PART 2 MATCHED PAIR

82 8 1
                                    


Terima kasih telah berjanji,meski akhirnya mengingkari.

NatasyaAqilaKanaya

Saat Gibran telah sampai di rumahnya,Gibran langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur. Ia menatap langit-langit kamarnya piikirannya kini tertuju pada Natasya. Entah apa yang merasukinya Gibran pun mengambil ponselnya ia menuliskan pesan kepada sahabat Natasya dia adalah MISELIA ANANTA ya Misel adalah sahabat dekat Natasya.


GIBRANGINANTA
Sel gue bisa minta tolong nggak?

MISELIAANANTA
Tumben lo nge-chat gue, minta tolong apa?

GIBRANGINANTA
Lo kan sahabatnya Natasya tuh.


MISELIAANANTA
Iya emang ngapa?

GIBRANGINANTA
Lo punya nomor Natasya nggak?

MISELIAANANTA
Punya emang ngapa sih to the point aja.

GIBRANGINANTA
Kirim ke gue cepetan.

MISELIAANANTA
Buat apa lo nomornya Natasya?

GIBRANGINANTA
Udah kirim ke gue cepetan. Gue nggak bakal apa apain sahabat lo JANJI.

MISELIAANANTA
Iya bentar gue kirim.

Beberapa menit Misel pun mengirim nomor Natasya. Gibran langsung menyimpan nomor Natasya di kontak ponselnya. Tanpa pikir panjang Gibran langsung menekan tombol telepon di ponselnya. Dan akhirnya terdengar suara dari seberang sana yang amat sangat Gibran kenal ya Natasya menggangkat telponnya.

"Halo?" ucap Natasya namun tak ada sahutan dari Gibran.

"Halo ini siapa ya?"

"Ihhh rese banget,gue matiin ya."

"Tasya" panggil Gibran. Natasya kaget bukan main saat mengetahui yang menelponnya adalah Gibran cowok cuek dan nyebelin sedunia.

"Gue Gibran masa lo nggak tau sih?" tanya Gibran basa basi.

"Yaaa mana gue tau ini nomor lo."

"Btw lo dapat nomor gue dari mana?"

"Dari emak emak komplek. Udah lah lo nggak usah tau gue dapet nomor lo dari mana, besok pagi gue jemput lo di apartemen."

"Jemput gue? Berangkat sekolah bareng lo?"

"Ya"

"Satu lagi gue nggak terima penolakan" ucap Gibran langsung mematikan sambungan teleponnya.
Natasya kini tak menyangka bahwa Gibran akan seperti itu. Setahu Natasya Gibran tidak pernah seperti itu pada cewek lain. Bahkan untuk bertegur sapa dengan cewek pun Gibran tidak pernah.

****

Mentari pagi pun tiba, Natasya kini tengah siap siap merapikan bukunya ke dalam tas. Saat semua perlengkapan sekolah Natasya siap dan tidak ada yang tertinggal, Natasya pun beranjak keluar dari apartemennya menunggu Gibran akan menjemputnya. 10 menit sudah Natasya menunggu Gibran. Namun Gibran tak kunjung datang. Dari pada ia terlambat lebih baik ia berangkat sekolah menaiki angkutan umum.

Natasya telah sampai di sekolahnya. Ia berjalan melewati parkiran dan melihat satu persatu motor yang ada di parkiran. Ia melihat seluruh motor yang terparkir di sana, namun motor Gibran tak terlihat di sepanjang parkiran. Natasya mendengus kesal karena Gibran telah membohonginya. Natasya meneruskan langkahnya menuju kelas yang sempat tertunda di parkiran tadi.

Matched Pair Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang