Bunda

2.2K 236 3
                                    

Jimin sangat suka olahraga, terlihat dari tubuhnya yg terbentuk meski masih duduk di bangku sekolah menengah. Hari minggu adalah hari yg biasanya dimana seseorang berkencan menghabiskan waktu berkeliling tempat terbaik bersama kekasih, benar.? tapi pengecualian untuk jimin, berencana mengajak yoongi menemaninya futsal adalah pilihannya.

Pukul 08.20 dan jimin sudah berada didepan kediaman pacar gulanya, matanya sulit berkedip ketika yoongi keluar dari pintu rumah melenggang menujunya dengan outfit yg terlihat segar. Tidak rumit, hanya jeans hitam yg membalut kaki kecilnya dipadu dengan sweater tanpa tudung berwarna pastel "manis banget masa depan." yoongi tersenyum ketika sampai diluar pagar dan mendengar jimin memujinya.

Sesungguhnya yoongi malu, terlihat dari pipi berisi miliknya yg berwarna semerah tomat matang. Namun ia paksakan diri hanya untuk sekedar membalas pujian jimin dengan kata "makasih"

Setelah menyamankan duduk dikursi samping kemudi yoongi melirik jimin dan menelisik penampilannya "katanya mau futsal ko pake jeans.?"

"ganti disana." jawab jimin tanpa menolehkan wajah dan terfokus pada jalan menuju pintu keluar komplek perumahan.

Yoongi memperhatikan, diam-diam memandang takjub.

Jimin menyadari tatapan itu, senang hatinya bukan main. Tapi juga sedikit tidak suka dengan keheningan yg tercipta "sayang.?" yoongi mengalihkan pandangan begitu jimin menyadarkannya.

"udah biasa futsal bukan jimin.?" senyum jimin tercetak jelas, ia faham betul bahwa yoongi mengalihkan pembicaraan.

Bukan masalah, jimin senang yoongi bisa membuka topik "biasa, tapi gak sering juga. Tergantung ada lawan atau enggaknya."

"siapa lawannya sekarang.?"

"kelasan jungkook."

"emang biasanya lawan anak sekolah yg sama juga.?"

"kalo emang ada yg ngajak dari sekolah lain dan lagi sanggup juga ya ayok aja, ga harus dari satu sekolah yg sama kok."

Percakapan itu mengalir bagai air, yoongi tertawa ketika jimin melontarkan lelucon. Tak lucu, tapi entah kenapa yoongi merasa ingin tertawa saja saat mendenganya.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Sesampainya di tempat tujuan, teman-teman jimin sudah berkumpul keseluruhan. Ia langsung menunjuk kursi pinggir lapangan mempersilahkan yoongi duduk dan berbaur bersama yg lain, sementara dirinya melenggang pergi menuju kearah kamar ganti.

Karena hubungan yoongi dan jimin sudah bukan rahasia lagi bagi seluruh penghuni sekolah membuat jimin juga sudah tak lagi segan memperkenalkan yoongi pada lingkup teman-temannya, juga yoongi yg tak lagi malu berbaur bersama kawan dari kekasihnya.

"ka yoongi beda banget ya kalo diluar sekolah." puji taehyung yg berdiri memberi tempat duduknya untuk yoongi memandang takjub.

Semua temannya menyetujui, seungchol bertanya memastikan "beda gimana.?"

"cakep anjir, ingin rasanya memiliki."

-buk-

"aww."

Taehyung mengusap belakang kepalanya yg terkena hantaman benda tumpul, pelakunya sudah pasti jimin. Ditanggapi dengan tawa yg amat nyaring oleh teman-temannya, terlebih seungchol yg memang sengaja memancing taehyung dengan pura-pura bertanya begitu.

"gausah godain punya orang, brengsek.! jungkook belom dateng.?"

Dengan sisa-sisa tawanya yg terpaksa dihentikan seungchol menjawab pertanyaan jimin "tadi udah ada mingyu sama yugyeom doang, sisanya masih dijalan."

Simply Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang