Suasana pun hening. Gibran kini tengah menonton tv serta cemilan di tangannya. Natasya menahan rasa perih di sudut bibirnya. Gibran mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan apartement Natasya.
"Bokap ama nyokap lo mana?" tanya Gibran yang sedari tadi tak melihat seseorang kecuali dirinya dan Natasya. Natasya yang mendengar pertanyaan Gibran ia berusaha menahan benir putih yang akan siap mengalir di pipinya.
"Bokap ama nyokap gue udah ninggal." jawabnya sambil tertunduk.
"Sorry..... Gue nggak tau."
"Iya nggak papa kok."
"Berarti lo tinggal sendirian?"
"Ya seperti yang lo liat."
"Waktu itu tante gue ngajak gue tinggal bareng dia, tapi gue nggak mau takut ngerepotin ya udah gue tinggal aja di apartement." jelasnya.
"Terus yang biayain lo selama ini siapa?" tanya Gibran penasaran.
"Tante gue, tapi sebagian dari uang gue juga. Terus sisanya gue tabung buat kebutuhan yang lain."
"Emang lo tahan tinggal sendirian di sini?"
"Alhamdulillah semenjak gue tinggal di sini gue bisa banyak belajar, gue bisa mandiri, bisa nabung buat kebutuhan gue, kadang kalau gue punya rezeki gue bagi bagi ama anak anak yatim." jelas Natasya. Gibran yang mendengarnya pun kagum. Bagaimana bisa Natasya melakukannya itu sementara ia membutuhkan biaya untuk sekolahnya. Namun dalam kondisi apapun Natasya tak lupa dengan kewajiban sesamanya ia berbagi pada orang yang masih membutuhkan di luar sana. Saat mendengar penjelasan Natasya Gibran pun tersenyum kagum pada Natasya.
"Lo hebat. Masih bisa berpikir orang di luar sana yang membutuhkan. Sedangkan lo juga butuh itu." puji Gibran pada Natasya dengan senyum manisnya.
"Lo bisa senyum?" tanya Natasya kaget ketika ia melihat Gibran tersenyum. Selama ia satu sekolah dengan Gibran ia tak pernah melihat Gibran senyum sedikit pun.
"Bisa lah, senyum gue hanya buat orang spesial." jawab Gibran, namun Natasya tak mengerti arah omongan Gibran.
"Orang spesialnya itu lo, Natasya Aqila Kanaya." ucapnya lembut. Natasya berusaha menahan agar pipinya tidak blushing.
Drttt.....drttt....
Tiba tiba ponsel Gibran bergetar menandakan notif pesan dari Galvin.
GALVINMAHARDIKA
Gib, kita lagi di base camp nih. Lo nggak dateng?GIBRANGINANTA
Otw.
Read/ 11.15"Gue cabut dulu." pamit Gibran pada Natasya. Natasya mengangguk sebagai jawaban.
*****
Tak lama Gibran pun tiba di base camp yang di mana tempat tongkrongan Gibran dan teman temannya.
"Ehhh bang Gibran datang tuh." ucap Naren. Membuat ke tiga temannya menoleh ke arah Gibran. Gibran pun duduk di samping Galvin.
"Lo pada ngapain di sini? Nggak sekolah?" tanya Gibran binggung karena ke empat temannya masih menggunakan seragam sekolah.
"Kita bolos. Lagian pelajaran pak Bambang nggak asik makanya kita semua bolos." kata Nevan.
"Bener tuh, lagian pak Bambang ngejelasin sampe sampe gue ketiduran dengar penjelasan pak Bambang." saut Reyhan.
"Elu mah tidur mulu, nggak ada kerjaan lain apa selain tidur?" tanya Naren.
"Tidor is my life brooo" jawab Reyhan santuy.
"Si Delvin? Kagak ikut?" tanya Gibran saat mengetahui Delvin tidak bergabung dengan teman temannya.
"Yeee elu kayak kagak tau sih Delvin aja, dia kan murid teladan. Mana mau dia bolos ama kita." jawab Reyhan.
"Lah lo sendiri kenapa kagak ke sekolah?" tanya Galvin pada Gibran.
"Gue abis nganter Natasya pulang." jawabnya jujur.
"Ohh ya,,, gue denger katanya Natasya sama Ajeng tadi bertengkar sampe sampe sudut bibir Natasya luka emang bener Gib?" tanya Naren tak kalah hebohnya. Gibran menganguk sebagai jawaban.
"Si Ajeng keterlaluan banget jadi cewek." sambung Reyhan.
"Emang masalahnya apa kok sampe bertengkar?" tanya Nevan. Namun Gibran mengangkat bahunya tidak tau.
Keadaan makin kacau dengan ejekan yang di lemparkan satu sama lain. Gibran hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah aneh dari teman temannya itu.
*****
Gibran merasa bosan di base camp nya. Ia merogo saku celananya mengambil ponsel iphone miliknya. Sehari ini ia tak menyentuh benda persegi panjang itu. Tiba tiba tertera notif di layar ponsel Gibran _NatasyaAqila following you. Gibran tersenyum melihat notif di ponselnya. Ia pun menekan tombol follback artinya ikuti balik. Kini followers Gibran dengan Natasya tak kalah saing. Gibran dengan jumlah 2.250 sedangkan Natasya 2.230. Gibran tersenyum karena followers nya lebih banyak dari Natasya.
Kini jam sudah menunjukkan pukul 16.00, Gibran pun bergegas untuk kembali ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matched Pair
RomanceGibran mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal. "Maksud lo apaan sih tadi pake bilang ke nyokap lo kalau gue pacar lo?!" ucap Natasya namun Gibran tak menjawabnya. Hingga Gibran meminggirkan mobilnya, lalu menatap Natasya. "Aku mau kamu jadi...