Pajak jadian

2.3K 253 11
                                    

Yoonji baru tiba, menginjakan kaki masuk lingkungan sekolah dengan telinga yg sudah berdenyut sakit bukan kepalang. Bisik-bisik itu tidak layak dikatakan berbisik jika bahkan kau yg dengan jarak kurang dari 5 meter bisa mendengarnya, yoonji tidak tuli dan tahu kemana lalu siapa saja yg terlibat dalam gosip yg menurutnya murahan itu. Menghembuskan nafas mencoba menetralkan hati juga fikiran, dengan langkah cepat yoonji menuju kelasnya dilantai atas.

"Kim taehyung.!"

Pintu terbuka paksa, dada yoonji naik turun menghirup rakus oksigen disekitar. Membuat seisi kelas menolehkan kepala keheranan, dan menurutmu apa gadis berambut hitam ini akan peduli.? "apaan woi.!"

Matanya mengedar, mendapati taehyung menyahut dengan tangan terangkat dari tugas yg tengah disalinnya. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, benar. Yoonji merasa beruntung karna bukan saja menemukan taehyung namun juga jimin yg melipat tangan didepan dada, keduanya tengah duduk berhadapan "jimin.?!"

Taehyung memutar bola mata, mendengus melihat langkah yoonji yg tergesa "nyari siapa sih lo sebenernya.?" tanya taehyung, kesal.

"pasti ini gara-gara lo kemaren.!" semakin mengerutkan dahi tak faham, taehyung acuh dan meneruskan pekerjaan rumah yg disalinnya.

"lo..."

"kalo mau ngomong tentang gosip itu gausah, gue udah khatam." kim taehyung menjawab datar, seraya tetap sibuk pada catatannya.

"jim kakak gue."

Jimin menghela nafas, menegakan badan dan melepas simpulan kedua tangan didadanya "gue udah bilang lewat chat, belom ngomong langsung. Belom ketemu."

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

"jimin lo bener pacaran sama ka yoongi.?" pertanyaan entah keberapa yg jimin dengar hari ini, sekarang satu kelas ricuh karena gosip itu ya memang akan cepat tersebar lewat mulut ke mulut. Meskipun memang sesuai fakta dan kenyataan, bagi jimin tidak masalah tapi yoongi.? jimin berfikir kemungkinan terburuknya. Yoongi didepak dari sekolah misalnya.?

"woi park jimin, jawab.!"

"kalo iya kenapa sih emang."

Jeonghan ternganga tidak percaya, bahkan hampir seluruh gadis kelas juga submissive membuat pose yg sama sepertinya.

"ya pj lah, gila aja lo pelit." kali ini jimin yg melebarkan mulut tak percaya, tepuk tangan teman-temannya yg menyetujui usulan choi seungchol membuat ia tak habis fikir.

"jimin pernah nyelametin bumi kali dulunya, buset. Mau aja lagian ka yoongi sama modelan kaya lo." mulut pedas nayeon berkelakar, membuat seisi kelas kembali riuh. Jimin.? dia tak ambil hati ucapan sekertaris kelasnya itu.

-cklek-

Pintu terbuka menampilkan yoongi yg kontan membuat semua murid kelas itu kembali ketempat duduk masing-masing "selamat pagi.."

"selamat pagi kak yoon."

"rame-rame tadi kedengerannya, ada yg dapet undian.?" mencoba mencairkan suasana, yoongi bertanya dengan nada candanya seraya merapikan sedikit dan menaruh buku di meja guru.

"bukan undian kak, dapet jackpot kita." irene menjawab cepat, membuat hidung yoongi mengkerut dan mengulang kata "kita.?"

"iya ka, satu kelas."

"wah hebat, bisa gitu. Rugi ga tuh donaturnya.?"

"gimana paketu, rugi ga.?"

Yoongi tahu yg dimaksud seungchol 'paketu' adalah jimin, tapi kenapa jimin.? jimin yg memenangkan undian.?

Simply Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang