Chapter 30: Keturunan Pribumi
"a-aku engak-gak mungkin.."
apa yang aku harus lakukan?
pikiran Fang mulai tak terkendali, tubuhnya mulai gemetaran."7? kita banyak Bayi bayi lucu di rumah ini" Shielda sebenarnya kurang percaya dengan hal baru dari Fang. tapi dia harus menerimanya, lagipula yang melahirkan mereka adalah Fang.
"Fang, kamu harus kuat ya.. lagipula memiliki bayi kembar itu berkah" jelas Jun tersenyum tulus, mereka tidak menyadari ketakutan Fang yang sebenarnya.
"tak!! tak mungkin!!" Fang langsung bangkit dan membanting barang barang yang ada. Jun, Shielda dan Sai kaget dengan tindakan Fang.
"kenapa Fang? perut kamu sakit?" tanya Sai melihat wajah Fang yang pucat.
"Fang.. calm down.. relax.." ujar Shielda membujuk Fang dengan lembut.
"Fang!! tenangkan dirimu!""aku.. aku.. punya 7?!" Fang menarik rambutnya sendiri, "punya 7 anak kembar?! tanpa ayah!!" teriaknya memandang mereka, airmatanya mulai turun.
"apa pandangan bayi bayi ini nanti?!""bagaimana kalau aku mati sebelum mereka lahir?!"
"aku tak tahu merawat bayi, bagaimana nanti kalau aku membunuh mereka?!""aku.. aku.. bayi bayi ini.."
Fang terus melontarkan berbagai pertanyaan, pertanyaan tentang kekhawatirannya dimasa depan."tenang Fang.. kamu pasti bisa.. kamu kan ibu yang baik.." ujar Shielda sedih.
"mereka pasti benci aku.." Fang mengambil gunting, dia mengarahkan itu ke lehernya sendiri."tidak Fang.. anakmu pasti mencintaimu!!" panik Shielda, dia memegang tangan Fang.
"lepaskan aku!"
"Sai! ambil obat bius!" perintah Jun memegang suntik, Sai dengan cepat memberikan obat tidur."pergi!" teriak Fang ingin melepaskan diri, dia hampir melukai Shielda.
"Sai! bantu aku!"
Sai bergegas memegang kedua tangan Fang, "lepaskan aku!""maaf Fang.." Jun menyuntikkan obat bius di bahu Fang.
"lepas.. aku mau mati.." Fang mulai kehilangan kesadaran."kau tidak boleh begitu Fang.. bayi bayi ini adalah milikmu, dan kau harus tetap hidup.." jelas Jun, mata Fang mulai menutup.
akhirnya Fang mulai tertidur di ranjang, "bagaimana ini Jun? Fang tidak menerima bayinya.." tanya Shielda.
"untuk sementara.. kalian berdua mengawasi Fang agar tidak bunuh diri" jelas Jun."dan bantu aku mendekorasi kamar ini"
.
.
."aih? sis Fang tak ada kah?" tanya Hanira berada di kantin Indekos. dia mencari Fang yang sudah beberapa hari tidak muncul.
"kau tak tahu kah? sister Fang kan lagi hamil, pasti harus duduk dirumah" jawab Silvia.(nb: kenapa bisa Fang, Shielda, Sai dan Jun dipanggil sister dan brother. menurut peraturan yang dibuat Jun sebagai pemilik Indekos, seluruh pengurus Indekos harus dipanggil Sister dan Brother. dan pengurusnya hanya 4 orang saja)
"lalu apakah kita boleh tengok sis Fang?" tanya Mikal.
"jangan ah! nanti sis Shielda marah! aku udah kapok kesana!" ujar Alex.
"kalian pergi saja sendiri kalau mau" Surya sedang mengetik Laptopnya, mengerjakan tugas kuliah."masa sih?" tanya Silvia, "kami berdua udah kapok saat Bro Jun meminta kami mengantarkan makanan kesana" jawab Alex.
"apa yang terjadi?" tanya Mikal penasaran, "apakah rumah mereka cantik?""kenapa mikirnya rumah sih? bagaimana sis Fang dirumah sana?" heran Hanira pada Mikal, bukannya memikirkan Fang malah mikir rumah mereka.
"rumahnya cantik dan rapi macam sis Fang! aku sampai kagum!" jawab Alex, wajah mereka berdua berubah warna menjadi agak pucat.
"tapi kalau salah satu pemiliknya.. hihhh! suasana rumah itu jadi seram"
![](https://img.wattpad.com/cover/189752267-288-k592856.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY..
Romance[On-going! Author-nya lagi tidak punya ide buat chapter selanjutnya! Maaf!!] -Fang- S-sakit.. hatiku sakit.. harga diriku.. aku jijik dengan diriku!! ini semua salahmu!! kau beri janji.. tapi kau ingkar lagi?! kali ini bukan kau seorang saja.. kalia...