Rafa yang melihat kejadian itu pun langsung pergi mendatangi Ardi dan Nara yang sedang keasikan ngobrol dan memarahinya.
"Kalian ngapain sih disini, gak ingat waktu apa bentar lagi sudah masukan, apalagi kamu Ardi kamu kan ketua kelas harusnya kamu memberi contoh yang baik sama teman temanmu!" ucap Rafa dengan nada tinggi.
"Eh iya ya sampe lupa waktu gara gara keasikan ngobrol" ucap Ardi sambil tertawa.
"Eh iya ya, eh iya ya, dikasitau malah ketawa" ucap Rafa dengan perasaan kesal.
Nara yang melihat kejadian itu pun hanya menyimak saja tanpa mengeluarkan satu kata pun, lalu kembali ke kelas.
Saat perjalanan menuju kelas, Rafa tiba-tiba memegang tangan nya Nara. Nara pun terkejut.
"Loh kenapa megang tangan" ucap Nara dengan heran.
"Gapapa dong emang gak boleh yaa" ucap Rafa sambil tersenyum.
Nara hanya diam tidak bisa menjawab pertanyaan dari Rafa, dan itu yang membuat Rafa tersenyum melihat tingkah Nara.
"Loh loh ini kenapa kok main pegang pengang tangan orang" ucap Ardi sambil melepaskan pegangan tangan mereka.
Ternyata Ardi baru menyadari kalau dari tadi Rafa memegang tangan Nara yang merupakan cewek yang disukainya. Dan membuatnya marah.
"Emang kenapa sih, kalo aku pegang tangannya si Nara, dianya aja gak papa" ucap Rafa.
"Ya gak boleh lah" ucap Ardi.
"Kamu suka ya sama Nara" ucap Rafa.
"Gak yaa" ucap Ardi.
Sepanjang perjalanan menuju kelas mereka hanya bertengkar, dan membuat Nara semakin bingung dengan tingkah mereka.
Mereka sampai di kelas dan saat itu juga bel masuk berbunyi. Teman teman mereka pun heran melihat mereka masuk secara bersamaan, karna tidak biasanya mereka seperti itu.
Saat pelajaran selesai dan bel pulang berbunyi Ardi kembali memanggil Nara lagi.
"Narr" ucap Ardi.
"Iya kenapa" ucap Nara.
"Hari ini kan ada taman bermain, gimana kalo hari ini kita kesitu, main, aku traktir deh" ucap Ardi.
"Ohh boleh" ucap Nara
"Kujemput ya jam 8" ucap Ardi.
"Okee" ucap Nara.
Ardi pun senang dengan diterima nya permintaan dia oleh Nara.
Hari menjelang malam, Nara pun sudah siap untuk pergi ke taman bermain itu. Sambil menunggu Ardi dia pun mengerjakan pr nya yang belum ia selesaikan siang tadi.
10 menit kemudian Ardi pun datang. Nara meminta ijin ke ibunya untuk pergi ke salah satu taman bermain tersebut.
"Mah, Nara pergi dulu ya" ucap Nara sambil salim ke mama nya.
"Oh iya hati-hati ya" ucap Mama.
"Assalamualaikum ma" ucap Nara.
"Waalaikumsallam" ucap Mama.
Nara pun pergi bersama Ardi dengan menggunakan mobil berwarna putih. Saat sampai Ardi pun memesan tiket untuk masuk ke taman tersebut.
"Nar kamu mau main apa dulu" ucap Ardi.
"Ohh gak tau terserah aja" ucap Nara.
"Jawaban cewek itu selalu terserah aja" ucap Ardi sambil menggeleng.
"Yaudah kita main lempar gelang aja dulu" ucap Ardi sambil menunjuk tempat yang dituju.
"Ohh oke" ucap Nara.
Saat mereka sudah selesai main mereka pun membeli makanan dan minuman lalu duduk di sebuah kursi panjang.
"Enak gak makanannya" ucap Ardi.
"Enak kok" ucap Nara sambil tersenyum.
Tiba-tiba ada seorang laki-laki datang menemui Nara dan Ardi dengan menggunakan hoodie berwarna hitam dan menggunakan topi serta kacamata.
Siapakah laki-laki tersebut?
****
Sampai sini dulu ceritanya. Jangan lupa comment dan vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
I BELIEVE
Teen FictionPasti kalian pernah suka sama cowok tapi gak berani buat ngungkapin kan, yaa sama deh kayak Nara , dan Nara suka sama cowok itu udah dari SMP, Nara berharap saat SMA dia tidak satu sekolah lagi sama cowok itu, agar rasa suka nya hilang dan dia bisa...