Usai bermain permainan. Gibran dan Natasya menuju sebuah toko yang menjual beraneka ragam es krim. Sesuai janji Gibran tadi ia membawa gadis mungilnya ini untuk makan es krim bersamanya. Tiba di mana sebuah toko menjual es krim mereka pun memesan es krim sesuai selera masing masing. Tak lama pelayan pun datang membawa pesanan mereka. Natasya langsung memakan es krimnya, sementara Gibran melihat tingkah lucu gadis nya itu.
"Gib liat tuh mereka." ucap Natasya mengerjai Gibran. Gibran pun menoleh arah tangan Natasya.
"Mana nggak ada siapa siapa." ujarnya. Saat Gibran menoleh ke arah Natasya, Natasya langsung mengerjai Gibran dengan menaruh es krim di hidung Gibran. Gibran tak mau kalah ia juga menaruh es krim di hidung Natasya. Mereka pun sama sama tertawa melihat wajah satu sama lain di penuhi es krim.
Jam sudah menunjukkan pukul 16.00. Mereka kini tengah berada di dalam mobil entah kemana lagi mereka akan berpergian.
"Gib kita ke taman yuk duduk duduk gitu."
"Siap bos." ucap Gibran sambil memberikan hormat pada Natasya. Natasya tersenyum melihat tingkah Gibran.
*****
Tibalah mereka di taman yang di mana Natasya inginkan. Kini mereka mencari tempat duduk. Usai menemukan tempat duduk mereka kini keduanya sama sama tak saling bicara.
"Tasya gue ke kamar mandi bentar." alibi Gibran. Sebenarnya Gibran tak ingin ke kamar mandi ia hanya pergi untuk membeli sesuatu untuk kekasihnya itu. Kebetulan ada warung yang menjual bunga Gibran pun membeli bunga mawar untuk Natasya. Gibran menghampiri Natasya dengan bunga mawar yang ia sembunyikan di punggungnya.
"Tasya gue punya hadiah buat lo." ucap Gibran.
"Apa?" Gibran pun mengeluarkan bunga mawar yang ia beli. Natasya kaget bukan main.
"Buat tuan putri ku." ucap Gibran memberikan bunga itu.
"Makasih yaa." balas Natasya dengan senyumnya. Gibran langsung memeluk Natasya dan Natasya pun membalasnya.
"Gue beruntung bisa miliki lo Tasya." ucap Gibran sambil mencium kepala Natasya.
"Gue juga beruntung kok bisa miliki lo Gib."
"Ya udah yuk pulang." Gibran melepaskan pelukannya dan mengajak Natasya pulang.
Tak lama mereka pun tiba di apartement Natasya.
"Nggak mampir dulu nih?" tanya Natasya.
"Nggak usah udah malam jangan lupa istirahat jangan sampai sakit." ujar Gibran sembari mengelus kepala Natasya.
"Siap bos ku." ucapnya dengan hormat.
"Selamat beristirahat tuan putrinya Gibran Ginanta." dengan senyum manis Gibran.
"Ishhh paan sih Gib. Ya udah gue masuk dulu." Natasya keluar dari mobil sport milik Gibran. Saat Natasya benar benar hilang dari pandangan Gibran, Gibran langsung menyalakan mesin mobilnya kembali ke rumah.
Natasya tiba di kamarnya ia segera membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum tidur. Selesai dengan kegiatannya itu Natasya melihat ada notif dari Gibran.
GibranGinanta
Good night tuan putri jangan lupa mimpiin pangeran yah. Hahaha lebay banget deh gue.NatasyaAqila
Good night too❤ishhh nggak jelas banget deh. HahahaGibranGinanta
Nggak papa nggak jelas asalkan kamu ketawanya sama aku:)NatasyaAqila
Udah pintar gombal nih.GibranGinanta
Kan gombalnya buat kamu.NatasyaAqila
Iya deh serah kamu aja. Ya udah aku mau tidur dulu ngantuk nih.GibranGinanta
Selamat bobo nice dream❤
Read/ 10.05*****
Seperti biasa Gibran dan Natasya berangkat bersama ke sekolah. Kini Natasya telah menaiki motor Gibran. Namun Gibran tak kunjung menjalankan kendaraannya.
"Gib ayo jalan ntar telat lagi." ucap Natasya sambil melihat jam di pergelangan tangannya.
"Nggak mau ah. Peluk dulu baru bisa jalan motornya." jawab Gibran dengan keusilannya.
"Ishhh Gibran jangan ngaco deh."
"Ya udah kalau nggak mau, kalau jatuh tanggung sendiri gue nggak mau tolongin lo." ucapnya agar Natasya memeluk dirinya.
"Iyaaa deh iyaaa." Natasya melingkarkan tangannya di perut Gibran. Gibran pun tersenyum kemenangan.
Tiba di sekolah banyak siswa siswi pasang pada mereka berdua. Natasya langsung melepaskan pelukannya. Ia tak mau menjadi bahan omongan siswa siswa SMA Kusuma Bangsa.
"Udah nggak usah di pikirin mereka pengen kok kayak kita cuman belom ada pasangannya aja." ucap Gibran namun Natasya masih tertunduk malu.
Natasya berjalan melewati lorong kelasnya. Saat ia berjalan tiba-tiba Ajeng berdiri di lorong sekolah. Kini Natasya mempersiapkan dirinya menghadapi Ajeng.
"Natasya tunggu." ucap Ajeng.
"Kenapa?"
"Longlast yaa ama Gibran." Ajeng mengulurkan tangannya sembari bersalaman.
"Iyaaa makasih." Natasya membalas salaman Ajeng. Gibran sengaja mengikuti Natasya ia khawatir Ajeng akan macam macam ke Natasya. Gibran menyaksikan mereka berdua yang tengah bersalaman. Tapi Gibran terus memantaunya bisa jadi setelah Ajeng berjabat tangan ia akan melakukan sesuatu pada Natasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matched Pair
RomanceGibran mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal. "Maksud lo apaan sih tadi pake bilang ke nyokap lo kalau gue pacar lo?!" ucap Natasya namun Gibran tak menjawabnya. Hingga Gibran meminggirkan mobilnya, lalu menatap Natasya. "Aku mau kamu jadi...