"Bosan banget deh di apartement mulu." ujar Natasya merasa bosan di apartementnya. "Mending gue ke rumah Gibran aja kan seru bisa main terus bantuin bunda di sana." ujar Natasya ia segera bergegas menuju rumah Gibran.
Natasya sudah berada di lobby apartement untuk menunggu ojeknya. Tak lama ojek psananya pun datang, ia langsung meninggalkan apartement menuju rumah Gibran.
Butuh waktu dua puluh menit untuk sampai di rumah Gibran,kini Natasya telah tiba di sana. Ia segera membayar ojeknya lalu memasuki pekarangan rumah Gibran.
Saat hendak membuka knop pintu, tiba tiba knop itu terbuka lebuh dahulu sebelum ia membukannya.
"Wes kaget cuy." ujar Natasya mengelus dadanya.
"Natasya?" tanya Gibran tak percaya. "Sapa siapa ke sini?"
"Sama ojek."
"Kenapa nggak telpon aku dulu, biar aku jemput." ujar Gibran.
"Aku nggak mau ngerepotin kamu, lagian juga biar suprise."
"Ehg itu siapa Gib?" tanya Natasya karena Gibran mengendong anak laki lki sekiran usia lima tahun.
"Anak saudara mama." ujar Gibran.
"Lucu banget namanya siapa Gib?"
"Tanya aja ama orangnya."
"Ngeselin banget deh. Adek siapa namanya?" tanya Natasya pada anak itu.
"Nama aku Rassya kak." ujar anak itu membuat Natasya gemes melihatnya.
"Lucu banget dia Gib." ujar Natasya antusias melihat anak itu.
"Mau bikin Sya?" tanya Gibran menggoda Natasya.
"Gelo' kamu Gib." ujar Natasya mencubit lengan Gibran membuat Gibran meringis kesakitan.
"Kirain gitu." kekeh Gibran.
"Ya uda masuk sana ada mama di dalam." ujar Gibran menyuruh Natasya masuk ke dalam rumahnya.
"Nggak ah malu pasti ada keluar kamu yah datang."
"Nggak ada siapa siapa cuman saudara mama doang. Udah buruan masuk." Natasya pun masuk ke dalam dengan Gibran mengekori di belakang.
"Assalamualaikum bunda." sapa Natasya pada bunda Gibran yang tengah asik menonton tv.
"Natasya haduh bunda kangen tau nggak sama kamu." ujar bunda Gibran.
"Maafin Natasya ya bun udah lama nggak ke sini."
"Iya nggak papa, ehg kamu makan dulu gih sana di dapur bunda udah masak banyak." ujar bunda Gibran.
"Nggak usah bun Natasya udah kenyang."
"Ehg nggak boleh gitu calon menantu bunda harus banyak makan." mendengar ucapan calon menantu membuat semburat pipi Natasya memerah.
"Gibran ajak Natasya ke dapur buat makan." pinta bunda Gibran, Gibran pun mengisyaratkan dengan dagunya agar Natasya mengikutinya. Sebelum ia beranjak dari duduknya ia pamit terlebih dahulu pada bunda Gibran.
"Makan Sya." pinta Gibran.
"Kamu nggak makan?"
"Udah."
"Barti aku makan sendiri dong."
"Kan ada aku yang temenin."
"Ya udah deh." Natasya pun makan di temani Gibran dan Rassya yang sibuk dengan canda tawanya.
"Abis ini kita keluar yuk Sya."
"Kemana?"
"Jalan jalan ngajakin Rassya keluar bentar." ujar Gibran dan di angguki Natasya. Natasya pun telah selesai makan saat ia hendak mencuci piring nya tiba tiba bunda datang menghampiri dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matched Pair
RomanceGibran mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal. "Maksud lo apaan sih tadi pake bilang ke nyokap lo kalau gue pacar lo?!" ucap Natasya namun Gibran tak menjawabnya. Hingga Gibran meminggirkan mobilnya, lalu menatap Natasya. "Aku mau kamu jadi...