Manis (3)

618 69 7
                                    

Sabtu pagi yang cerah Daniel awali dengan senyum merekah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sabtu pagi yang cerah Daniel awali dengan senyum merekah. Ia meregangkan otot tubuhnya seraya mengumpulkan nyawanya agar segera terjaga dari mimpi indahnya semalam. Dilihatnya jam yang ada di layar ponselnya.

Pukul 07.45, ia pun lantas bangkit dari ranjang king sizenya dan segera pergi mandi. Hari ini adalah hari spesial, ia harus segera bersiap siap. Bersiap untuk menemui kakak manis yang telah merebut hati Daniel sejak pandangan pertama.

Usai mandi Daniel melangkahkan kakinya menuju ruang makan. Perutnya sudah cukup berisik sejak tadi. Sepertinya cacing di perutnya demo karena belum diisi.

Mungkin kebiasaan sarapan pagi sebelum sekolah membuat si cacing kelaparan jam segini belum diberi jatahnya. Sampai dapur Daniel mendapati bundanya tengah menyiapkan sarapan dibantu oleh kepala maid di rumahnya.

"Bundaaaaaaaa masak apa? Niel lapar", rengek Daniel seraya memeluk bundanya dari belakang. Tiffany, bunda Daniel hanya menggelengkan kepalanya mendapati kelakuan putra tunggalnya yang tidak sinkron dengan umurnya itu.

"Bunda lagi buat sup tahu, ini hari Sabtu kan tumben sudah bangun?", ujar Tiffany bingung. Karena setahunya sang anak ini setiap hari Sabtu sekolahnya libur.

"Hehe iya emang libur kayak biasanya Bun, tapi nanti siang Niel mau pergi hehe", jawab Daniel seraya cengengesan. Tiffany mengamati wajahnya anaknya dengan dahi berkerut. Kemudian ia menempelkan punggung tangannya di dahi Daniel.

"Kamu sehat kan Niel? Nggak panas juga. Kenapa cengengesan begitu?"
"Ihhh bundaaa aku sehat tahu. Aku lagi bahagia karena nanti mau ngedate sama kak Seongwu", ujar Daniel dengan mata berbinar

"Ahh pantas aja jam segini udah bangun ada sesuatu ternyata hmmm", ledek sang bunda. Daniel hanya tersenyum malu malu padahal biasanya malu maluin heuuuu.

"Udah ahh Niel mau buat roti aja sama minum susu. Terus mau siap siap", jelas Daniel seraya melangkah ke meja makan kemudian mengambil roti tawar dan juga selai. Ia pun meminta maid untuk membawakan susu juga. Kemudian Daniel sarapan sendiri dengan khidmat, mengabaikan sang bunda yang hanya menggelengkan kepala akan perilaku absurdnya itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet and Bitter [[OngNiel]] 🔓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang