Chapter IV : Silent Radio Case (0.4) part. 2

408 43 2
                                    

Chapter sebelumnya...

"Pembunuhan yang mengunakan gelombang radio, atau biasa ketua Lave sebut sebagai 'Silent Radio'"

= Happy Reading =

Kembali pada Hinata dan warnet terbengkalai. Kenapa terbengkalai? Karena...sejauh mata memandang, semua komputer-komputer disana telah rusak. Berlumut, bahkan ada monitor yang sudah terbelah dua saking tak terurus.

Hinata kembali berkutat dengan pikirannya, kakinya masih terus melangkah maju. Seolah-olah masih ada harapan dari puluhan rongsokan komputer disini, padahal ia tahu betul kondisi warnet ini tidak sama seperti yang di bayangannya.

"Hanya orang bodoh yang menganggap mereka bisa menemukan secercah petunjuk. Letnan Lave, tidak aku sangka ternyata kita dipertemukan kembali disituasi yang mengaetmu menjadi tersangka. "

Hinata berbalik pelan kebelakang, disana seorang pria bersurai putih telah berdiri dengan wajah cerah sembari memamerkan wibawanya.

"Inspektur Jiraya. Apa yang anda lakukan disini?" tanya Hinata kalem, sama sekali tak peduli akan gertakan yang ditujukan padanya. Dia hanya tertarik dengan kehadiran petinggi NSA di tempat kotor dan tak terurus begini. Apa dia juga punya maksud tersendiri? Hmm... menarik.

"Tersangka atau bukan, tidak ada hubungannya dengan anda, Inspektur... atau jangan-jangan anda juga terlibat? " bukan Hinata namanya jika tidak menyulut kemarahan lawan bicara, yah... itu sudah jadi kebiasaannya kala berhadapan dengan musuh.

"Hahaha~ bercanda... tujuanku bukan mencari benda yang berhubungan dengan kasus yang anda singgung, kok. " jelas Hinata berhasil mempermainkan emosi petinggi NSA cuma-cuma. Beda dengan Jiraiya, pria itu tak bergeming sedikitpun menanggapi bualan konyol Hinata.

"Mau sampai kapan, Letnan berpura-pura tidak tahu? Bukankah kau sendiri yang memulai semua penyelidikan atas inisiatif sendiri? Kenapa sekarang kau--" "Karena lawan kalian bukanlah manusia. Psikopat gila itu, bukan.... Dia bukan lawan yang sebanding dengan level NSA. Jadi tolong tutup kasus ini sesegera mungkin, dan angap saja. Kasus gelombang radio itu hanyalah sebuah kecelakaan saat berkerja. " sanggah Hinata cepat.

Sudah cukup dua tahun lalu dia gagal menghentikan orang itu, jangan sampai ada orang lain yang nekat membuka kasus ini lebih jauh.

Karena dia tahu betul...

"Kau?! Benarkah begitu?! " Jiraiya tentunya tidak mempercayai dengan apa yang didengarnya barusan. Pelaku dari silent Radio...

"Pergilah... katakan pada anak buahmu untuk tidak membuka kasus itu. Kau tahu bukan... orang gila itu tidak akan main-main saat umpannya termakan. "

Hinata pergi dari sana, melanjutkan tujuannya yang sempat tertunda karena kedatangan petinggi NSA. Sebenarnya dia juga membuat kebohongan kecil di sana. Ada alasannya kenapa Hinata tidak bisa membiarkan ada orang lain mengambil alih kasus itu. Tapi... untuk sekarang fokus dulu mencari informan rahasia itu, baru urus sisanya.

=

=

=

=

=

=

Mission Accomplished

=

=

=

=

=

=

Jiraiya tiba dilokasi kejadian, dilihatnya para warga yang tinggal disana berbisik-bisik ribut dibatas yang telah dihalangi tali kuning dan garis polisi. Pertemuannya dengan mantan anggota NSA-- Hyuuga Hinata menambah daftar pertanyaan terkait kasus dua tahun lalu.

"Inspektur Sen, dari mana saja anda? " tanya seseorang setelah memisahkan diri dari tim forensik. Jiraiya tak langsung menjawab pertanyaan itu, dia memilih mendekat pada tim forensik dan membuka kantung jenazah.

Atensi kelabunya tahu ciri-ciri pembunuhannya, tapi...

"Inspektur! Ada apa dengan anda? Apakah Inspektur mendapat bukti--" "tidak boleh... Minato. " sahutnya cepat, tidak membiarkan muridnya menyelesaikan perkataannya.

Minato jelas bingung dengan perubahan sifat pada pemimpinnya itu, apa lagi situasi sedang tidak memihak mereka. "Maksud anda apa, Inspektur? " tanya mencoba mencari tahu apa yang tengah mengganggu pikiran guru sekaligus pemimpinnya.

"Suruh semua divisimu untuk mundur dari kasus ini, kalian bukanlah tandingan orang itu..." pintah Jiraiya mutlak. Minato yang mendapat perintah dari atasannya secara tiba-tiba tentu tidak langsung menyetujuinya.

"Katakanlah Sensei, apa yang anda dapat dari hasil pemeriksaan--"

"Letnan Lave... biarkan gadis itu yang menyelesaikannya sendiri. Kita tidak perlu terlibat kau mengerti, kan... Minato. "

Untuk yang kedua kalinya... Minato mendengar nama itu lagi dalam sehari,

'Letnan Kolonel Lavender. Apa yang sebenarnya kau sembunyikan dari NSA dan semua orang? '

 - TBC -

11/03/2022

Mampus gantung... :b

Minato saya buat jadi melakonis... intinya dia pengen banget Hinata balik ke divisi utama/satu. Karena dia pikirnya Hinata itu beda dari yang lain, makanya Minato lebih menotis Hinata disana.

Selain karena bakat dalam *sensor spoiler*, keahlian Hinata juga luas *sensor spoiler*... Ya begitulah intinya. Kalau ada yang notis 'kenapa Minato jadi tertarik pada Hinata' itu tadi penjelasan singkatnya.

Dan bagi yang udah tunggu kapan Hinata ketemuan sama Sasuke, saya selaku author cuma bisa bilang... sabar ya... soalnya aku lagi mencoba mencari benang penghubung dari kasus yang terjadi dua tahun yang lalu dengan kasus Silent Radionya Hinata... semoga ngga ngaret...

See you next chapter!!

Bye-bye ~ 😀👋

Mission Accomplished : The Return Of The Captain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang