14. Jadi

25 5 0
                                    

"Nara kamu gapapa kan?" tanya Rafa.

"Iya gapapa kok, oh iya makasih ya Evan udah mau nolongin Nara" ucap Nara sambil membersihkan kotoran yang ada di bajunya.

"Iya sama-sama nar" ucap Evan.

Nara pun kembali ke tempat duduknya.

"Kamu gapapa kan Ra?" tanya Fia.

"Iyaa, gapapa Fia" ucap Nara.

"Pasti gapapa lah, kan ditolongin sama si Evan" ucap Fia.

"Gak ada ih" balas Nara.

Semua mata para siswa tertuju pada Evan anak baru itu, karena banyak siswa lain yang belum mengetahui anak baru itu. Siswa yang dulu selalu memperhatikan Rafa sekarang beralih pada Evan, dan itu membuat Evan tidak nyaman.

"Raf, kamu gak liat tuh para cewek-cewek di sekolah kita sekarang gak merhatiin kamu lagi, mereka sekarang pada merhatiin si Evan" ucap Rian.

"Emang aku pikirin!" ucap Rafa meninggalkan Rian.

"Heh, sombong amat" ucap Rian.

🍭🍭🍭

"Ra kamu beneran gak suka sama si Evan, kalo aku ni ya, kalo jadi kamu aku tu bakal baper sama kejadian tadi, diselamatkan kayak yang di drakor gitu" ucap Fia.

"Ih gak lah" ucap Nara.

Saat bel pulang berbunyi.....

"Ra, aku mau ngomong sebentar sama kamu" ucap Rafa.

"Ngomong apa, sekarang aja" jawab Nara.

"Tapi bukan disini" ucap Rafa.

"Terus dimana?" tanya Nara.

"Kamu tunggu aku di kursi depan sekolah, 5 menit kemudian aku bakal datang" jawab Rafa.

"Oh oke" ucap Nara.

Nara pun segera pergi ke kursi depan sekolah tersebut, dan menunggu Rafa. Tiba-tiba Evan lewat di depannya dan....

"Eh kamu Nara ya, yang mau jatuh di kantin tadi" ucap Evan.

"Iya, kamu masih ingat ternyata" ucap Nara tertawa.

"Masa lupa sih kan baru aja" balas Evan juga tertawa.

"Nunggu siapa" tanya Evan.

"Oh, Rafa, lagi nunggu Rafa" jawab Nara.

"Rafa?siapa dia, pacarmu?" tanya Evan.

"Pacarku, bukan dia bukan pacarku" ucap Nara.

Tak lama Rafa pun datang....

"Kamu ngapain disini, lagi nunggu orang juga" ucap Rafa.

"Gak kok, tadi kebetulan aja ketemu sama Nara jadi ngobrol sebentar sambil nunggu jemputan" jawab Evan.

"Oh, udah selesai ngobrol nya" ucap Rafa sinis.

"Rafaa, gak boleh gitu" ucap Nara pelan.

Tak lama kemudian jemputan Evan pun datang....

"Itu jemputan ku udah datang, oiya Nara sampai ketemu besok ya" ucap Evan seraya membuka pintu mobil.

"Iyaa, dah" ucap Nara melambaikan tangan.

"Akrab banget!" ucap Rafa sambil memberi Nara minuman.

"Emang kenapa" balas Nara seraya mengambil minuman tersebut.

"Ya gapapa sih, tapi kamu itu gak boleh dekat-dekat sama cowok lain" ucap Rafa.

"Idih, iya mak" ucap Nara tertawa.

"Loh, kok mak sih, aku kan cowok" ucap Rafa.

"Habisnya kamu itu kayak mamah aku, selalu ngomong gitu, hahaha" ucap Nara.

Mereka pun saling tertawa satu sama lain sampai akhirnya......

"Oiya tadi kamu mau ngomong apa sama aku" ucap Nara.

"Ohiya sampai lupa mau ngomong" ucap Rafa.

"Aku mau nanya, kamu suka sama Evan?" tanya Rafa.

"Hah, untuk apa kamu tanya kayak gitu" ucap Nara.

"Gapapa, tanya aja" ucap Rafa malu.

"Kok kamu gak tau sih, kan kamu yang punya perasaan" ucap Rafa.

"Ya aku gatau gimana perasaan ku sekarang" ucap Nara.

"Aku tanya kenapa kamu tadi makasih nya cuman sama Evan padahal aku yang pertama tanya gimana keadaan mu, terus pas dikelas kamu selalu merhatikan Evan sampai aku panggil kamu kamunya gak dengar, baru tadi waktu pulang sekolah kamu keliatan akrab betul sama dia!" ucap Rafa.

"Kamu kenapa sih fa, kok jadi marah gitu" ucap Nara.

"Ya habisnya kamu itu keliatan kalo suka sama si Evan" ucap Rafa.

"Yaudah kalo menurutmu aku suka sama Evan, berarti emang benar kalo aku itu sebenarnya suka sama Evan" balas Nara kesal.

Nara yang kesal terhadap Rafa, langsung meninggalkan Rafa begitu saja dan tidak meminum minuman yang Rafa berikan sama sekali.

Rafa yang menyadari bahwa perkataan nya tadi tidak sopan terhadap Nara pun langsung menyesal karena sudah berkata seperti itu.

Bagaimana kah nasib Rafa selanjutnya?

****

Sampai sini dulu ceritanya, vote dan comment ya...


I BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang