Chapter 27

1.7K 87 48
                                    

Chapter 27: Pesta Terakhir

sejak kejadian itu, Jun terpaksa menginap disana untuk mengecek kondisi Fang yang masih tertidur di kamarnya.
"gimana Jun?" tanya Shielda mengigit kuku jarinya, Jun tersenyum tipis.

"kondisi Fang mulai membaik, mungkin kita harus memaksanya berjalan biar tulangnya tak kaku karena sudah lama tak berjalan" jelas Jun.
"obat-obatan dari Galaxia yang kuberikan hanya bisa menyembuhkan fisik bukan perasaan.. jadi kita harus menunggu"

"mungkin kita harus masak makanan bergizi buatnya" ujar Sai baru kembali dari pasar, membawa barang belanjaan berupa sayuran, buah dan daging.
"kau bisa masak?" tanya Shielda, Jun agak kaget dengan pertanyaan Shielda.

"jangan tanya, kami biasanya memakan masakan buatan Fang.. di rumah ini hanya Fang yang bisa memasak" jelas Sai meletakkan barang belanjaan ke meja.
"baiklah, aku akan masak" Jun berjalan ke dapur sambil memakai celemek.

"ada bisa kubantu?" tanya Shielda tak ingin bersantai, apalagi kondisi Fang masih kritis.
"boleh.. kalian berdua mencuci sayur dan potong ya" jawab Jun menyalakan kompor.

.
.
.

Fang membuka kedua matanya perlahan, "hm?" terlihat Shielda yang sedang duduk dekat ranjangnya.
"kau dah sadar Fang?" tanya Shielda dengan lembut, membantu Fang untuk duduk.

"nah bantal" Sai meletakkan bantal di belakang punggung Fang, biar bisa bersandar dengan nyaman.
"air.." Sai langsung singgap memberikan segelas air hangat pada Fang.

Fang tersenyum lemah disaat menerima gelas itu, "makasih.."
"kau harus kuat Fang.." ujar Jun duduk disamping Shielda, "apa kita harus membunuh Boboiboy itu?"

Fang agak kaget dengan itu, dia langsung menggeleng pelan, "tidak.. jangan bunuh dia.."

"kenapa?" mata Jun membulat, "anggota Galaxia memiliki banyak persenjataan, kuasa alami dan kekayaan.. kau dianggap paling penting disana, apapun yang kau mau langsung dikabulkan"

"aku tidak mau.." Fang menunduk sambil menggelus dadanya, "jika kalian menganggapku penting.. kabulkan 1 permintaan kecilku ini" lanjut Fang meneteskan air mata.

"katakan saja Fang.. kami Galaxia akan menuruti permintaan ini" Jun harus menerima permintaan Fang yang sedang terpuruk dalam kegelapan.

"jangan membunuh Boboiboy dan lainnya.. jangan menghancurkan Bumi.. jangan hancurkan rumah keduaku.." pinta Fang menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"kenapa?!!!" bentak Shielda dan Sai, Fang melihat bingkai foto Boboiboy dan Fang saat masih SMA.
"aku ingin dia bahagia! aku tak bisa membiarkan kalian menghancurkan dirinya! aku tak mau!"

"tenang Fang!" Shielda memeluk Fang dengan erat, dia meneteskan airmata.
"maaf.. aku janji tak akan membunuh Boboiboy! please.. jangan menangis.." Shielda tak sanggup kalau Fang menangis, dia sangat menyayanginya.

"aku janji tak lakukan itu.." ujar Sai menutup wajahnya, dia tak ingin memperlihatkan airmata di depan mereka bertiga, hanya bisa menggerang dalam hatinya.

Jun mendesah kasar, "aku berjanji tidak akan membunuh manusia itu, tapi aku tak menjamin dengan anggota yang lain"
aku tak yakin dewan akan menerima pernyataan itu..

.
.
.
.

In Boboiboy Dream
"ini dimana?" Boboiboy berjalan tanpa arah, dia berada di kamar yang dikenalinya, kamar kekasihnya yang dicintainya.
"Fang.." dia ingin memeluk sosok pria cantik yang sedang memandang langit bintang.

SORRY..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang