Seongwu kini tengah duduk sendirian di tribun lapangan sepak bola. Letaknya yang berada di bagian belakang sekolah,membuat tempat ini tak terlalu dipenuhi banyak siswa sekolahnya ditambah dengan jam istirahat sekarang ini. Seongwu menunduk seraya mengayunkan kedua kakinya, dirinya tengah termenung mengingat percakapan kakak kelasnya tadi. Mengingat Daniel yang ternyata selama ini menyukai orang lain membuatnya tersenyum getir. Jadi selama ini cintanya bertepuk sebelah tangan, hah lucunya batin Seongwu.
"Wu ternyata lo disini, gua cariin ke kelas juga. Kata kak jae elo nyari gua napa malah disini?",tanya Minhyun seraya duduk di samping Seongwu.
"Hehe gue lupa,tetiba pingin duduk sini aja", jelas Seongwu seraya nyengir tanpa dosa.
"Kenapa lagi? Mas Daniel?" tanya Minhyun tepat sasaran. Jangan kaget, Minhyun mengetahui segalanya tentang perasaan Seongwu kepada kakak kelasnya itu.
Minhyun adalah orang pertama yang menjadi tempat cerita Seongwu. Tanpa Seongwu sadari bahwa sahabatnya itu pun memiliki perasaan kepadanya, namun apa daya title sahabat tak ingin Minhyun rusak dengan cinta monyetnya ini. Ia sudah cukup lega dengan melihat Seongwu bahagia ya sesederhana itu pemikirannya.
"Gue selama ini bodoh ya Hyun, baper sama perlakuan mas Daniel haha bego emang" jelas Seongwu seraya tertawa miris
"Nggak ada yang salah sama cinta Wu, mungkin mas Daniel emang anggap lo adik kesayangannya aja" ujar Minhyun memberi penjelasan
"Hah. . . Iya kali ya guenya aja yang terlalu baper. Ok gue harus move on kan?"
" Ya kalau lo udah yakin nggak papa, tapi lo nggak mau coba ungkapin dulu ke mas Daniel?"
"Enggak lah, dia udah lama naksir mba Sua omong omong. Hah..." Seongwu mendesah lelah dan tak lama isakan tangisnya pun terdengar ia sekuat tenaga untuk meredam tangisnya seraya menunduk.
Minhyun pun lantas menarik Seongwu ke dalam dekapannya. Ditepuknya punggung itu dengan perlahan guna menenangkan Seongwu. Dan tanpa mereka sadari Daniel melihat itu semua di ujung tribun bagian Utara.
Ya usai makan Daniel berniat mencari Seongwu dan menanyakan apa benar akan semua yang diucapkan oleh Jaehwan di kantin tadi. Namun melihat Seongwu bersama Minhyun, ia pun mengurungkan niatnya dan beranjak untuk kembali ke kelas.
.....
Sudah hampir 2 minggu Seongwu menjaga jarak dengan Daniel, hal ini bertujuan guna mencapai niatnya untuk move on dari Daniel. Dalam kegiatan OSIS pun ia sebisa mungkin tidak berinteraksi berdua dengan Daniel lama lama.
Dan ya Daniel merasakan semua perubahan sikap Seongwu. Kini ia sendiri mulai memikirkan apa yang dikatakan Jaehwan ini benar? Melihat tingkah Seongwu membuat Daniel benar benar harus bicara berdua dengan Seongwu. Karena ini adalah hari akhir kegiatan porseni usai UAS Daniel pun berniat untuk mengajak Seongwu bicara hari ini juga.
Usai menyelesaikan tugasnya sebagai koordinator bagian sepak bola, Daniel pun segera berkeliling mencari Seongwu. Tugas Seongwu yang sebagai koor dokumentasi membuatnya harus hilir mudik ke berbagai tempat perlombaan. Setelah mengelilingi sekolah akhirnya Daniel menemukan Seongwu tengah berada di pinggir lapangan indoor basket dengan kamera di tangannya. Daniel pun lantas menggenggam tangan Seongwu dan menariknya ke luar lapangan indoor.
"Wu aku mau bicara, tolong sebentar aja ya" pinta Daniel cepat saat mereka di depan pintu masuk.
"Tapi mas saya masih ada job disini" jelas Seongwu berusaha menghindar. Sekilas Daniel mengernyitkan dahinya kala mendengar Seongwu mengucapkan dirinya sebagai saya dan bukan aku.
"Sebentar aja Wu, aku mau ngobrol sama kamu" pinta Daniel dengan memelas. Seongwu pun akhirnya mengalah dan mengikuti langkah Daniel menuju ruang seni yang kosong, karena semua siswa tengah memadati tempat tempat kegiatan porseni berlangsung
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet and Bitter [[OngNiel]] 🔓
FanficManis dan Pahit itulah rasa kehidupan sesungguhnya, karena sejatinya kehidupan tak selalu berasa semanis madu. Berisi kisah berbagai rasa antara Seongwu dan Daniel di banyak kesempatan. 📔Start 29 Febuari 2020