Chapter XIII : Occurrence

197 19 4
                                    

Ayo tembusin 1k mata gaes, biar saya bisa update cerita baru dan pastinya ga kalah seru dari cerita ini!!

====

Disisi Obito dan Trio Ino, Shika, Cho...

Obito memandang sekelilingnya penuh waspada, apa lagi sekarang waktu sudah memasuki tengah malam. Wajar dirinya berjaga diluar, mengingat ada tiga penumpang yang masih dibawah umur tentu sebagai orang dewasa, dia bertanggung jawab atas keselamatan tiga anak itu.

Tapi sepertinya Obito tidak perlu terlalu cemas dengan anak-anak itu, ya… bagaimana cara menjelaskannya, ya? Usia mereka 14 tahun, dan paham betul sistem kehidupan (walau tidak semuanya mungkin?). Singkatnya,  Obito tak perlu menegur ketiganya sering-sering karena mereka sendiri yang paham dengan jalan takdir sendiri. Ya, kira-kira begitu.

Di dalam mobil, Ino masih fokus memeriksa jalanan lewat cctv jalan yang diretasnya, lalu Shikamaru yang tengah berkutat dengan tabletnya, sementara Chouji tengah memastikan bahwa alat pelacak yang digunakan mereka tetap dalam radius temu.

Semuanya sibuk akan aktivitas masing-masing, sampai jam menujukkan pukul 22.00 pm. Ino membuka suaranya.

"Ini benar atau tidak, sih? " gumannya menarik perhatian Chouji dan Shikamaru untuk mendekat. "Kau menemukan sesuatu, Ino? " tanya Chouji memandang lawan bicaranya yang masih memusatkan perhatiannya pada layar laptop.

"Aku tengah mencocokkan waktu kunjungan kita ke sini dengan meretas cctv, tapi… coba kalian lihat sendiri. " sahut Ino, mempersilahkan Chouji dan Shikamaru melihat rekaman cctv yang terputar pada layar lcd itu.

Diawal video, semua jalan nampak biasa saja. Tidak ada satupun yang terlihat janggal, jalanannyapun terkesan cukup ramai. Hingga saat jam menunjukkan angka 5, jalanan yang tadinya dilewati beberapa kendaraan tiba-tiba saja sunyi. Dan itu berlangsung selama tiga jam,  sampai mobil yang ditumpangi mereka melewati jalan itu.

Sontak, kedua pemuda itu melirik Ino bingung. Tidak merasa ada yang anehnya dengan tangkapan cctv tersebut. "Bukannya wajar ya, orang-orang memilih menghindari jalanan sunyi. Dari yang aku lihat, tak ada satupun yang janggal kok. " celetuk Shikamaru menyerahkan kembali laptop itu pada pemiliknya.

Begitu juga Chouji, dia menyetujui tanggapan Shikamaru tentang cctv itu. "Mungkin kau saja yang terlalu parno sendiri, Ino. " timpal Chouji, kembali memfokuskan matanya pada pelacaknya.

Ino kembali lagi memandang layar lcd itu seksama, jelas-jelas tadi dua jam sebelum mobil mereka melewati jalanan itu matanya menangkap ada bayangan yang bergerak melewati depan toko.

Atau memang matanya saja salah lihat?

"Eh? Kenapa tiba-tiba pelacaknya Lave-san menghilang? " sebut Chouji, memecah konsentrasi Ino dan Shika pada benda canggih ditangan mereka.
"Hilang? Didaerah mana?" sambung Ino, segera mencari lewat cctv baru yang tersambung pada laptopnya.

"Di depan toko buku, tidak terlalu jauh dari jalan yang kau awasi tadi. " balas Shika menggantikan Chouji.

Ino mendapatkan gambarannya,  segara dia perlebar layar video itu. Namun… saat baru saja ketiganya melihat wanita yang mereka kenal lalu melewati cctv itu. Ino menangkap satu sosok dibalik gelapnya malam tengah berdiri diseberang jalan, dan layar berubah abu-abu.

Menyadari ada yang tidak beres, Shikamaru membuka jendela mobil. Berniat memanggil Obito untuk masuk ke dalam. Tapi, belum sempat menurunkan kaca, tangan Ino dengan cepat menekan kedua kepala temannya untuk menunduk. Dan benar saja, tembakan membabibuta menghancurkan kaca mobil.

Kira-kira menghabiskan waktu 15 menit sampai suara tembakan itu berhenti. Dari luar, suara sol sepatu beradu dengan heningnya malam. Tangan putih lentik itu terulur, membuka pintu mobil. Memastikan bahwa lawan berhasil dilenyapkan.

Tetapi…

-
-
-

-
-
-

-
-
-

Mission Accomplished

-
-
-

-
-
-

-
-
-

Sial. Satu kalimat itu sudah mempresentasikan pemandangan yang kini, dilihat oleh mata bulannya. Tak begitu jauh dari sana, gadis itu bisa melihat dengan jelas. Mobil kesayangan Obito-san hancur, dilubangi tanpa ampun dengan hujaman peluru.

Hinata lengah. Bagaimana bisa dia tak menyadari bahwa musuh sengaja memancingnya untuk menjauh? Ini kesalahan.

"Sialan kau, Pain! Tidak ada habis-habisnya kalian mengacau penyelidikan. Sekarang, ingin mencoba menyingkirkan kami dengan rencana seperti itu? Sungguh totalitas sekali. " sindir Hinata kesal. Tentu, siapapun pasti tak menyukai ada pengganggu. Apa lagi sampai membawa kerusakan internal.

Sekarang apa yang harus dilakukannya? Meninggalkan empat orang yang entah hidup atau mati disana atau pergi dari sana dan kembali lagi membawa bala bantuan? Sungguh, dirinya tak menyukai semua pilihan yang menyudutkan seperti ini.

"Yare-yare~ padahal mereka masih 14 tahun, tidakku sangka hidup anak-anak itu hanya sampai disini. Menyedihkan sekali …" Hinata kenal suara familiar ini, suara yang sama saat dirinya tengah melakukan misi penyelamatan sandera setahun yang lalu di Iwa.

'Jadi sekarang kau bergabung dengan kelompok sesat itu, Deidara-san? ' batinnya miris.

"Oi! Deidara. Sepertinya kau harus menelan kekalahan lagi. " sahut seorang yang entah kapan berdiri disamping mobil. Pria yang terpanggil itu menoleh kearah lawan bicaranya. Ekspresinya tidak terlihat karena wajahnya tertutup dengan poni. Tapi,  Hinata sudah menebak pasti seperti apa ekspresi wajah pria itu saat tahu tiga targetnya tidak ditemukan pada bangku penumpang.

"Anak-anak sialan! Beraninya mereka mempermainkanku! Lihat saja pembalasanku. " pekiknya penuh emosi. Tanpa peduli akan orang-orang yang tinggal disana, pria itu melempar dinamit ke dalam mobil. Tanpa menunggu lama, mobil itu meledak. Membakar habis segala isi di dalamnya tanpa menyisakan sedikit pun.

Hinata lagi-lagi dihadapkan pada tiga pilihan. Dan diantara ketiganya itu,

Tak ada satupun yang menjamin nyawanya selamat…

-TBC-

wahh Akatsuki ternyata jahad!  :<
Apa perjalanan trio cilik Ino-Shika-Cho berakhir sampai disini? Lalu, pilihan apa yang akan diambil oleh Hinata demi anggotanya?

Mumet… (╥_╥)

Semua akan terjawab di chapter depan!! Stay tune terus~

Matta aista! ٩(^ᴗ^)۶

LigHt_oRIoN 🍃🌿🍀

Mission Accomplished : The Return Of The Captain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang