Nara pun pergi ke kelas juga untuk menyusul Rafa, saat sampai di dekat Rafa.
"Rafa, kamu kenapa jadi gini, canggung bener, gara-gara yang kemaren ya" tanya Nara.
"Maaf ya Ra untuk saat ini kamu jangan dekat-dekat aku dulu" ucap Rafa tanpa menoleh kearah Nara sedikit pun.
"Maksud Rafa?" tanya Nara.
"Udahlah pokoknya aku minta kamu jangan dekat-dekat aku dulu, ngobrol sama aku, atau apapun itu" ucap Rafa.
Nara pun kesal mendengar perkataan Rafa itu, ia berpikir untuk apa Rafa melakukan hal itu kemarin kalau jadinya seperti ini.
Saat jam pelajaran Nara dan Rafa tidak seperti biasa nya, mereka terlihat canggung hari ini.
Kringgggggg......
Bel istirahat berbunyi.Fia pergi menghampiri Nara, dan menanyakan kondisi Nara.
"Raa, kamu kenapa sih, kok kayaknya kamu sama Rafa canggung betul hari ini?" tanya Fia.
"Gak tau!" ucap Nara sambil mengeluarkan bekalnya.
"Ada masalah ya" ucap Fia.
"Gak tau nih, masa kemarin kan Nara joging tuh sama Rafa, nah waktu kami istirahat di taman, Rafa nya ngasih Nara macam-macam barang K-Pop. Terus Nara tanya untuk apa Rafa ngasih, terus kata Rafa buat ngungkapin rasa sayang nya." ucap Nara.
"Berarti Rafa juga suka sama kamu, harusnya senang lah, kok malah gini sih, wkwk" ucap Fia.
"Gatau tuh Rafa nya malah jadi cuek" ucap Nara.
"Mungkin karena dia malu kali, kan dia habis ngungkapin perasaannya jadinya dia canggung gimana gitu" ucap Fia.
"Tapiiiiii, Rafa itu bukan orang tipe begitu" ucap Nara sambil menghabiskan bekalnya.
"Emang tau dari mana Rafa bukan tipe orang yang gitu" tanya Fia.
"Iyakan dulu Nara itu selalu liat gimana tingkah lakunya Rafa" ucap Nara.
"Owh, kasian ya kamu, hahaha," ucap Fia.
"Ihh Fia, orang lagi sedih malah diketawain, kenapa gini sih, kemarin bahagia besoknya malah sedih" keluh Nara.
"Udah nasib" ucap Fia meninggalkan Nara.
Rafa POV
Pokoknya aku harus cari tau apa penyebabnya.
"Ardi mana sih, apa dia gak masuk ya" ucap Rafa.
"Ehh kamu ada liat Ardi gak sih" tanya Rafa kepada salah satu temannya.
"Ardi kan gak masuk raf, tadi ada suratnya dia sakit katanya" jawab temannya itu.
Owh jadi beneran gak masuk, pasti dia takut kalo ketemu sama aku, pasti ini ada hubungannya sama Mama dan kejadian yang kemarin.
Author POV
Rafa pun berencana saat pulang sekolah dia akan pergi kerumah pamannya, yang berada tidak jauh dari rumahnya.
Saat bel pulang berbunyi......
🍭🍭🍭
"Assalamualaikum" ucap Rafa sambil mengetuk pintu rumah pamannya.
Tidak lama pamannya pun menyahut dan membuka pintu.
"Eh Rafa, udah lama gak ketemu nak, masuk dulu aja" ucap Paman dan memeluk Rafa.
"Paman bisa gak Rafa ngomong sebentar sama paman tapi ngomongnya boleh di sawah, Rafa udah lama gak kesawah paman, hhe" bujuk Rafa.
"Wahh boleh dong" ucap Paman.
Mereka pun pergi kesawah dengan berjalan kaki, karena sawah nya tidak jauh dari rumah pamannya.
Saat sampai di sawah.... Mereka duduk dipondok yang ada di sawah.
"Paman Rafa mau tanya sesuatu, kakak sekarang ada dimana sih?" tanya Rafa.
"Tumben nanyain kakaknya, biasanya kelahi terus kalo ketemu. Kakakmu itu sekarang ada di luar negeri ngikut istrinya. Emang kenapa nanya begitu" tanya Paman balik.
"Emang bener ya paman, kalo kakak itu lebih mentingin istrinya daripada mama" ucap Rafa.
"Nggak juga sih, tapi pernah waktu itu kakak kamu nikah diluar negeri, terus mama kamu itu minta kakakmu buat pulang ke Indonesia, cuman kakak kamu nolak permintaan mama kamu" ucap Paman.
"Apa gara-gara itu ya" ucap Rafa pelan namun masih terdengar oleh pamannya.
"Apanya yang gara-gara itu" tanya Paman.
"Ohh gapapa kok paman, hehe" ucap Rafa.
"Kamu cerita aja sama paman, paman itu tau semua tentang mama kamu, kan paman itu kakak teladan" ucap Paman tertawa.
"Jadi gini, kan Rafa itu kemarin habis ngungkapin perasaan ke cewek yang Rafa suka, terus teman Rafa itu ada yang mata-mata, dia foto Rafa terus dikirim ke mama. Nah mama itu marah sama Rafa gara-gara itu." ucap Rafa.
"Ciee yang habis kasmaran, tapi gak biasanya mama kamu gitu, buktinya waktu kakakmu dia gak pernah kayak gitu ke kakakmu" ucap Paman.
"Emang iya ya paman." tanya Rafa.
"Iya, mama kamu gak pernah gitu sebelumnya" ucap Paman.
"Emang siapa sih ceweknya" tanya Paman yang penasaran.
"Afanda Nayara, biasa dipanggil Nara" ucap Rafa.
"What! Bentar kayaknya paman pernah dengar nama anak itu deh" ucap Paman.
"Hah, yang bener paman" ucap Rafa.
"Iya, Nara anak dari pengusaha di salah satu perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan almarhum ayahmu dulu." Ingat paman.
"Perusahaan almarhum ayah?" ucap Rafa.
"Dulu ayahnya Nara pernah bekerjasama dengan almarhum ayahmu dalam salah satu bisnis, dan disitu bisnis mereka berdua gagal, sehingga membuat ayahmu sakit dan meninggal dunia" ucap Paman.
Rafa yang pun terkejut mendengar perkataan pamannya, ia tak bisa berkata apa-apa saat itu.
"Makasih ya paman udah mau kasitau Rafa soal ini, Rafa pulang dulu. Assalamualaikum" ucap Rafa sambil berlari menuju sepeda motor nya.
"Tapi, raf..." ucap Paman.
Saat sampai di rumah.....
"Mah, apa karna bisnis ayah dulu makanya Rafa gak boleh ngedeketin Nara?" tanya Rafa.
"Tau darimana kamu Rafa" ucap mama dengan kencang.
"Mama gak perlu tau, Rafa tau darimana" ucap Rafa.
"Iyakan mah" tanya Rafa.
"Mamah cuman gak mau kamu itu dekat sama keluarga mereka, karena keluarga mereka yang udah hancurin hidup mamah, sampai mamah harus kehilangan ayahmu." ucap mamah hingga mengeluarkan air mata.
Rafa POV
Aku gak tau harus berbuat apa setelah mendengar perkataan mamah itu. Aku pun hanya berpikir untuk memilih salah satunya. Nara atau Mama.
Siapakah yang akan dipilih oleh Rafa?
****
Sampai sini dulu ya ceritanya, maaf lambat buat cerita. Jangan lupa comment dan vote.
See you....<3
KAMU SEDANG MEMBACA
I BELIEVE
Teen FictionPasti kalian pernah suka sama cowok tapi gak berani buat ngungkapin kan, yaa sama deh kayak Nara , dan Nara suka sama cowok itu udah dari SMP, Nara berharap saat SMA dia tidak satu sekolah lagi sama cowok itu, agar rasa suka nya hilang dan dia bisa...