Titik balik

2.7K 184 15
                                    

Pagi yg cerah, yoongi dengan sumringah mematut diri didepan cermin. Setelah merasa sempuna sulung Min itu bergegas keluar kamar dan turun untuk bergabung bersama yg lain dimeja makan.

"intrview ka.?"

Begitu mengambil tempat disamping yoonji, sang adik langsung mengajukan pertanyaan. Beruntung sekali suasana hati yoongi tengah dalambkeadaan baik.

"iya, do'ain ya semoga keterima."

"pasti keterima dong, kan anak papa." sang papa menimpali, terselip kalimat semangat didalmnya.

"hehe.. Iya pa semoga."

Sarapan pagi itu terasa hangat seperti biasa, dan hanya yoongi yg berpakaian super rapi. Sementara sang adik masih menggunakan piyama tidurnya

Yoonji belum memulai harinya sebagai mahasiswi strata 2, maka dari itu si bungsu masih berleha-leha hingga beberapa hari kedepan.

"mau onji anter kak.?"

"iya tuh yoon, dianter onji aja ya.? papa males keluar."

"gausah, yoongi naik taksi aja."

"yowis kalo gitu."

Papa Min tak pernah memaksakn kehendak, mungkin saja yoongi berencana pergi bersama teman-temannya setelah itu.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Helaan nafas lelah yoongi hembuskan begitu melihat seseorang yg duduk diatas cap mobil dengan tampang sok tampannya.

"ngapain disini.?"

"mau jemput masa depan."

"batu nisan naksud lo.?"

"maksudnya, calon istriku."

"tck." lagi, jimin hanya tersenyum mendengar decakan kesal yg keluar dari bibir sang kakak gula.

"oh.. Jadi ini penyebab kak yoon gamau aku anter."

Yoonji muncul dari balik pintu pagar, membuat yoongi kaget dan panik berlebihan.

"apaan, engga ya.! dia aja noh yg dateng tanpa undangan."

!masa.?"

"tck, serah lo."

Yoonji terkekeh, lanjut mengalihkan fokus pada jimin "sejak kapan lo disini.?"

"lumayan."

"libur lo.? apa sengaja ngeliburin diri demi kakak gue.?"

"jadwal gue libur."

"oh, oke deh. Hati-hati ya bawa mobilnya. Kakak gue berharga jangan sampe lecet."

"MIN YOONJI APA-APAAN.!"

Yoonji melambaikan tangan dramatis dan menghilang ditelan pintu pagar. Lalu menguncinya dari dalam.

Kekesalan pada yoonji membuat yoongi tak fokus, hingga tak sadar bahwa jimin sudah berjalan mendekat kearahnya.

"ayo sugar."

-deg-

Panggilan itu lagi.

Yoongi menoleh dan kaget bukan main, begitu menemukan wajah jimin hanya berjarak beberapa centi dari wajahnya. Refleks, kedua tangan yoongi mendorong jimin tepat didada "jauh-jauh ih."

Jimin tersenyum tampan, tanpa menunggu lagi ia genggang tangan halus yoongi dan menuntunnya masuk kedalam mobil.

-nyut-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Simply Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang