Prolog

8.5K 500 46
                                    

Tidak ada satu manusia di dunia ini bisa memilih dari rahim ibu mana ia di lahirkan, memilih di dalam keluarga seperti apa ia tumbuh, memilih saudara sekandung mana yang melengkapi masa kecil hingga dewasanya.

Tak ada.

Semua sudah sesuai porsinya masing-masing. Jika kau di lahirkan dalam keluarga berkecukupan dari segala aspek, maka bersyukurlah. Banyak di luar sana yang ingin menjadi sepertimu.

Tapi ternyata, lahir dan besar dalam lingkungan baik sekali pun tak lepas dari omongan orang, cibiran bahkan tak segan merundung seseorang itu.

Salah satunya aku. Kalian tentu tahu, aku, Bryna Saskia. Di mata orang lain tahu aku adalah anak yang sungguh beruntung memiliki keluarga dan tumbuh dalam lingkungan positif nan bahagia namun di balik itu semua terkadang aku mendapatkan perlakuan yang hati kecilku sebenarnya menolak.

Semua orang seolah mengistimewakan aku karena orang tuaku. Semua previllage yang aku miliki tak terlepas dari bayang-bayang mereka. Kadang ingin ku tolak namun pasti ada saja yang memaksa.

Sejak awal masuk ke dalam fakultas kedokteran, aku sudah berusaha menyamarkan siapa orang tuaku. Bukan malu, tapi lebih menghindari semua kemudahan yang nantinya akan berimbas pada apa yang aku lakukan kedepannya. Tapi pertahanan itu runtuh begitu Daddy ku diminta untuk mengisi materi di kampus saat awal-awal kuliah lalu dengan santainya beliau, lelaki tampanku itu mengajakku untuk pulang bersama. Tak mungkin ku tolak bukan?

Dan sejak saat itu, di tambah ketika Mommy juga masuk dan menjadi dosen di kampusku semua orang jadi tahu siapa aku, siapa orang tuaku. Hanya segelintir teman dekatku di kampus yang sejak awal kenal dekat dan hanya mereka yang tidak memandangku sebagai anak ibu Dosen.

Namun yang lainnya selalu mencari-cari masalah. Ada saja omongan atau fitnah tak enak, entah karena nilaiku selalu bagus di setiap materi kah atau beberapa dosen jadi baik padaku karena aku salah satu anak teman mereka.

Entahlah, aku tidak begitu peduli. Yang jelas, selama kuliah ini aku tak pernah sekali pun tahu materi apa yang di siapkan Mommy ketika esok hari mengajar di kelasku.

Pure blood they say. Mulai dari Oma, Opa Mommy, daddy hingga om dan tanteku, mereka adalah seorang dokter. Aku serta saudara kembarku adalah penerus mereka, tak pernah ada paksaan atau permintaan khusus dari mereka semua untuk kami, anak mereka mengikuti untuk jadi seorang Dokter, sama seperti mereka. Semua kami pilih semata-mata ingin mejalankan profesi mulia seperti orang tua kami.

Rumah sakit sudah seperti rumah kedua bagi kami. Bahkan rumah sendiri seperti rumah sakit karena adanya lemari ajaib di rumah Mommy dan Oma. Lemari ajaib itu berisi segala macam obat serta perlatan lengkap penunjang pemeriksaan. Kalian bisa bayangkan bukan?

Tidak seperti anak-anak lain, daya imunku yang lemah membuatku sering kali mendapatkan perawatan di rumah sakit, tempat itu sudah seperti rumah kedua bagi ku. Entah sudah berapa banyak aku dengar cibiran dari teman masa sekolah dasar atau bahkan guru yang mengatakan anak dokter kok sakit-sakitan? Karena seringnya absen di sekolah.

Atau bahkan tuduhan sakit hanya akal-akalanku saja karena aku bisa dengan mudahnya mendapatkan surat izin dokter yang di buat oleh Mom atau Daddy.

Percayalah, aku tak meminta itu semua. Sekali lagi aku tak bisa memilih apapun ketika semua itu sudah menjadi takdir untuk ku jalani.

Hingga suatu ketika ada seseorang yang masuk dalam kehidupan sehari-hariku. Mengubah hariku tak memandang siapa aku, kekurangan dan kelebihanku.

Semesta seolah bekerja sama, bermain dengan takdir yang selalu mempertemukan aku dengan dia di beberapa kesempatan.

Seorang lelaki yang mampu menjungkir balikkan hati dan duniaku.

Ini kisahku, selamat menikmati.

Bryna Saskia.

🐝🌻🐝🌻🐝🌻

Bismillah

Hallo gaiiissss maafkan aku yang hold Mamas dulu karena mau men-singkron kan waktu antara cerita mamas dan dedek ini.

Sesuai permintaan kalian maka aku keluarkan cerita dari Bryna. Semoga aku bisa update cepet yaa, nah mumpung libur selama dua minggu kedepan dan semua kerjaan bisa remotely dari rumah alias work from home, azek. Aku bisa selip-selip nulis dwehh....

Selamat baca, selamat menikmati, semoga kalian tidak bosan yaaa....

#dahgituaja

#awastypo

Dudui

Danke,

Ifa💕

Chérie J'taime // Sweetheart, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang