CJ-16

3.2K 496 115
                                    

Happy Reading
.
.
.
Awas typo

Pagi ini Bryna masih ada di rumahnya, semalam juga ia baru kembali ke sini setelah menginap di rumah Oma beberapa hari sampai-sampai kejadian hari Minggu kemarin membuatnya terkejut dan masih merasa bahwa ini semua hanya mimpi namun ketika ia cubit pipinya, sakit yang di rasa.

Ternyata bukan mimpi, tapi kenyataan.

Untung saja, beberapa hari sebelum pernikahan Bryan hari Jumat lalu Bryna sudah menyiapkan dirinya untuk bertukar shift di hari Senin karena ia paham tubuhnya butuh istirahat lebih lama setelah banyak kegiatan makanya ia memilih menukar shift dan masuk sore hari saja jadi pagi ini bisa sedikit santai.

Bryna menyiapkan kembali apa yang perlu dibawanya sore nanti, juga scrub warna apa yang akan dipakainya dan mempersiapkan cemilan di tasnya.

"Hmm, cokelat ku habis ternyata." gumamnya saat melihat box camilan di lacinya banyak yang sudah habis termasuk cokelat yang setia menemaninya ketika kerja.

"Nanti belanja deh." katanya lagi dan mengambil cemilan yang tersisa di boxnya.

Tak lama ponsel Bryna berdering panjang, Bryan menelepon.

"Halloo pengantin baruuu, gimana honeymoonnya?" sapa Bryna begitu menjawab telepon dari kembarannya itu.

"Eh, Assalamualaikum kek apa kek. Ini langsung nanya-nanya, kepo!"

"Hahaha iyaa, Assalamualaikum mamasku yang udah jadi suami sahabatku." kikik Bryna kemudian setelah meledek Mamasnya.

Di seberang sana Bryan hanya menggelengkan kepala mendengar ledekkan adiknya. Kemarin saat adiknya dilamar, Bryan tidak ada di Jakarta namun dr. Ario juga sudah menelepon sehari sebelumnya

"Kamu libur dek?"

"Nggak mas, masuk sore." ujar Bryna sambil keluar dari kamarnya. "Kenapa?"

"Tolong temenin Hannah di apartment, tadi pagi badannya panas kayaknya kecapekan."

"Ooh gitu, oke nanti adek ke sana bawain Hannah jajan sekalian."

"Iya kamu atur aja dek." jawab Bryan tak lama mereka mengakhiri telepon dan Bryna sudah ada di ruang tengah rumahnya lalu sibuk bermain ponsel.

"Mas Bryan telepon dek?" tanya Aliya sambil memasak di dapurnya.

"Iya mom katanya Hannah nggak enak badan. Minta adek ke sana temenin sebelum berangkat kerja." jawab Bryna santai.

"Aduh kasian mantu momom. Yawes dek kamu temenin ini momom bawain makanan biar Hannah nggak masak." Aliya langsung repot menyiapkan beberapa masakkannya untuk Bryna bawa ke tempat Hannah.

Bryna hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Mommynya itu.

.
.
.
.
.

Setelah semua bawaan dan titipan dari Aliya beres, Bryna langsung berangkat menuju apartment Hannah di Kemang. Hari ini ia akan berangkat dari sana saja karena akan repot jika harus pulang dulu ke rumah.

Saat berhenti di lampu merah, lagi-lagi ponsel Bryna berdering pendek tanda pesan masuk dari kembarannya yang bawel menanyakan Bryna sudah berangkat atau belum.

Ia buru-buru membalas dengan singkat sebelum lampu merah berubah dan sebelum kendaraan lain menekan klaksonnya kencang-kencang meminta agar segera jalan.

Chérie J'taime // Sweetheart, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang