PART 13 MATCHED PAIR

27 6 0
                                    

Sebelum Gibran berangkat ke sekolahnya ia menyempatkan diri untuk mampir di apartement Natasya untuk memberinya makanan. Saat Gibran masuk ke dalam apartement Natasya ia melihat Natasya tertidur pulas. Ia menaruh makanannya di meja makan dan menulis surat untuk Natasya.

Tasya ini ada makanan buat lo. Di makan ya jangan sampai nggak di makan. Jangan lupa minum obat abis itu istirahat. Ntar pulang sekolah gue ke sini lagi nemenin lo:)

G. Gibran Ginanta

Gibran langsung menuju sekolahnya. Tiba di sekolah Gibran langsung menuju kelas Natasya untuk memberitahu bahwa Natasya hari ini tidak masuk karena sakit. Gibran berjalan menuju kantin untuk sarapan. Hari ini Gibran sangat ceria entah gara gara Natasya memeluknya kemarin atau ia tak sabar menemani Natasya nanti. Ahh rasanya Gibran ingin cepat cepat menemani Natasya.

Gibran berjalan melewati lorong sekolah. Salah satu siswi yang kebetulan berdiri di lorong sekolah mencoba menyapa Gibran, ia pikir kalau Gibran tak mau membalas sapaannya namun tak di duga Gibran membalas sapaannya itu dengan membalas lambaian tangan. Namun wajah nya tidak pernah berubah tetap datar dan dingin. Cewek yang di balas sapaannya kini teriak histeris bagaimana tidak Gibran selama bersekolah di SMA Kusuma Bangsa tidak pernah menyapa sesama temannya.

Gibran telah sampai di kantin. Ia langsung memesan makanan yang ia inginkan. Tak lama pesanan pun datang dan Gibran langsung menyantapnya.

"Woy bos udah datang aja nih. Tumben pagi pagi buta datangnya." ujar Reyhan langsung merangkul bahu Gibran.

"Datang pagi salah, datang telat salah mau lo apa sih Han?" tanya Gibran masih fokus dengan sarapannya.

"Hehehe... Ya tumben aja gitu lo datang pagi pagi amat."

"Gue nggak mau ketemu ama Bu Ayu."

"Emang lo nggak kangen apa sama buk gulu cantik lo itu?" ujar Nevan jahil, dan mendapat pelototan dari Gibran. "Hehehe... Sorry boss."

Mereka pun menyantap makanan masing masing. Gibran tidak melihat Galvin,Delvin,Naren. Ia binggung biasanya temannya selalu datang barengan.

"Yang lain mana kok cuman lo berdua?" tanya Gibran pada Reyhan dan Nevan.

"Belom datang." ucap mereka serempak.

*****

Natasya terbangun dari mimpinya. Ia melihat jam menunjukkan pukul 08.00 pagi. Ia segara membasuh muka serta menyikat giginya agar terlihat bersih. Saat usai dengan kegiatannya itu, kini Natasya beranjak keluar menuju dapur. Terlihat di atas meja dapur ada sebuah rantang, Natasya langsung menghampirinya. Saat Natasya ingin membuka tutup rantang, tiba tiba pandangannya teralihkan oleh kertas kecil yang berada di samping rantang. Ia membukanya lalu membacanya. Natasya senyum membaca pesan kertas dari Gibran ia tak menyangka Gibran akan seperti ini padanya. Tanpa tunggu lama Natasya langsung memakan makanan yang di bawa oleh Gibran.

Drttt....drtttt

"Halo?"

"Udah makan belum?"

"Ini lagi makan. Kenapa?"

"Nggak papa, oh ya nanti gue ke sana nemenin lo."

"Iya."

"Jangan lupa minum obat, istirahat."

"Iya iyaaa."

Sambungan telpon terputus. Natasya melanjutkan aktivitasnya tadi yang sempat tertunda. Usai Natasya meminum obat ia langsung beristirahat sesuai yang Gibran katakan padanya.

*****

Bel pulang sekolah berbunyi di setiap sudut sekolah. Gibran bergegas menuju apartement Natasya ia ingin tau bagaimana kondiri nya saat ini. Gibran melaju motornya membelah jalan. Tiba di apartement Natasya Gibran langsung masuk. Gibran terkejut karena kedatangan Misel dan Vina. Gibran meletakkan tasnya di sofa ruang tv.

"Ehhh Cha lo punya pembantu ya?" tanya Vina pada Natasya. Gibran yang mendengarkan langsung menjitak kepala Vina walaupun tidak terlalu keras.

"Sembarangan kalau ngomong. Gue di sini mau nemenin Natasya."

"Ohh kirain pembantunya." ujar Vina dengan wajah cengengesannya. Misel pun tertawa melihat Vina yang di jitak kepalanya oleh Gibran.

"Cha kita pulang dulu ya.. Kan udah ada Gibran tuh yang nemenin." pamit Misel dengan senyum jahilnya.

"Iyaa Cha kita pulang dulu yaaa byee." pamit Vina.

"Gibran." panggil Vina. Gibran pun menoleh ke arahnya.

"Hm." balas Gibran.

"Jagain Natasya awas lo apa apain dia. Gue bunuh lo." ancamnya membuat Gibran mendelik ngeri.

"Iyaaa iyaaa gue jagain kok sahabat lo."

"Janji yaaa?"

"Iyaaa janji."

"Ya udah deh Cha kita pulang dulu byee." pamit Misel. Mereka berdua pun keluar dari kamar apartement Natasya.

"Lo udah makan Gib?" tanya Natasya membuka obrolan.

"Belom sih tapi nanti aja deh."

"Tuh di meja gue pisahin buat lo tadi." ucapnya. Gibran tak menyangka bahwa Natasya memikirkan dirinya.

"Beneran buat gue? Emang lo udah makan?"

"Iya buat lo. Udah kok gue udah makan tadi."

"Beneran?" tanya memastikan.

"Iya beneran Gibran."

Gibran berjalan ke arah dapur ia mengambil nasi dan lauk pauk yang Natasya pisahkan untuk dirinya. Lalu Gibran kembali ke kamar Natasya dengan membawa piring dan segelas air minum.

"Lah kok di bawa ke sini?" tanya Natasya binggung. Gibran kini tengah duduk di pinggir kasur milik Natasya.

"Buka mulut lo." pintanya.

"Kan gue udah bilang gue udah makan tadi."

"Ya udah kalau lo nggak makan gue juga nggak makan." ancamnya Natasya langsung membuka mulutnya. Ia Tak mau Gibran sakit hanya gara gara dirinya.

"Nah gitu dong dari tadi kek." ucap Gibran puas mengerjai Natasya.

"Lo juga makan dong jangan gue mulu yang makan." ujar Natasya karena Gibran menyuapinya terus.

"Iyaaa."

Mereka pun tengah asik makan. Gibran merasa lega karena kondisi Natasya membaik.

"Ini siapa yang masak? Nyokap lo?" tanya Natasya. Gibran menggelengkan kepalanya.

"Gue yang masak."

"Boong. Nggak mungkin lah lo bangun pagi pagi buat masak kek gini." ucap Natasya tak percaya.

"Yeee sotoy jadi orang. Nih gue kasih tau gue habis shalat subuh tuh langsung masak buat lo. Sebenarnya gue malas sih masak buat lo, tapi kalau gue pikir kalau beli di warteg pasti kagak enak jadi gue masak aja."

"Tenang aja serepnya sama kok kek kemarin yang gue taruh. Cinta ama kasih sayang." ujarnya lagi.

Natasya tak percaya ternyata Gibran peduli padanya sampai sampai dia belain bangun pagi buat masakin makanan untuknya.

Baik,pintar masak, soleh hadehh idaman banget dah nih orang. Batin Natasya dalam hati.

Heyy guys gimana nih ceritanya hehehe😅. Maaf yah kalau part-nya selalu bikin kalian baper😭. Jangan bosan bosan yah bacanya.

Jangan lupa vote and komen luvyu😘

Matched Pair Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang