Hari ini di kelas Nara ada pelajaran olahraga, dan para siswa dipersilahkan untuk bersiap - siap.
Fia pun kembali menggoda Nara saat sedang bersiap-siap.
"Dengar-dengar kemarin ada yang bilang kalo dia suka sama Evan ya.." ucap Fia.
"Hah!siapa?" balas Nara.
"Siapaa...!kamu gak tau siapa, OMG" ucap Fia menepuk dahinya.
"Oh, hhe" ucap Nara tertawa.
"Nara, udah tau kan siapa. Kamu sendiri" ucap Fia.
"Iyaa, emang kemarin Fia liat ya?" tanya Nara.
"Kemarin tu kebetulan aja aku belum pulang, eh pas aku keluar dari sekolah aku liat kalian berdua, aku penasaran sama kalian jadi aku dengerin deh apa yang kalian omongin, sorry" ucap Fia.
"Astagfirullah" ucap Nara.
"Tapi beneran kamu suka sama Evan, bukan sama Rafa lagi, terus Rafa nya dikemanakan, emang Evan juga suka ya sama kamu, pasti gara-gara kejadian kemarin kan kamu jadinya baper terus suka deh sama Evan" ucap Fia.
"Panjang banget, tapi aku juga bingung sama perasaan ku, dulu aku suka betul sama Rafa terus pas Evan datang tiba-tiba perasaanku sama Rafa hilang gitu aja" ucap Nara.
"Ya ampunn Nara kamu aneh banget sih" ucap Fia.
Tiba-tiba Evan lewat di depan mereka berdua....
"Eh Evan, Nara nya suka sama kamu nih" teriak Fia.
"Fiaa" ucap Nara seraya mencubit tangan Fia.
Evan mendengar perkataan Fia namun dia hanya mengabaikan nya
"Kasiannya kamu Nara dicuekin sama Evan, makanya jangan berani sama aku hahaha" ucap Rafa yang melihat itu dari jauh.
🍭🍭🍭
Setiap waktu Fia terus mengatakan itu, begitu juga siswa lainnya, Evan menjadi idola di sekolah nya dalam sekejap.
Tapi karena itu juga Evan merasa terganggu, karena tidak biasanya Evan diteriakin oleh siswa lainnya.
Saat masuk kelas....
Evan kehilangan buku nya, dan itu membuatnya marah karena dia merasa stress akhir-akhir ini.
"DIMANA BUKU KU!PASTI SALAH SATU DARI KALIAN KAN YANG NGAMBIL" teriak Evan sehingga membuat kelas hening.
"Evan kamu gak boleh kayak gitu, ini kelas jangan asal teriak-teriak gitu" ucap ketua kelas.
"Kenapa, buku ku hilang pasti kalian kan yang ngambil, iya kan!" ucap Evan sambil mengelilingi kelas dan menghambur semua buku siswa di kelas nya.
Nara yang melihat itu hanya bisa terdiam, tidak bisa berkata apa-apa, ternyata dia salah selama ini dia mengira Evan anak yang sopan dan kenyataan nya ternyata sebaliknya.
"Evan kamu jangan buat gaduh kelas ini, emang kamu kira ini semua punyamu sampai-sampai kamu semaunya ngehamburin semua buku kami!" ucap Fia.
"KENAPA, KAMU MARAH KAMU BERANI SAMA AKU!" ucap Evan seraya mendekati Fia.
"Jangan berani sentuh temanku!" ucap Nara.
Ketua kelas pergi keluar untuk memanggil guru. Namun saat ketua kelas pergi, kelas menjadi semakin buruk Nara yang berusaha melindungi Fia, ia terkena imbasnya karena Evan mendorong Nara dan terjatuh. Tapi Rafa datang untuk menyelamatkan Nara dan saat menyelamatkan Nara, Rafa yang malah terjatuh dan kepalanya terbentur keras oleh ujung meja.
"Rafa, Rafa bangun raf. Rafaaaa bangun!" ucap Nara sambil mencoba membangunkan Rafa.
Tak lama guru pun datang, dan menyelesaikan semuanya. Namun Rafa pingsan dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Nara ikut ke rumah sakit untuk menemani Rafa
Nara POV
Ini semua gara-gara aku, Rafa gini gara-gara aku. Kemarin Evan menyelamatkan ku tapi sekarang dia mencelakai ku bahkan dengan Rafa.
🍭🍭🍭
Dokter pun keluar dan memberitahu keadaan Rafa...
"Apa kalian orang tuanya Rafa?" tanya dokter.
"Bukan dok, saya gurunya ibunya Rafa sebentar lagi datang" ucap pak guru.
"Baiklah kita tunggu orang tuanya saja dulu, karena ini keadaan serius" ucap dokter tersebut.
"Serius, apa yang terjadi sama Rafa" ucap Nara dalam hati.
Tak lama ibunya Rafa pun datang...
"Gimana keadaan anak saya dok, dia baik-baik saja kan?" tanya mama Rafa.
"Maaf sebelumnya Bu, anak ibu terkena penyakit AMNESIA TRAUMATIS, amnesia ini terjadi karena adanya benturan keras ke kepala. Jenis amnesia ini umumnya bersifat sementara, namun tergantung pada seberapa parah cedera yang terjadi." ujar dokter.
Semua orang terkejut oleh ucapan dokter tersebut, terutama mamah nya Rafa dan Nara.
"Gak, gak mungkin" ucap mama Rafa sambil menangis.
Nara pun terduduk dilantai, dia tidak menyangka ini akan terjadi.
Para guru pun akan menindak lanjuti masalah ini. Rafa pun tidak bisa bersekolah dalam waktu lama, dan Evan akan diurus oleh guru.
🍭🍭🍭
Mereka pun boleh menjenguk Rafa didalam, namun hanya satu orang saja. Mamah nya Rafa masuk duluan kemudian Nara.
"Maafin Nara ya fa, gara-gara Nara Rafa jadinya kayak gini, maafin Nara juga udah nyakitin Rafa gara-gara ucapan Nara kemarin, Nara gak nyangka kejadiannya bakal begini" ucap Nara menangis sambil memegang tangan Rafa yang tidak sadarkan diri.
"Nara janji, Nara bakal bantuin Rafa." ucap Nara.
****
Sampai sini dulu ceritanya, jangan lupa comment dan vote....
KAMU SEDANG MEMBACA
I BELIEVE
Teen FictionPasti kalian pernah suka sama cowok tapi gak berani buat ngungkapin kan, yaa sama deh kayak Nara , dan Nara suka sama cowok itu udah dari SMP, Nara berharap saat SMA dia tidak satu sekolah lagi sama cowok itu, agar rasa suka nya hilang dan dia bisa...