Brandal vs Ketua OSIS (1)

438 65 13
                                    

Ruang organisasi siswa salah satu sekolah elit itu nampak cukup hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang organisasi siswa salah satu sekolah elit itu nampak cukup hening. Bukan karena tidak ada orang di dalamnya - melainkan orang-orang yang di dalamnya itu tampak tengah khidmat mendengarkan pembicaraan seseorang di depan yang menjadi pusat perhatian. Sosok dengan rambut hitam legam serta hidung bangirnya itu nampak tengah memaparkan sesuatu sesuai yang di tampilkan pada layar besar di sampingnya itu.

Hampir tiga puluh menit ia menjadi pusat perhatian di depan. Kini sosok itu kembali duduk di singgasananya. Kemudian mempersilahkan moderator sang pemimpin rapat membuka sesi selanjutnya - yang tak lain adalah sesi tanya jawab. Tak lama satu persatu peserta rapat mulai mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

"Seongwu, untuk perlombaan futsal sebaiknya kita menggunakan lapangan indoor saja bagaimana? Supaya lebih terkoordinasi. Karena apabila di lapangan outdoor pasti pendukung setiap kelas susah untuk diatur", ucap lelaki manis bername tag Minki. Seongwu - sosok yang dari awal menjadi pusat perhatian itu nampak berpikir kemudian menjawab akan mempertimbangkannya lagi.

"Seongwu-yaa, untuk sponsorship bukankah kita juga bisa meminta kepada wali murid. Walau tahun sebelumnya tidak ada, mungkin tahun ini kita bisa mengajukannya. Mengingat ini merupakan kegiatan tahunan nampaknya tak masalah", ujar sosok tinggi besar di sudut kanan dengan nametag Dongho itu. Sekali lagi Seongwu menganggukan kepala dan menampung saran dari para peserta rapat itu. Ia juga turut menuliskannya di agendanya sendiri. Padahal sang notulis yang duduk di sampingnya juga tengah mencatat. Namun Seongwu lebih suka apabila dia juga mencatatnya sendiri.

Rapat pun terus berlanjut dengan sesi tanya jawab, serta sesi kritik dan saran. Setiap peserta rapat nampak antusias menyampaikan ide mereka masing-masing, yang mana ide-ide tersebut berasal dari kelas mereka masing-masing. Di tengah jalannya rapat itu terdengar ketukan pintu yang cukup keras dan terburu-buru. Membuat ruang rapat tersebut seketika hening. Setelah mendengar Seongwu mengucapkan "masuk", munculah sosok berpipi gembil yang nampak terengah-engah itu.

"Seongwu-yaa gawat, Daniel dan Chanyeol bertengkar lagi", teriak Jaehwan-sosok dengan berpipi gembil itu. Seongwu yang mendengarnya hanya bisa membuang nafasnya kasar, dalam hati ia mengumpat "apalagi yang dilakukan para berandal ini sih".

Kembali dengan raut wibawanya Seongwu menjawab, "Apa kau tak bisa menghentikannya dulu. Aku dan yang lain sedang rapat".

Jaehwan yang ditanya menggeleng dengan wajah mirisnya "Bahkan Sehun pun tak bisa melerai mereka Wu. Kau tahu Daniel hanya patuh padamu saja". Sementara yang lain di dalam ruang rapat itu nampak mengangguk membenarkan. Karena memang nyatanya, selama ini yang bisa mengatur berandal seperti Daniel itu hanya Seongwu seorang. Kang Daniel- si berandal sekolah yang sayangya pintar itu yang mana juga menjabat sebagai kapten basket itu, hanya mematuhi Seongwu. Bahkan para guru sudah lelah menghadapi bungsu keluarga Kang tersebut. Keluarga yang tak lain pemilik yayasan sekolah ini.

Mendengar penjelasan Jaehwan yang sayangnya benar itu membuat Seongwu sekali lagi menggeram menahan amarahnya. Sungguh ia harus segera selesai dengan rapat hari ini, tapi kenapa para berandalan itu malah menganggunya. Karena merasa tak memiliki pilihan lain Seongwu pun segera membubarkan rapat, dan ia bergegas menuju lapangan untuk menyelesaikan masalah yang disebabkan para berandalan itu. Sementara para peserta rapat yang lain pun bergegas mengikuti Seongwu untuk menyaksikan perkelahian antar dua siswa yang ditakuti banyak siswa lain itu.

Sweet and Bitter [[OngNiel]] 🔓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang