2. Satu Meja

56 8 0
                                    

Kringgggggggg, bel berbunyi tanda masuk kelas.

"Narr, ngapain sih kok diam2 aja dari tadi" ucap Fia dengan wajah bingung.

"Bukan gitu Nara takut kalo hari ini itu bakal pindah tempat duduk, terus gak duduk sama kamu deh" ucap Nara dengan wajah sedih.

Padahal di dalam hati Nara takut kalau dia bakal satu meja sama si Rafa, bukan karna si Fia.

Pak Wanto pun masuk, yaa karna hari ini itu pelajaran nya pak Wanto. Pak Wanto pun bilang kalo hari ini tempat duduk nya bakal di rolling.

"Hari ini tempat duduk nya bakal bapak rolling, bapak mau kalian duduk cewek cowok, dan bapak sdh siapkan ini dari tahun kemarin" ucap pak Wanto

"Dari kemarin pak, bukan tahun kemarin, hahahaha" ucap salah satu siswa.

"Oiya bapak salting, ehh salah deh, bukan salting tapi salah" ucap pak Wanto dengan tertawa.

"Hahahahahahahah" para siswa tertawa.

Pak Wanto adalah guru yang punya humor receh, yang selalu memakai kacamata plus nya kemana mana, dan mempunyai cara jalan yang beda sendiri dibanding guru2 lain.

"Okee bapak bakal bacakan tempat duduk nya, sebelumnya jangan ada yang protes, kalo ada yang protes gak usah duduk" ucap pak Wanto dengan tegas.

"Siapp pak" ucap para siswa.

Dimulai dari Rhoma dengan Ani, Defan dengan Rika, lalu kemudian Rafa dengan Nara, dan seterusnya.

"Hah, Nara sama Rafa" ucap Nara dengan nyaring.

Para siswa kaget mendengar ucapan Nara terkhusus nya Rafa teman sebangku nya.

"Gpp dong emang kenapa kalo aku duduk sama kamu Ra" ucap Rafa.

Jantung Nara pun langsung berdetak kencang, siapa coba yang gak bakal baper kalo cowok yang kita suka bakal ngomong kayak gitu.

"Cieeeee" ucap Fia kepada Nara.

"Sudah2, kan tempat duduknya udh bapak atur, sekarang jangan ada yang protes, Nara kamu jangan protes. Emang knp sih kalo duduk sama Rafa dia kan ganteng" ucap pak Wanto dengan senyum2.

Para siswa pun duduk sesuai yang diatur oleh pak Wanto.

Pelajaran dimulai, Nara yang duduk sama Rafa merasa gugup karna dia baru kali ini duduk sama Rafa, sebelum nya juga gak pernah satu kelas sama Rafa.

Nara yang terkenal pintar ia selalu menjadi andalan guru guru di sekolah nya, dan rambut lurus sebahunya serta poninya membuat dia tambah sempurna dengan kecantikan nya.

"Nar, ini gmn ngerjakan nya" tanya Rafa pada Nara.

"Hahh, yang mana, ohh yang inikah, eh lain ya yang ini yaa." ucap Nara dengan salting.

"Iya, kamu kenapa sih Ra" tanya Rafa.

"Gak, gak kok gapapa, hhe" ucap Nara dengan malu, karna sudah salting.

Nara pun memberi tahu bagaimana cara mengerjakan soal itu. Nara pun berharap semoga Rafa gak tau kalau dia suka sama Rafa.

"Nara, Nara, kenapa kamu jadi salting sih, pliss dong jangan salting didepan rafa, jadinya malu kan" ucap Nara dalam hati.

Bel istirahat pun berbunyi, para siswa pergi ke kantin untuk makan.

Nara pun pergi ke kantin dengan Fia. Saat perjalanan ke kantin, Nara banyak diliatin sama cowok cowok yang ada dijalan menuju kantin. Siapa sih yang gak suka sama Nara pada pandangan pertama karna wajah cantiknya.

"Ciee yang duduk sama Rafa, cowok yang disuka dari SMP, uhuyy" ucap Fia sambil mengejek.

"Apasih, kamu tu ciee duduk sm Rian. Hati2 loh suka" ucap Nara dengan balas mengejek.

Saat sampai di kantin Nara hanya membeli roti dan air putih lalu memakannya dengan cepat.

"Lah kok cuman beli roti sama air putih doang, emang mau kemana sih buru2" ucap Fia dengan bingung.

"Gak habis ini Nara mau ke perpus mau pinjam buku buat belajar" ucap Nara.

"Yaelah kenapa pinjam buku kan buku kita udh lengkap" ucap Fia.

"Gapapa biar nambah2 pengetahuan aja" ucap Nara.

"Owhh mau kutemanin" ucap Fia.

"Gak usah kamu lanjutin aja makannya, Nara bisa sendiri kok" ucap Nara sambil meninggalkan Fia.

Saat sampai di perpus Nara pun mencari buku yang akan dia pinjam dan baca, akhirnya Nara menemukan buku itu.

Nara pun duduk dimeja yang sudah disiapkan untuk membaca.

"Assalamualaikum Nara, kok sendirian aja sih" ucap Rafa sambil menarik kursi yang berada di depan Nara dan menduduki nya.

Nara yang melihat Rafa tiba2 datang pun kaget, dan membuat jantung nya berdetak gak karuan.

"Ohh gak tadi sebenarnya Fia mau temanin tapi Nara nolak soalnya Fia masih makan" ucap Nara sambil menahan dirinya agar tidak salting.

"Oh gitu, ternyata kamu teman yang baik yaa" ucap Rafa.

Nara yg mendengar itu langsung baper, dan melanjutkan bacanya. Tapi dia gak bisa fokus baca karna ada Rafa didepannya.

Tiba - tiba ada perempuan datang ke Rafa entah dari mana datangnya, Nara pun langsung kaget.

****

Sampai sini dulu ya ceritanya, jangan lupa comment dan vote.

I BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang