Rafa tidak bisa tidur malam itu, begitu juga dengan Nara ia bingung dengan tingkah Rafa.
"Telpon, gak, telpon, gak, telpon Rafa gak yah" ucap Nara.
Nara bingung apakah ia harus menghubungi Rafa, menanyakan bagaimana kabarnya Rafa sekarang. Tapi Rafa saja menyuruh Nara untuk tidak menghubungi nya.
"Telpon aja" ucap Nara sambil menekan tombol telpon di nomornya Rafa.
Rafa POV
Pikiran ku sedang tidak tenang sekarang, aku bingung harus berbuat apa, aku juga tidak tau bagaimana perasaan Nara sekarang karena sikapku tadi pagi, dan juga mama.
Aku pun mematikan hp ku, agar tidak ada yang mengganggu ku lagi.
Nara POV
Saat kucoba menghubungi Rafa berkali-kali, dia tidak mengangkat karena memang hp nya tidak aktif.
Disitu aku mulai khawatir sebenarnya apa yang terjadi, tidak biasanya Rafa seperti itu.
🍭🍭🍭
Keesokan harinya....
"Kenapa kamu Nara, kok kayak malas gitu" tanya Ayah Nara.
"Gapapa kok yah, cuman ada masalah dikit aja" ucap Nara dengan mengambil sendok di depannya.
"Masalah apa, anak ayah sekarang ada masalah ya" ucap ayah.
"Halah paling gara-gara si Rafa" ucap Abang.
"Abangg" ucap Nara sambil menginjak kaki abangnya.
"Siapa? Rafa" tanya Ayah.
"Oh Rafa kemarin yang ngajakin joging ya" tanya Mama Nara.
"Hm,iya" ucap Nara.
"Jadi, sekarang anak ayah udah kenal cinta nih, kok ayah gak dikasitau sih. Anak mana dia, oiya ayahnya siapa, kelas berapa, umurnya berapa, sholeh, ganteng gak?" tanya Ayah hingga membuat semua orang tertawa.
"Banyak banget pertanyaan" ucap Nara.
"Hahaha yaudah siapa bapaknya biar ayah kenalan" ucap Ayah.
"Ayahnya Rafa udah meninggal waktu dia masih kecil" ucap Nara.
Ayahnya Nara pun terdiam sejenak, ia teringat dulu waktu Adi teman bisnisnya memperkenalkan anaknya yaitu Rafa.
10 tahun yang lalu....
"Hai, ketemu lagi kita, oiya kenalin ni anak bungsu ku Rafa. Ganteng kan" ucap Ayah Rafa.
"Weh iya ganteng anakmu, kalo aku bungsu nya cewek gimana kalo kita jodoh kan aja, hahaha" ucap Ayah Nara.
"Bisa, tapi masih kecil belum tau yang begituan, hahaha" ucap Ayah Rafa tertawa.
"Oiya gimana bisnis nya" tanya Ayah Rafa.
"Alhamdulillah ini bisnis tambah naik persentase nya" ucap Ayah Nara.
Tak lama kemudian.....
Bisnis yang dibentuk oleh ayahnya Nara dan Rafa bangkrut karena saham yang dibeli merupakan dari penipu dan disitu Ayah Rafa yang memiliki sakit jantung langsung pingsan tak sadarkan diri.
Ayahnya Nara pun langsung membawa ayahnya Rafa ke rumah sakit, namun saat perjalanan ke rumah sakit ayah nya Rafa meninggal dunia.
Rafa yang masih sangat kecil tidak mengerti apa-apa, dan saat ibunya Rafa datang dia malah menyalahkan ayahnya Nara yang menjadi penyebab kematian suaminya.
🍭🍭🍭
Nara hanya bisa mendengar kan ayahnya bercerita dan tidak bisa berkata apa-apa. Ia langsung berpikir apa karena ini Rafa mulai menjauhi nya.
Ayahnya Nara pun berkata sebaiknya ia tidak dekat sama Rafa karena belum tentu ibunya Rafa mau menerima Nara.
Saat sampai di sekolah....
Nara tidak banyak bicara bahkan terhadap sahabatnya sendiri. Dan saat Rafa datang Nara bahkan tidak menoleh sedikit pun, atau menanyakan keadaan Rafa.
Rafa POV
Aku mulai bingung dengan Nara tidak biasanya dia seperti ini, dia selalu peduli terhadap ku. Apa karena kemarin, dan perkataan ku itu menyinggung nya.
Aku bingung harus berbuat apa terhadap Nara, dia salah satu cewek yang aku sayang, aku tidak pernah seperti ini sebelumnya, aku sangat merasa bersalah terhadapnya.
Nara POV
Nara merasa tidak ingin dekat dengan Rafa lagi, setelah kejadian 10 tahun yang lalu, ayah Nara di fitnah oleh ibunya Rafa.
Tapi perasaan ku terhadap nya tidak bisa dihilangkan, Nara benar-benar sayang terhadap nya. Rafa cinta pertama Nara. Nara bingung harus berbuat apa.
Author POV
Mereka berdua sama-sama tenggelam dalam kebingungan. Ini tahap dimana mereka harus berpikir dewasa. Dimana mereka bingung harus memilih satu diantara dua pilihan.
Saat kekantin Nara tidak berbicara sedikit pun terhadap Fia. Ia hanya membeku seperti batu, dengan pandangan kosong.
"Ra,Ra kamu kenapa sih, gak usah melamun gitu dong, mau kemasukan sama setan" ucap Fia sambil menepuk tangannya didepan mata Nara.
"Eh Fia, maaf Nara gak sadar" ucap Nara.
"Yaelah, pasti gak sadar juga kan kalo namamu ada di panitia liburan, acara yang bakal diadakan Minggu depan, jadi kita bakal liburan bareng" ucap Fia.
"Hah, masa sih" ucap Nara.
"Iya, kamu di panitia A bareng Rafa, cieee" ucap Fia.
"Boong ya!" ucap Nara.
"Ya kali aku boong sama sahabat sendiri, kalo gak percaya liat aja sendiri" ucap Fia.
Nara pun langsung pergi ke depan papan pengumuman untuk melihat, dan ternyata namanya memang ada di panitia A bersama Rafa.
Apa yang akan dilakukan oleh Nara, apakah dia akan tidak ikut liburan itu atau dia akan keluar dari panitia A?
****
Sampai sini dulu ceritanya. Jangan lupa comment dan vote yaa..
See you<3
KAMU SEDANG MEMBACA
I BELIEVE
Teen FictionPasti kalian pernah suka sama cowok tapi gak berani buat ngungkapin kan, yaa sama deh kayak Nara , dan Nara suka sama cowok itu udah dari SMP, Nara berharap saat SMA dia tidak satu sekolah lagi sama cowok itu, agar rasa suka nya hilang dan dia bisa...