongi menatap jimin tidak nyaman,mengalihkan pembicaraan bertanya pada jimin "lo bawa kendaraan jim.?"

"bawa motor kak."

"yaudah lo sama tae.." belum selesai ujung lidahnya berucap, taehyung audah menyelanya.

"engga ka, salah. Jimin sama kak yoongi, nah gue, yoonji sama jungkook nebeng mobil kak seokjin. Boleh.?"

Yoongi melotot, beda dengan taehyung dan yoonji yg bertepuk tangan bahagia "pinter banget taehyung, ga sia-sia jadi temen gua."

Yoongi keberatan, jelas. Ini masih lingkungan sekolah, tapi mau bagaimana lagi.? ia tidak punya pilihan. Jimin faham, maka dari itu ia mencoba netral dan memahami. Meskipun ia senang, bukan berarti bisa mengesampingkan pendapat kakak gulanya ini.

"sugar kalo keberatan gapapa, biar aku sama taehyung." jimin bicara setelah yg lain masuk ke mobil seokjin, sambil membalutkan jaket miliknya pada badan sang kekasih.

"engga gitu jimin, nanti pasti banyak gosip tentang kamu."

"digosipin sama kamu mah aku seneng." yoongi memukul bahu jimin pelan, membuat sang pacar gemas bukan main.

"brangkat woi.!! pacaran mulu." ucapan taehyung dianggap angin lalu oleh jimin yg fokus memakaikan helmet pada yoongi, sedang yoongi malu sendiri karena mendengar dengan jelas.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Tbc

Simply Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang